KOMPAS.com – Kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi memang harus dihindari agar risiko penyakit jantung koroner dan stroke bisa dihindari. Namun sebaiknya Anda waspada dalam memilih obat-obat penurun kolesterol. Sebuah penelitian menunjukkan obat penurun kolesterol golongan statin justru meningkatkan risiko diabetes melitus.
Penelitian dilakukan dengan melibatkan 33 ribu relawan yang menggunakan statin pada dosis sedang sampai tinggi. Ada lima penelitian terpisah yang dilakukan pada mereka. Namun, diantara relawan tersebut tak ada satu pun yang didiagnosis mengalami diabetes.
Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa untuk setiap 498 subyek yang pengguna statin dalam dosis tinggi dalam setahun, satu orang diantaranya berisiko menderita diabetes dibandingkan mereka yang menggunakannya dalam dosis sedang.
Namun disisi lain, peneliti menemukan keuntungan yang didapat dari kelompok pengguna statin dalam dosis tinggi. Dimana kelompok tersebut lebih kecil kemungkinan mengalami masalah kardiovaskuler dibandingkan mereka yang menggunakan statin secara wajar.
Para peneliti berpendapat bahwa dokter harus kembali menilai risiko secara keseluruhan dan manfaat penggunaan statin, sehingga memudahkan pasien dalam memfasilitasi pengaturan kolesterol yang lebih aman.
Peneliti berharap bahwa temuan ini akan mendorong pengembangan yang lebih aman terkait efek yang ditimbulkan statin. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam upaya penurunan kolesterol adalah pentingnya olahraga yang teratur dan diet rendah garam dengan jumlah lemak jenuh. Bila cara ini tidak berhasil barulah beralih ke obat.
sumber: http://nasional.kompas.com