INDIA BERMINAT INVESTASI SAWIT DI SUMUT

MEDAN – Pengusaha India tertarik berinvestasi di Indonesia khususnya di daerah sentra produksi sawit menyusul besarnya kebutuhan negara itu akan produk tersebut.

“Di Medan, Sumut, India sudah melakukan investasi membangun industri sawit. Menurut rencana akan ada investasi lain termasuk di luar Sumut,” kata Ketua Presidium Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun di Medan, hari ini.

India sendiri menilai iklim bisnis di Indonesia cukup kondusif meski diakui infrastruktur masih perlu ditingkatkan. “Di Sumut, pengusaha India sudah membangun pabrik di KIM (Kawasan Industri Medan) dan hasilnya untuk ekspor,” katanya.

Menurut Derom, hingga tahun depan India memang diperkirakan masih menjadi pasar ekspor terbesar minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia.

Berdasarkan prakiraan, permintaan CPO India pada tahun ini sebanyak 7,1 juta ton sehingga ekspor Indonesia ke negara itu juga tetap terbanyak dari produksi nasional tahun ini yang diperkirakan mencapai 25 juta ton lebih.

Permintaan India sebanyak 7,1 juta ton pada 2012, naik dari 2011 yang sebesar 6,750 juta ton. Setelah ke India, ekspor CPO Indonesia terbesar adalah ke China dan Uni Eropa.

Impor CPO China pada 2012 diperkirakan juga naik dari 5,950 juta ton pada 2011 menjadi 6,650 juta ton. Sementara Uni Eropa dari 5,1 juta ton pada 2011 menjadi 5,6 juta ton pada tahun ini.

“Kalau pun ada penurunan akibat krisis global, saya kira tidak terlalu jauh dari angka itu,” katanya. Tiga negara itu memang masih menjadi pasar terbesar CPO Indonesia, meski sejumlah pengusaha produsen nasional juga sudah mulai memperluas pangsa pasarnya ke negara lain seperti Timur Tengah.

Mengenai harga rata-rata CPO tahun 2012 yang awalnya diperkirakan sebesar 1.050 dolar AS dari 2011 yang di kisaran 1.100 dolar AS per ton, diperkirakan masih bisa tercapai.

Dirut KIM Gandhi Tambunan mengakui India adalah salah satu investor baru yang berinvestasi di KIM dengan mambangun industri sawit. “Minat investor membangun pabrik di KIM cukup besar karena itu manajemen terus berupaya memperluas areal kawasan di KIM itu,” katanya.
sumber: waspada

This entry was posted in Berita, Informasi AgriBisnis. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *