SEKILAS TENTANG KATIKA / PEMBAGIAN WAKTU DALAM SUKU KARO (BAGIAN 1)

Katika adalah suatu waktu dalam Suku Karo, yang dimana dalam Katika ini terdiri dari nama-nama hari, Mamis si Lima, Paka (bulan), dan Desa Si Waluh ( nama Mata Angin). Katika sendiri sangat berguna bagi masyrakat Karo, hal ini disebabkan setiap kegiataan yang akan dilaksanakan masyrakat karo, baik itu kegiatan sehari-hari ataupun kegiataan pesta-pesta adat sangat ditentukan oleh Katika.

Terdapat beberapa cara penetnuan tentang katika atau waktu-waktu dalam Suku Karo, yang dimana penentuan Katika ini ditentukan oleh peredaraan dan perjalanan suatu bulan. Namun penentuan Katika ini dapat juga digunakan dengan beberapa cara lain, yaitu dengan cara mempergunakan kain yang tipis, sehingga akan keliatan seperti uraian-uraian sabit, namun cara ini hanya dapat melihat bulan itu penuh selama 4 hari. Ataupun dengan cara melihat arah batu keling.

Dalam satu bulan dalam waktu (Katika) terdiri dari 12 bulan dan dalam satu bulannnya itu terdiri antara 29 hari ataupun 30 hari. Hari dalam satu bulan dalam bahasa karo disebut dengan Uari si telu puluh, yang dimana penetuan hari awal dalam bulan karo itu dilakukan dengan cara melihat apakah bulan lima garu telah terbit, dan apabila telah terbit maka hari itu disebut dengan Baraspati.

Sedangkan pembagian waktu dalam satu hari bagi masyarakat karo disebut dengan Mamis Silima, dimana dalam satu hari pembagian waktu masyrakat Karo itu terdiri atas 10 pembagian waktu, yang dimana pada pagi hari dibagi ke dalam lima pembagian waktu dan malam hari juga dibagi ke dalam lima pembagian waktu, yang dimana peralihan antara waktu siang dan malam bagi masyrakat Karo itu terjadi pada jam 17.00 sampai 17.30.

Dalam masyrakat Karo juga mempunyai sebutan untuk arah mata angin, yang dimana arah mata angin ini hampir sama dengan arah mata angin biasanya atau sering digunakan, namun hanya nama-namanya saja yang berbeda. Arah mata angin dalam Suku Karo disebut dengan Desa Siwaluh, yang dimana pada masyrakat Karo zaman dulu arah mata angin atau Desa Siwaluh dapat ditentukan dengan cara melihat atau mengikuti arah Batu Keling. Namun arah Batu Keling ini juga dapat mengetahui hari-hari yang ada dalam Suku Karo.

Jadi, Katika merupakan suatu hal yang sangat penting Bagi Suku Karo, karena dengan adanya Katika dapat membantu masyrakat Karo dalam segala kegiatan.(BrahmanaLimang)
sumber : kompasiana

This entry was posted in Adat Istiadat Karo, Cerita (Turi - Turin). Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *