MEDAN (Waspada): Pemeriksaan secara dini dapat mencegah bahaya penyakit hepatitis. Jika sudah jatuh pada fase kronik atau gagal hati, penyakit hepatitis ini tidak bisa disembuhkan lagi, hanya bisa menahan laju infeksi dengan obatobatan yang harganya cukup mahal.
Penyakit hepatitis, pertama sekali ditemukan pada suku Aborigin di Australia. “Dalam perkembangannya, pada tahun 1980, jumlah penderita hepatitis sebanyak 2 miliar orang di seluruh penduduk dunia, ini sudah termasuk yang beresiko tinggi,” kata Kepala Divisi Gastro Entro Hepatitis RSUP H Adam Malik Prof Dr Lukman Hakim Zein saat peringatan hari hepatitis di Kantor Lurah Polonia Medan, Kamis (28/7).
Menurutnya, dari 2 miliar itu, daerah yang terbanyak kasus hepatitis adalah di Asia dan Afrika. Di Indonesia sendiri, penderita kasus hepatitis berkisar sembilan persen dari dua ratus juta penduduk. “Namun, sejak adanya vaksin hepatitis tahun 1990 hingga 1997 dan pemerintah sudah memberikan vaksin pada bayi baru lahir, maka jumlahnya sekarang sudah jauh menurun. Sekarang tinggal sekitar 23 persen karena adanya vaksinasi,” ujar Lukman.
Mengenai tingkat kesembuhan penyakit hepatitis ini, untuk penyakit hepatitis B hanya 20 persen dan hepatitis C 60 persen. “Dari penelitian tahun 1982 terhadap 200 mahasiswa yang baru masuk, didapat 16 persennya hepatitis, di Pirngadi hanya 5 persen dari 200 mahasiswa. Jadi tahun 1982 masih tinggi,” katanya.
Diterangkannya, hepatitis C disebabkan karena adanya virus di dalam darah. Jadi, seperti pemakaian jarum suntik cukup digunakan untuk sekali pakai saja. “Jika ada salah satu anggota keluarga yang kena, harus memakai sikat gigi sendiri dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Juga bisa kena melalui hubungan seks bebas, sama dengan HIV/AIDS,” kata Lukman seraya menambahkan, penyakit hepatitis ini tidak diketahui gejalanya dan baru diketahui setelah kronik.
Sedangkan untuk ibu hamil, katanya, disarankan perlu dilakukan pemeriksaan. “Bila seorang ibu yang terinfeksi hepatitis B yang tinggi, maka saat anaknya lahir diusia 0 (nol) hari diberi 2 vaksin yaitu vaksin dan antibodi. “Yang penting, anak dibawah usia 3 tahun sekarang harus sudah divaksin,” ujarnya.
Kadis Kesehatan Kota Medan dr Edwin Effendi MSc menambahkan, tujuan utama dari perayaan hepatitis ini adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. “Peringatan hari hepatitis ini penting untuk diperingati agar masyarakat dan anggota keluarganya mengetahui hepatitis dan dapat mencegahnya,” tutur Edwin.(h02)
sumber: http://waspadamedan.com