SEMPAT ‘HILANG’ PULUHAN TAHUN, BAGAIMANA ‘TURANG’ YANG MERAIH PREDIKAT FILM TERBAIK INDONESIA DITEMUKAN KEMBALI?

Tipi, salah satu tokoh dalam film Turang.

Film Turang menawarkan perspektif lain dalam sejarah revolusi Indonesia: bagaimana heroisme ditunjukkan oleh keluarga biasa. Kini, film ini diputar kembali dalam rangka peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika.
Film karya sutradara Bachtiar Siagian yang diproduksi pada 1957 ini mengisahkan perjuangan warga dan tentara Indonesia melawan agresi Belanda di tanah Karo, Sumatra Utara, pada masa Revolusi.
“Itu bukan di Berastagi. Masuk lagi ke dalam, ke atas gunung,” ujar pegiat film Hafiz Rancajale mengenai lokasi film Turang yang dilakukan di Desa Seberaya dan beberapa desa lainnya di Kabanjahe, Kabupaten Karo.
“Kalau kita pikirkan, peralatan zaman dulu itu kan gede-gede semua. Kamera gedenya minta ampun,” tambah Fafiz, yang juga sutradara film dokumenter Bachtiar—bercerita tentang sosok Bachtiar Siagian.
IKLAN
Tantangan dalam proses pembuatan film inilah yang menurut Hafiz patut untuk dicatat, selain keberanian sutradara dalam melibatkan aktor-aktor lokal sebagai pemeran.

Paling banyak dibaca

Sempat ‘hilang’ puluhan tahun, bagaimana ‘Turang’ yang meraih predikat film terbaik Indonesia ditemukan kembali?

Di balik pujian dan kritikan terhadap Jumbo, film animasi terlaris se-Asia Tenggara – ‘Mengungkap bagaimana anak memproses duka kehilangan orang yang dicintai’

China balas AS dengan membatasi ekspor unsur tanah jarang – Apa itu unsur tanah jarang dan apa kegunaannya?

Dokter di Garut jadi tersangka kasus dugaan kekerasan seksual, korban diperkirakan lebih dari satu orang – ‘Saya merasa risih, USG berlangsung lama’
Akhir dari Paling banyak dibaca
Sebanyak 95% pemeran dalam film Turang adalah pemain lokal, menurut Bunga Siagian, putri Bachtiar Siagian.
Pengambilan gambar di lokasi asli, dengan pendekatan realistis, dan melibatkan aktor-aktor lokal adalah semangat yang dibawa gaya neorealisme dalam film Turang.
Film bergaya seperti ini biasanya menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat biasa dengan cara yang realistis dan naturalistik.
Turang diputar pertama kali di Istana Negara di depan Presiden Sukarno. Pada 1960, film ini meraih predikat film terbaik dalam Pekan Apresiasi Film Nasional—yang kelak akan jadi Festival Film Indonesia.

Mengapa film Turang menghilang?

Menghilangnya Turang, bersama dengan film-film Bachtiar Siagian lainnya dan film-film yang diproduksi sutradara-sutradara ‘kiri’, tidak dapat dilepaskan dari Peristiwa 1965.
Mereka yang dituduh terlibat Partai Komunis Indonesia (PKI) dibunuh dan ditangkap, termasuk para anggota Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) yang punya afiliasi dengan PKI.
Bachtiar sendiri menghabiskan waktu 12 tahun dipenjara di Pulau Buru karena keterlibatannya di Lekra.
Karya-karya yang dihasilkan para seniman yang terlibat dengan Lekra pun mengalami nasib yang tak kalah malang dari para penciptanya, “kalau tidak dimusnahkan, ya disensor,” kata Bunga Siagian.

Turang mengisahkan perjuangan warga dan sekelompok tentara republik di tanah Karo, Sumatra Utara, saat melawan agresi Belanda pada masa Revolusi.
Dalam penelitiannya, Bunga juga menemukan dokumen Perusahaan Film Negara (PFN) yang menginstruksikan penyingkiran dan pemusnahan film-film bertema komunisme.
Dalam teorinya peraturan tersebut hanya menyasar film-film yang diproduksi PFN, padahal Turang produksi perusahaan swasta.
“Tapi kan secara otomatis juga yang di luar PFN, orang-orang film, juga berpikir begitu. Itu kan karakternya Orde Baru,” kata Hafiz.
“Yang disebar Orde Baru ketakutan itu. Terornya.”
Tidak ada orang yang ingin kedapatan punya hubungan dengan para seniman atau menyimpan karya-karya yang dianggap punya kaitan dengan ideologi komunisme.

Faktor lainnya yang juga berperan dalam menghilangnya banyak arsip film adalah buruknya sistem pendokumentasian film. Baru pada akhir 1970-an, Indonesia punya pusat penyimpanan film.
Pada 1975 lembaga pengarsipan film, Sinematek Indonesia, mulai dirintis oleh tokoh-tokoh film seperti Misbach Yusa Biran dan Asrul Sani.
“Jadi, kebayang sebelumnya film-film itu enggak tahu siapa yang simpan. [Ada juga yang] disimpan secara mandiri sama produser-produsernya,” tambah Bunga.

Turang adalam film karya sutradara Bachtiar Siagian yang diproduksi pada 1957.
Untungnya masih ada para pengusaha bioskop keliling alias pengusaha layar tancap.
Salah satu pengusaha layar tancap ini juga yang pada 2000-an mendatangi Sinematek dan menyumbangkan beberapa koleksinya karena tak sanggup memelihara koleksi filmnya.
Termasuk yang disumbangkan itu sebuah film karya Bachtiar.
“Ada satu film judulnya Violetta yang ada di Sinematek, itu pun sumbangan dari satu produser layar tancap,” kata Bunga.
Tapi nasib Turang tetap jadi misteri.

‘Primadona’ di Festival Film Asia Afrika

Pada Februari 1960, Turang menyabet penghargaan dalam Pekan Apresiasi Film Nasional—yang kelak akan jadi Festival Film Indonesia—dalam kategori bergengsi: film terbaik dan sutradara terbaik.
Tapi sebelum itu, Turang sudah jadi ‘primadona’ dalam Festival Film Asia Afrika pertama yang digelar di Tashkent, Uzbekistan, pada 1958.

Ini adalah festival yang digelar sebagai perpanjangan Konferensi Asia Afrika di Bandung yang membawa semangat antikolonialisme dan pembentukan tata dunia baru.
Akademisi dari Concordia University Montreal, Elena Razlogova, menulis dalam papernya bahwa Turang adalah “The most celebrated picture at Tashkent.”

Penonton memenuhi kapasitas bioskop dan melihat layar dengan takjub melihat cerita Rusli dan Tipi—karakter dalam film Turang—yang dialognya telah disulih suara dalam bahasa setempat.
“Semua film yang diputar di festival itu, diterjemahkan ke dalam bahasa lokal secara langsung. Jadi, live-translation gitu,” kata Bunga.
Setelah pemutaran film tersebut, produser turang Abubakar Abdy didekati delegasi dari Soviet dan Korea Utara yang berminat untuk membeli hak distribusi film.
Siapa sangka, pemutaran di Festival Film Asia Afrika ini pula yang akhirnya ‘menyelamatkan’ nasib Turang kelak.

Mencari Turang si ‘anak hilang’

Penemuan kembali Turang tak bisa dilepaskan dari minat Bunga yang telah lebih dari satu dekade berupaya untuk melacak jejak film-film ayahnya.
Pada 2022, kesempatan itu datang ketika dia ambil bagian dari pameran seni kontemporer internasional Documenta di Kota Kassel, Jerman.
“Saya ketemu seniman video dari Tashkent. Karena saya tahu ini film pernah dikirim ke Tashkent, lalu saya minta sama dia, ‘Hey, kamu boleh enggak bantuin saya nyari film papa saya.'”
Setelah lebih dari satu tahun, Bunga yang sibuk bekerja sebagai peneliti, kurator, dan seniman, kemudian mendapatkan kabar dari temannya itu bahwa di pusat arsip film Rusia Gosfilmofond, Moskow, ada berkas film berjudul Turang.

Penemuan kembali Turang tak bisa dilepaskan dari minat Bunga yang telah lebih dari satu dekade berupaya untuk melacak jejak film-film ayahnya.
“Tapi saya enggak yakin, apakah itu filmnya atau bukan. Karena mereka cuma nyimpan, tapi enggak ada nama sutradara,”
Untuk meninjau berkas juga tidak mudah sebab ada sederet urusan administrasi, termasuk keuangan yang harus dipenuhi.
“Karena saat itu Perang Ukraina, jadi mereka tuh curiga sama institusi Eropa. Jadi, benar-benar enggak gampanglah. Mereka sangat tertutup,”
Tapi berkat kerja kolektif dan solidaritas yang melibatkan banyak aktivis kebudayaan dan akademis dari berbagai pada akhirnya Turang bisa ditemukan kembali.
“Gosfilmofond mengirim preview-nya ke kami. Dan benar itu filmnya!”
Pada Februari 2025, Turang kembali hidup.
Kisah Tipi dan Rusli diputar kembali di hadapan para penonton di Festival Film Internasional Rotterdam di Belanda—bersama dengan pemutaran film dokumenter Bachtiar karya Hafiz Rancajale.

Akhirnya Turang pulang

Turang ‘selamat’ karena diikutkan dalam Festival Film Asia Afrika pertama di Tashkent.
Festival itu sendiri adalah bagian dari proyek pembentukan dunia baru, dunia ketiga, yang dicetuskan Konferensi Asia Afrika di Bandung 70 tahun yang lalu.
Dalam rangka peringatan itulah, Bunga menawarkan inisiatif terbuka untuk berbagai komunitas menyelenggarakan kegiatan nonton bareng Turang.
“Periodenya aku bikin sama kan, tanggal 19 sampai 30 April, di bulan yang sama sama KAA,”
Mekanisme terbuka semacam ini sengaja dipilih agar Turang tidak hanya dirayakan di pusat-pusat perfilman atau kebudayaan.
“[Biar] bisa dirayakan sama orang-orang di luar Jakarta. Terdesentralisasi,” kata Bunga.

Ajakan terbuka pemutaran film Turang
“Ke depannya ada rencana buat upload di YouTube tentu saja,”
Sejauh ini minat untuk menyelenggarakan pemutaran Turang telah datang dari berbagai komunitas.
“Dari Palu, Lombok, Bali, Makassar, Malang, Batu, Jogja, tentu saja Bandung. Banyak sih,”
Di antara para peminat, terselip pesan yang bikin Bunga terharu, “Saya dapat email dari seseorang yang bilang, ‘gimana ya cara saya dapat undangan nonton karena ayah saya main di film itu?'”
“Aku kirim saja beberapa screenshot bagian [adegan] bapaknya.”

Siapa Bachtiar Siagian?

Bachtiar Siagian (19 Februari 1923-19 Maret 2002) adalah salah satu sutradara besar di Indonesia.
Putri Bachtiar, Bunga Siagian, menyebut ayahnya “terlibat sebagai pejuang kemerdekaan”.
“Dia masuk ke hutan, dan segala macam. Jadi, punya jaringan bersama masyarakat Karo yang waktu itu terlibat sangat aktif pada masa Revolusi Sosial di Sumatra,” kata Bunga.
Kelak jaringan warga dan seniman yang ditemuinya semasa perjuangan inilah yang jadi modalnya untuk membuat film Turang. Tapi untuk sampai di film ini, Bachtiar mulai dari nol.

