BERAT TERLALU RENDAH, BAYI RENTAN PENYAKIT

JAKARTA, KOMPAS.com — Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram harus mendapatkan perhatian lebih. Bayi seperti ini lebih rentan mengalami kematian dan kesakitan. Mereka juga lebih rawan memiliki gangguan perilaku.

“Bayi yang lahir dengan berat terlalu rendah ini paling tidak sudah membawa empat penyakit dalam hidupnya. Di usia 40 tahun mereka lebih rawan penyakit,” kata dr Judi Januadi Endjun, SpOG, ahli fetomaternal dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Menurut hipotesa Barker, penyakit yang diderita seseorang di usia dewasa sudah terprogram sejak saat ia berada di dalam kandungan.

“Bayi yang BBLR berisiko mengalami kematian dalam 28 hari pertama hidupnya serta di usia dewasa rentan menderita hipertensi, diabetes, atau serangan jantung,” paparnya dalam acara Nutritalk bertema “Bentuk Awal Cinta Ibu untuk Si Buah Hati” yang diadakan oleh Sari Husada di Jakarta, Kamis (21/7/2011).

Ia menambahkan, berat badan bayi saat lahir sudah bisa diprediksi sejak usia kehamilan 10 minggu atau 2,5 bulan. “Normalnya setiap minggu bayi bertambah panjang 8 milimeter. Jika di usia 10 minggu panjangnya tidak bertambah, bisa dipastikan bayi akan lahir dengan berat badan kurang,” imbuhnya.

Kondisi bayi dengan berat badan rendah (BBLR) sangat berkaitan dengan asupan nutrisi sang ibu sebelum kehamilan dan saat hamil. Selain itu, BBLR juga bisa disebabkan terganggunya asupan nutrisi bayi karena adanya gangguan pada transpor nutrisi melalui plasenta.

“Saat melakukan pemeriksaan USG di trisemester awal, minta dokter untuk mengukur juga kelancaran sirkulasi darah terutama di uter uterina atau pembuluh darah utama yang mengalirkan darah ke plasenta,” katanya.

Jika bayi di kandungan memiliki kecenderungan lahir dengan berat badan rendah, Judi tidak menyarankan kehamilan diteruskan sampai bayi berusia 40 minggu.

“Jika sudah pasti ada gangguan pada plasenta, lebih baik bayi dilahirkan lebih cepat. Sebab, jika dibiarkan sampai 9 bulan, kerusakan sel pada bayi lebih besar,” katanya.

Kecukupan nutrisi bayi, kata Judi, bisa dipenuhi di luar kandungan. Kendati demikian, menurut Judi, pada dasarnya bayi yang lahir dengan berat rendah bukanlah bayi yang sehat. “Ibarat bangunan, fondasinya kurang kuat,” imbuhnya.
sumber: http://nasional.kompas.com

This entry was posted in Informasi Kesehatan. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *