DI daratan Kabupaten Karo, 70 kilometer dari Ibu Kota Sumatera Utara, Medan, berdiamlah sebuah kota kecil yang penuh kesejukan.
Kota ini bernama Berastagi, yang sejuk dengan suhu 17 hingga 20 derajat celcius. Kota ini merupakan kota yang tepat untuk menenangkan diri dari panas dan sibuknya Kota Medan.
Pemandangan kota Berastagi dari kejauhan (asaltaublog.wordpress.com)
Kota Berastagi dibangun pada tahun 1920-an dengan diawali pembangunan Stasiun Belanda di atas bukit, yang kini populer menjadi tempat wisata bagi warga Medan. Lanskap pemandangan Kota Brastagi didominasi Gunung Api Sinabung dan Gunung Sibayak. Sedangkan di sudut barat kota, bukit Gundaling menambah spekatkuler latar belakang kota ini.
Kota Berastagi juga terkenal dengan pasar tradisionalnya yang menjual bermacam-macam bunga, sayur-sayuran dan juga buah-buahan segar. Semua barang-barang ini diproduksi sendiri di kota ini dan bahkan menjadi komoditi ekspor ke negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia. Selain itu, Berastagi juga menjual berbagai kerajinan tangan khas Karo untuk oleh-oleh, seperti Kain (uis) adat Suku Karo seperti uis nipes, uis beka buluh (bukan Ulos) dsb yang didominasi warna merah menyala yang merupakan ciri khas “Uis Adat Karo”, batik tulis, lukisan, patung pahatan dan juga sirup markisa yang terkenal.
Mengelilingi kota ini dapat dilakukan dengan berjalan kaki, sangat nyaman karena udaranya yang sejuk. selain itu, banyak juga tempat penyewaan kuda yang dapat disewa untuk berkeliling kota. Sekitar 40 menit dari kota ini, Anda akan menemukan air terjun Sipiso-piso setinggi 120 meter yang terbentuk dari aliran sungai bawah menuju kawah Toba. Selain itu, kunjungi juga pemandian air panas alami di Gunung Sibayak yang terkenal sebagai pemandian dengan terapi kesehatannya.
Kota Berastagi terletak 70 kilometer dari kota medan atau sekitar dua jam perjalanan dengan menggunakan bus atau mobil yang banyak disewakan di Kota Medan.
(rhs)
sumber : http://travel.okezone.com