Pegiat film dan sutradara film dokumenter Bachtiar, Hafiz Rancajale, menyebut pada kurun 1950-an hingga 1960-an Bachtiar bersama sutradara-sutradara ‘kiri’ lainnya adalah tokoh besar dalam dunia film, “bahkan dalam dunia kebudayaan”.
“Dia membuat kelompok teater. [Pada zaman Jepang] dia juga bertemu dengan sutradara Jepang. Dia diajak membuat film, kemudian mengenal mulai teori-teori film, teori-teori film dari Rusia, dari buku (Vsevolod Illarionovich) Pudovkin,” kata Hafiz.
Sejak 1955 dia telah membuat sedikitnya 13 film cerita dan beberapa film dokumenter.
Keterlibatannya dalam Lekra yang akhirnya menuntunnya ke beberapa penjara. Mulai dari Salemba di Jakarta hingga Pulau Buru di Maluku. Bachtiar tak pernah diadili dan dibebaskan pada 1977.

Jaringan warga dan seniman yang ditemui Bachtiar semasa perjuangan inilah yang jadi modalnya untuk membuat film Turang.
Untuk menyambung hidup, Bachtiar tetap berkarya, yakni dengan membuat film dokumenter dengan institusi negara, seperti Departemen Kehutanan dan Departemen Pertanian.
Bachtiar tak pernah menggunakan nama aslinya saat membuat film-film dokumenter ini.
Para bekas narapidana politik biasanya dilabeli “ET” atau “eks-tapol” pada kartu penduduk mereka. Label ini kerap menjadi sumber diskriminasi bagi penyandangnya.
“Orang-orang seperti Pak Misbach Yusa Biran, Asrul Sani, mereka membantu kawan-kawan ini. Yang berbeda cuma ideologi, perkawanannya tetap jalan,” tutur Hafiz.
“Sampai tahun 2002 dia bisa hidup dan membesarkan anak-anaknya dan dia berkawan dengan banyak kawan gitu,”

Bagaimana nasib para sutradara ‘kiri’?

Di Sinematek Indonesia terdapat daftar tokoh penting dalam sejarah sinema Indonesia. Namun, nama Bachtiar Siagian dan tokoh perfilman ‘kiri’ lainnya tak ada dalam daftar itu.
“Nama Bachtiar Siagian enggak ada. Nama Basuki Effendi enggak ada. Nama Kotot Sukardi enggak ada. Bahkan nama orang Belanda masuk [daftar],” kata Hafiz agak geram.
Padahal nama-nama yang disebut di atas katanya adalah nama-nama yang sangat penting dalam sejarah sinema Indonesia pada 1950-an hingga 1960-an.
“Tokoh-tokoh ini adalah tokoh-tokoh yang penting di zamannya. Tapi memang, ya dalam dalam kutip seperti dihilangkan, seperti dihilangkan,”
Beberapa karya para sutradara ini, kata Hafiz hanya sebagian saja yang selamat.
“Tentu saja ada beberapa yang terselip ya. Satu-dua gitu di Sinematek. Tapi memang enggak utuh ya.”

Apakah isi Turang ‘berbahaya’?

Film Turang berdurasi sekitar 90 menit.
Film dalam format hitam putih ini menceritakan interaksi laskar pemuda-pejuang dengan sebuah keluarga yang berusaha melindungi salah satu prajurit yang terluka.
Tipi, demikian gadis dalam film ini, diceritakan merawat luka Rusli yang harus bersembunyi dari kejaran Belanda.
Tapi nahas, akibat ulah seorang mata-mata, ayah Tipi ditangkap karena dianggap melindungi laskar.
Di ujung film, desa juga dihujani tembakan dan bom hingga akhirnya pasangan ini tak bisa selamat.

