Kabanjahe-andalas Anggota DPR RI Komisi V bidang Pekerjaan Umum, Perhubungan, Telekomunikasi dan Perumahan Rakyat, Ir Ali Wongso Halomoan Sinaga, meninjau pelaksanaan pembangunan jalan negara di Kabupaten Karo dan Dairi, Kamis (1/11).
Dari peninjauan pelaksanaan pembangunan jalan yang dilakukan mulai dari Medan-Berastagi, Jalan Letjen Jamin Ginting Kabanjahe, Jalan Veteran Kabanjahe, Jalan Kapten Bangsi Sembiring Kabanjahe, jalan Tiga Panah-Merek.
Namun, di balik kunjungan Ali Wongso yang dikenal getol memperjuangkan sejumlah anggaran APBN ke Sumut, khususnya ke Tanah Karo diketahui ada salah satu ruas jalan di Kabanjahe yang menghubungkan dua provinsi (Sumut dan NAD) tidak mendapat status yang jelas. Yakni, Jalan Mariam Ginting Kabanjahe, padahal infrastruktur jalan tersebut sangat vital sebagai jalan yang menghubungkan ibu kota Provinsi Sumut Medan dengan Aceh Barat NAD.
Hal itu terungkap setelah Ali Wongso didampingi anggota DPRD Karo Frans Dante Ginting, menanyakan langsung kepada PPK Balai Metro Saker Wilayah I Sumut. Kabanjahe CS Hermansyah saat meninjau secara langsung kondisi jalan sepanjang satu kilometer mulai dari depan Mesjid Agung Kabanjahe – Simpang Tiga Moga Jaya Kabanjahe tersebut yang rusak parah dan sudah lama tidak mendapat sentuhan perbaikan dari instansi terkait.
Menanggapi keberadaan Jalan Mariam Ginting yang statusnya tidak jelas (jalan negara atau provinsi) anggota DPR RI itu dengan seketika langsung menghubungi pihak Kepala Dinas PU Sumut, agar tahun mendatang mengajukan anggarannya, agar dana perbaikannya dapat ditampung di tahun anggaran 2013 mendatang, mengingat kondisi jalan tersebut sudah kupak kapik.
Menurut Ali Wongso, perbaikan badan jalan termasuk sarana penunjuang seperti drainasenya tidak diperbaiki atau itu sama saja bohong. Seperti jalan Medan Berastagi misalnya, akibat drainase tidak maksimal berfungsi, dampaknya jalan yang sudah bagus di bangun, akhirnya menjadi cepat rusak.
Begitu juga tikungan-tikungan jalan secara khusus harus diperhatikan, karena secara umum tikungan-tikungan jalan Medan-Berastagi banyak cepat rusak. Untuk itu pada tikungan tertentu harus di semen cor, agar bibir jalan tidak mudah terpecah atau tergerus aliran air.
“Khusus jalan Kabanjahe-Tiga Binanga-Kuta Buluh-Kuta Cane perbaikannya dilakukan secara bertahap. Dan pada tahun 2013 mendatang akan kita perjuangkan penuntasannya,” ujar politisi Partai Golkar itu.
Untuk proyek perbaikan jalan di Karo Tahun anggaran 2012 ini, belum seluruhnya tersentuh, namun untuk tahun anggaran 2013 mendatang sudah pasti mulus.”Paling tidak tahun 2014 mendatang jalan-jalan negara/nasional di Karo tidak ada lagi yang berlobang,”ujarnya.
Ditambahkan, perbaikan jalan negara di Sumatera Utara tahun 2012 ini, tidak hanya di Karo, Dairi dan Pakpak Barat saja, tetapi seluruh Kabupaten/kota di Sumut yang di daerahnya ada jalan negara.
Pembangunan di Karo harus berwawasan lingkungan, karena daerah ini merupakan daerah penyangga bagi lima kabupaten/kota yakni Medan, Binjai, Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Simalungun. Terlebih daerah yang dikenal sebagai sentra pertanian dan pariwisata ini masuk konsep Mebidangro menuju Medan Metropolitan. Untuk itu pemerintah dan masyarakat harus bersinergi secara bersama-sama saling menjaga kelestarian lingkungannya.
“Sebagai anggota DPR RI siap bekerja sama dengan Pemkab Karo untuk kemajuan daerah ini. Agar infrastruktur jalan di Karo (Medan-Kabanjahe) menjadi bagus, pemerintah setempat harus pro aktif melakukan komunikasi dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten tetangga Deli Serdang,” harapnya. (RTA)
sumber : harianandalas