Puisi: MANUSIA KOLONG JEMBATAN
Oleh: Paulus Jepe Ginting
Setiap kali melewati kolong jembatan itu…
pagi siang dan malam hari…
hanya ada keriuhan dan kesenyapan
Pagi keriuhan dalam gegas persiapan
mengharungi jalan-jalan kampung dengan putaran gerobak
siang kesenyapan bersama istirahat di atas lembaran koran bekas
melepas lelah keringkan keringat menahan lapar dan kehausan
malam keriuhan tawa tertahan gerobak bersenggolan berjejeran
ada senda gurau melupakan kepenatan diantara tumpukan sampah
Hati berdecak kekaguman dalam perasaan yang menyakitkan
sumpah serapahku atas kekayaan jamrut khatulistiwa
menyediakan segala kebutuhan bangsa yang tak terjamah
air susu melimpah ruah hanya tertumpah
berubah air mata kenistaan tak bertuah
untuk kami buat kita manusia-manusia kolong jembatan
sulit dibedakan rupa corakĀ dengan kawanan hewan
Ahhhh Indonesia tempat kecintaan dalam penderitaan
Pagi siang malam dalam keriuhan dan kesenyapan
Aku melakukan pertapaan pikiran dan batin
Berharap hilang manusia-manusia kolong jembatan
Tapi…. sampai kapan ???
sumber : http://www.sorasirulo.net