JELANGKUNG

Puisi: JELANGKUNG
Oleh: Paulus Jepe Ginting (Bekasi)

Kisah berawal tanpa kasih……….

Jelangkung datang menyusup jiwa-jiwa terpana

sedang keheranan campur bingung tanpa sapa

tanpa sesajen atau jamuan tersedia

karena gagal panen sudah di depan mata

namum apa hendak dikata, semua tak terduga

hadir tak diundang karena tiada pesta

sudah lama tak ada antara kita semua

Jelangkung berjalan semaunya memberi tanda

mengisahkan perjalanan bak dewata

tiada larangan atau aturan menghempangnya

tegak jangkung langkah kakinya

kita hanyalah onggokan tanah tempat injakannya

kita hanyalah wadah bagi kemarahannya

kita hanyalah asbak tempat membuang ludahnya

tak ada peduli pada tangisan tertahan duka

Jelangkung pulang tanpa permisi kata

punggungnya adalah pandangan tatapan kita

dia meninggalkan resah dalam jiwa jiwa

berharap ada peneguh kata bak dewata

hanya bentakan kata tak bermakna

menyemai bibit serba sia-sia dalam air mata

hilang di tikungan perbatasan raga bersua

yang biasa menjadi tak biasa dalam nestapa

doa dipanjatkan pada kuasa berharap semoga

jelangkung jangan datang membawa bala petaka

agar kita semua bagaikan biasa dalam suka
sumber : http://www.sorasirulo.net

This entry was posted in Puisi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *