REPUTASI Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat korupsi yang tinggi sudah terkenal, bahkan sampai ke alam akhirat.
Pada suatu ketika, malaikat yang bertugas di surga panik. Pintu surga tak dapat dibuka, sementara di luar calon penghuni surga yang baru tiba sudah tak sabar ingin segera masuk.
“Adakah di antara Anda yang dapat memperbaiki pintu surga?” tanya sang malaikat kepada penghuni surga yang sedang berkumpul di bagian dalam surga.
Tiga orang mengacungkan tangan ke udara. Seorang dari Amerika Serikat, Jepang dan Indonesia.
Malaikat tersenyum lega. Ia memberikan kesempatan kepada si orang Amerika. Setelah memeriksa keadaan daun pintu dan kunci pintu, si orang Amerika mendatangi sang malaikat.
“Pekerjaan yang mudah. Kerusakannya sudah saya ketahui. Ongkos pekerjaan 900 dolar AS. Perinciannya, 200 dolar AS untuk pemeriksaan, 300 dolar AS untuk bahan dan 400 dolar AS untuk ongkos kerja,” katanya.
Sang malaikat menggelengkan kepala. “Terlalu mahal,” kata sang malaikat sambil memanggil si ahli dari Jepang.
Ahli dari Jepang ini terlihat lebih canggih. Dia hanya melirik ke arah pintu lalu berkata, “Sederhana, ongkosnya 600 dolar AS.”
“Coba sebutkan perinciannya,” ujar sang malaikat.
“Begini, 300 dolar AS untuk bahan, dan 300 dolar AS untuk ongkos pekerjaan,” jawab si ahli dari Jepang.
Sang malaikat penasaran. Harga yang ditawarkan ahli Jepang terdengar masuk akal. Tetapi, sang malaikat ingin mendapatkan kepastian apakah masih ada penawaran yang lebih baik. Maka, dia meminta ahli dari Indonesia untuk maju.
Dengan menundukkan kepala sedalam-dalamnya, ahli dari Indonesia mendatangi sang malaikat.
“Ongkos yang pantas untuk memperbaiki pintu ini sesegera mungkin, sehingga kita dapat menghindarkan pemberontakan dari calon penghuni surga yang sudah tidak sabar di luar sana adalah 5.600 dolar AS,” katanya dengan suara lirih sambil tetap menundukkan kepala.
“Sadis banget lo. Bisa sebegitu mahal,” sang malaikat berkata dengan suara menggelegar. Ia tak menyangka si ahli dari Indonesia ini menyampaikan proposal yang luar biasa tingginya.
Sambil mengangkat kepala, si ahli dari Indonesia mengajak sang malaikat berjalan ke pojok. Lalu, dia berbisik ke telinga sang malaikat.
“Begini ya, Bung Malaikat. Dengarkan baik-baik ya. Yang 2.500 dolar AS untuk saya. Lalu 2.500 dolar AS untuk Anda. Sisanya, yang 600 dolar AS kasih saja ke si orang Jepang itu. Biar dia yang memperbaiki pintu. Masak yang begini-begini Anda tidak bisa atur sih.” [***].
sumber: rakyatmerdekaonline