Pemutaran film Turang di International Film Festival Rotterdam 2025
Film tak hanya menyajikan adegan pertempuran intens di pengujung film, tapi juga aneka nyanyian dan lagu-lagu di beberapa bagian.
Tidak ada pidato atau monolog berkepanjangan selain dialog-dialog pendek yang bisa dianggap sebagai ekspresi kecintaan anggota laskar dan keluarga sederhana ini pada republik dan anti-Belanda.
“Mereka [sutradara film] tidak memusuhi pemerintah,” kata Hafiz.
Sementara itu Bunga menyebut film Turang menarik karena menitik beratkan pada peran warga biasa.

Bunga Siagian (kedua dari kanan dengan baju hitam) dalam sebuah diskusi film
“Sepanjang film kita melihat cerita bagaimana pemeran utamanya merawat tentara yang terluka, kemudian mereka berkebun, mereka bersosialisasi sebagai warga, dan segala macam. Jadi itu kehidupan sehari-hari di sebuah desa.”
Menurutnya tidak ada glorifikasi pada peran tentara dan Revolusi di dalam film.
“Penutupan film [Turang], tidak seperti film-film lain terutama pada masa Orde Baru, di mana tentara menang. Tentara pada akhirnya tewas. Satu pasukan meninggal semua. Kalah dalam berperang.”
Dengan demikian, menurut Bunga, film Turang tidak meletakkan militer dalam posisi yang sentral.
sumber: bbc

Posted in Berita, Informasi Penting, Taneh Karo Simalem | Comments Off on SEMPAT ‘HILANG’ PULUHAN TAHUN, BAGAIMANA ‘TURANG’ YANG MERAIH PREDIKAT FILM TERBAIK INDONESIA DITEMUKAN KEMBALI?

SAYA TRAUMA DITANGANI DOKTER LAKI-LAKI’ – KASUS DUGAAN PEMERKOSAAN OLEH DOKTER PPDS ANESTESI PICU KETIDAKPERCAYAAN TERHADAP TENAGA MEDIS

Polda Jabar saat menghadirkan tersangka Priguna Anugrah Pratama atas kasus dugaan kekerasan seksual terhadap keluarga pasien di Bandung, Jawa Barat, Rabu (09/04).

Kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi, Priguna Anugrah Pratama, disebut telah mencoreng dunia kedokteran dan menyebabkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap tenaga medis maupun rumah sakit, kata pengamat kesehatan.

Sebab profesi yang semestinya erat dengan rasa kemanusiaan justru bertindak sebaliknya. Akibatnya, muncul syak wasangka pada sejumlah pasien rumah sakit bahwa mereka mungkin pernah mengalami pelecehan ketika dalam pengaruh obat bius atau saat tak sadarkan diri.

Kekhawatiran itu menghinggapi Rina—identitas disamarkan untuk melindungi privasi. Pasalnya ia mengaku pernah dilecehkan secara seksual oleh seorang dokter beberapa tahun silam.

“Kejadian ini memicu kecemasan saya lagi. Saya pernah dibius total dan jadi mikir apa saya pernah mengalaminya lagi?” ujarnya gelisah.

Dalam perkembangan terbaru, Polda Jawa Barat mengungkapkan tersangka Priguna diduga telah memerkosa tiga korban dalam waktu yang berdekatan dengan menggunakan obat bius.

Atas perbuatannya, dia dikenakan Pasal 64 KUHP dan terancam pidana penjara maksimal 17 tahun penjara.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan bakal mewajibkan peserta PPDS menjalani tes kesehatan mental untuk mengantisipasi masalah kejiwaan, sebab klaim polisi tersangka terindikasi punya kelainan perilaku seksual.

Peringatan: Artikel ini memuat deskripsi dugaan pelecehan seksual yang mungkin membuat Anda tidak nyaman.

Bagaimana kronologi di RSHS Bandung?

Kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan dokter PPDS anestesi Universitas Padjadjaran, Priguna Anugrah Pratama, terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Hendra Rochmawan, menuturkan dugaan pemerkosaan yang menimpa korban FA terjadi pada 18 Maret sekitar pukul 01:00 WIB.

Ketika itu korban disebut sedang menjaga ayahnya yang menjadi pasien di sana. Ia kemudian diminta oleh tersangka untuk pemeriksaan crossmatch atau kecocokan jenis golongan darah yang akan ditransfusikan kepada penerima.

Sebab kala itu, ayah korban yang sedang dirawat disebut membutuhkan donor darah.

Korban pun dibawa ke ruang IGD di gedung MCHC lantai 7.

“Tersangka meminta korban untuk tidak ditemani oleh adiknya,” ujar Hendra.

Polda Jabar mengungkapkan kronologi kasus dokter PPDS Unpad, pelaku pelecehan seksual terhadap keluarga pasien pada Maret 2025.

Setelah berada di lantai 7, korban diminta untuk berganti pakaian dan mengenakan baju operasi. Selanjutnya, tersangka membius korban dengan midazolam—obat penenang yang biasa digunakan sebelum tindakan operasi—yang disuntikkan melalui cairan infus sehingga tak sadarkan diri.

Pada saat itulah, tersangka leluasa memerkosa korban.

Sekitar pukul 04:00 WIB, korban tersadar dan kembali ke IGD. Tapi saat hendak buang air kecil, korban merasakan sakit pada kelaminnya. Korban pun menceritakan tindakan yang dilakukan tersangka kepada ibunya.

Keluarga korban merasa ada kejanggalan dari rasa sakit korban dan akhirnya melaporkan apa yang menimpa anaknya ke kepolisian.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan, polisi menangkap pelaku pada 23 Maret 2025.

Direktur Ditreskrimum Polda Jawa Barat, Surawan, mengatakan lokasi yang dijadikan pelaku untuk memerkosa korban adalah di salah satu gedung di RSHS. Namun, gedung itu belum dipakai sepenuhnya.

Dalam pemeriksaan terbaru, diketahui Priguna tidak hanya memerkosa sekali, tapi sudah dua kali melakukan perbuatan yang sama pada korban berbeda yakni pada 10 dan 16 Maret 2025.

Kedua korbannya merupakan pasien di RSHS.

Polisi juga mengatakan tersangka bakal diperiksa kejiwaannya lantaran ada indikasi kelainan seksual dan fantasi berhubungan badan dengan orang yang pingsan.

“Motifnya semacam punya fantasi sendiri. Senang kalau orang mungkin pingsan. Nanti kami lakukan visum psikiatrikum,” ujar Surawan.

‘Saya ter-trigger membaca berita pemerkosaan itu’

Kejadian yang terjadi di RSHS Bandung menghebohkan publik dan viral di media sosial.

Rina—identitas disamarkan untuk melindungi privasi—dirundung rasa cemas begitu membaca berita dugaan pemerkosaan yang dilakukan dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi.

Ingatan soal pelecehan seksual yang dialaminya beberapa tahun lalu kembali menyergapnya.

“Berita di Bandung itu sangat men-trigger saya. Soalnya saya sempat dibius total dan sendirian, enggak ditemani keluarga atau teman,” imbuh perempuan ini kepada BBC News Indonesia, Jumat (11/04).

Rasa was-was yang dialami Rina bukan tanpa alasan. Dia mengaku dua kali mengalami pelecehan seksual dari dokter yang menanganinya.

Kejadian pertama pada 2019. Saat itu dia hendak konsultasi ke psikolog di sebuah puskesmas.

“Waktu itu saya merasa butuh pertolongan profesional. Saya datang sendiri karena masalah kesehatan mental masih dianggap tabu oleh keluarga,” ungkapnya.

Saat kunjungan itu, psikolog yang ditemuinya perempuan dan dia merasa nyaman bercerita apa saja sampai ke hal yang disebutnya sensitif.

