TATA KRAMA DAN PENAMPILAN SEORANG GADIS KARO

Pada masyarakat karo, tugas dan tanggung-jawab anak gadis cukup besar di tengah-tengah kehidupan keluarganya. Perannya sangat menonjol dalam hal turut membantu orangtuanya.

Umumnya anak gadis merupakan pembantu utama untuk mengerjakan lading orangtuanya baik dengan cara arisan kerja yang disebut “aron” maupun secara bersama-sama dengan orangtuanya. Mulai dari pekerjaan di lading, mengambil air ke sungai, memberi makan ternak, memasak, mencuci piring, mencuci pakaian sampai kepada menganyam tikar.

Dalam hal bertindak dan berbuat, anak gadis harus menuruti tata krama sesuai dengan kebiasaan atau adat yang berlaku pada suku Karo. Tata krama dimaksud antara lain sebagai berikut :

Sewaktu dia berada di rumah (rumah adat) duduknya dekat dengan pinggiran ruangan di sebelah hilir. Dengan demikian sambil dapat membantu memasak juga untuk melapangkan jalan bagi ayah dan saudara laki-lakinya bila dating secara tiba-tiba, atau untuk melapangkan tempat mereka duduk.

Anak gadis tidak diperkenankan berada di rumah berduaan dengan ayah atau saudara laki-lakinya. Sekiranya terjadi tidak sengaja, masing-masing berusaha cepat mengelak dengan cara salah satu meninggalkan rumah itu seolah-olah ada tugas lain.
Pada malam hari anak gadis tidak diperkenankan tidur di ruangan atau jabu orangtuanya. Dia harus mencari tempat tidur di ruangan jabu yang kosong atau bersama ibu yang sudah janda.

Bila si gadis tidur bersama perempuan janda di sebuah rumah adat, maka dia berkewajiban untuk membantu orang itu, seperti mengambil air, menumbuk padi, mencuci pakaiannya, mengambil kayu api, dll. Sebaliknya si janda harus menjaga si gadis dan selalu member nasehat tentang seluk-beluk kehidupan pada masa gadis agar jangan salah bertingkah.
Si gadis harus tetap mengingat dan menghargai nasehat orangtuanya.
Jadi jelas bahwa tata krama dan penampilan anak gadis pada suku karo cukup mendapat perhatian. Karena bila sekiranya terjadi hal-hal yang tidak baik terhadap anak gadisnya maka yang membawa malu tidak hanya keluarganya tetapi juga seluruh keluarga dan familinya.

This entry was posted in Adat Istiadat Karo. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *