Taman Nasional Gunung Leuser atau biasa orang menyebutnya TNGL berada di dua Propinsi, yaitu Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. TNGL merupakan habitat penting bagi keberadaan beberapa spesies lambang/kebanggaan (flagship species), yaitu Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) dan Orangutan Sumatera (Pongo abelii). selain itu terdapat 8 lokasi potensial untuk pengembangan ekowisata di kawasan TNGL. Lokasi-lokasi tersebut adalah Kruengkila, Kedah, Marpunge, Lawe Gurah, Tangkahan, Rantau Sialang, Danau Laut Bangko, dan Bukit Lawang. Selain ke-8 lokasi tersebut, masih didapati 4 lokasi sebagai Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) yang juga memiliki potensi pengembangan, yaitu: Muara Situlen, Marike, Sei Glugur, dan Sei Lepan.
b. pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya
c. pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Sebagai dasar legalitas dalam rangkaian proses pengukuhan kawasan hutan telah dikeluarkan Keputusan Menteri Kehutanan nomor: 276/Kpts-II/1997 tentang Penunjukan TN. Gunung Leuser seluas 1.094.692 hektar yang terletak di Provinsi daerah Istimewa Aceh dan Sumatera Utara. Dalam keputusan tersebut disebutkan bahwa TN. Gunung Leuser terdiri dari gabungan:
1. Suaka Margasatwa Gunung Leuser : 416.500 hektar
2. Suaka Margasatwa Kluet : 20.000 hektar
3. Suaka Margasatwa Langkat Barat : 51.000 hektar
4. Suaka Margasatwa Langkat Selatan : 82.985 hektar
5. Suaka Margasatwa Sekundur : 60.600 hektar
6. Suaka Margasatwa Kappi : 142.800 hektar
7. Taman Wisata Gurah : 9.200 hektar
8. Hutan Lindung dan Hutan Produksi Terbatas: 292.707 hektar
Hampir seluruh kawasan ditutupi oleh lebatnya hutan Dipterocarpaceae dengan beberapa sungai dan air terjun. Terdapat tumbuhan langka dan khas yaitu daun payung raksasa (Johannesteijsmannia altifrons), bunga raflesia (Rafflesia atjehensis dan R. micropylora) serta Rhizanthes zippelnii yang merupakan bunga terbesar dengan diameter 1,5 meter. Selain itu, terdapat tumbuhan yang unik yaitu ara atau tumbuhan pencekik.
Satwa langka dan dilindungi yang terdapat di taman nasional antara lain mawas/orangutan (Pongo abelii), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), kambing hutan (Capricornis sumatraensis), rangkong (Buceros bicornis), rusa sambar (Cervus unicolor), dan kucing hutan (Prionailurus bengalensis sumatrana).
Taman Nasional Gunung Leuser merupakan salah satu yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir. Berdasarkan kerjasama Indonesia-Malaysia, juga ditetapkan sebagai “Sister Park” dengan Taman Negara National Park di Malaysia.
Lokasi Yang Menarik Untuk Dikunjungi :
Gurah : Melihat dan menikmati panorama alam, lembah, sumber air panas, danau, air terjun, pengamatan satwa dan tumbuhan seperti bunga raflesia, orangutan, burung, ular dan kupu-kupu.
Bohorok : Tempat kegiatan rehabilitasi orangutan dan wisata alam berupa panorama sungai, bumi perkemahan dan pengamatan burung.
Kluet : Bersampan di sungai dan danau, trekking pada hutan pantai dan wisata goa. Daerah ini merupakan habitat harimau Sumatera.
Sekundur : Berkemah, wisata goa dan pengamatan satwa.
Ketambe dan Suak Belimbing : Penelitian primata dan satwa lain yang dilengkapi rumah peneliti dan perpustakaan.
Gunung Leuser (3.404 m. dpl) dan Gn. Kemiri (3.314 m. dpl) : Mendaki gunung.
Arung jeram di Sungai Alas : Kegiatan arung jeram dari Gurah-Muara Situlen-Gelombang selama tiga hari.
Musim kunjungan terbaik : bulan Juni s/d Oktober setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi:
Medan-Kutacane berjarak ± 240 km atau 8 jam dengan mobil, Kutacane-Gurah/Ketambe berjarak ± 35 km atau 30 menit dengan mobil,
Medan-Bohorok/Bukit Lawang berjarak ± 60 km atau 1 jam dengan mobil,
Medan-Sei Betung/Sekundur berjarak ± 150 km atau 2 jam dengan mobil,
Medan-Tapaktuan berjarak ± 260 km atau 10 jam dengan mobil. sumber : http://tempatwisataindonesia.com