Namun, pada pertemuan kedua, dokter yang menemuinya berbeda. Dia seorang dokter pria.

Awalnya Rina tak merasa curiga lantaran sudah menaruh kepercayaan pada profesi seorang dokter.

Namun, katanya, ada suatu momen dokter pria tersebut berusaha menjalin koneksi dengan menawarkan konsultasi pribadi lewat WhatsApp.

“Dari situ saya mulai curiga dan agak enggak nyaman. Cuma karena kondisi saya sangat butuh pertolongan dan tidak tahu apakah hal itu diperbolehkan, saya mengiyakan.”

Alih-alih berkonsultasi, dokter laki-laki itu justru berusaha mendekati dan mengajak ke rumahnya.

Bahkan mengarahkan percakapan untuk berhubungan seksual sembari menceritakan masalah rumah tangganya yang telah kandas.

Di situ, ungkap Rina, dokter tersebut juga mengaku bahwa dia sebetulnya bukan psikolog.

“Jadi dia mengaku sendiri kalau dia sebenarnya bukan psikolog. Dia dokter umum yang sedang menggantikan psikolog yang tidak bisa datang hari itu.”

“Sejak itu saya trauma untuk ke psikolog laki-laki.”

Trauma Rina pada dokter tidak berhenti di situ.

Kejadian kedua berlangsung pada 2022. Ketika itu, dia terkena penyakit tuberkulosis (TB) paru dan harus segera dilarikan ke rumah sakit karena sudah kesulitan bernapas dan berbicara.

Dari hasil pemeriksaan, dia langsung dimasukkan ke ruang isolasi untuk menghindari penularan.

Seingatnya, ada dua dokter yang menanganinya: dokter spesialis paru dan spesialis penyakit dalam. Keduanya laki-laki.

Setiap malam, Rina bercerita dokter spesialis penyakit dalam selalu melakukan kunjungan ke ruang isolasinya bersama seorang perawat perempuan.

“Awal dia visit ke ruangan, sangat ramah. Terus tangannya langsung pegang lutut saya,” ungkap Rina.

“Saat kunjungan kedua, setiap dia mau periksa dada saya pakai stetoskop, dia enggak bilang permisi dan langsung mengarahkan tangannya masuk ke dalam piyama saya.”

“Dari situ saya berpikir ada yang aneh karena selama diperiksa sama dokter, enggak pernah ada yang pegang-pegang bagian tubuh saya.”

Pada kunjungan berikutnya, Rina yang agak trauma mulai ketakutan.

Dan seperti yang sudah-sudah, ungkapnya, dokter tersebut tanpa permisi langsung menyingkap baju piyamanya sampai payudaranya nyaris terlihat.

Seketika Rina terkejut dan menarik kembali pakaiannya.

“Jadi kami tarik-tarikan baju dan disaksikan langsung oleh perawat. Di situ saya mulai marah. Saya tarik baju saya untuk menunjukkan saya enggak suka.”

“Saya langsung hubungi kepala perawat dan minta untuk tidak di-visit sama dokter tersebut atau diganti dokternya.”

Usai kejadian itu, dokter tersebut pergi. Para perawat lantas mencoba menenangkannya seraya ia menjelaskan apa yang dirasakan.

Oleh kepala perawat, Rina diminta menuliskan kronologi peristiwa itu dalam formulir pengaduan BPJS Kesehatan dan rumah sakit setempat. Namun beberapa hari setelahnya, tidak ada kabar apapun.

Ia tak pernah dipanggil atau dimintai keterangan secara utuh langsung dari mulutnya atau sekadar mengonfirmasi aduannya.
00pp
Karenanya, dia nekat menghubungi kepala suster di rumah sakit itu untuk menanyakan kelanjutan kasusnya.

“Jawaban mereka, dokter itu diberi peringatan keras. Tapi enggak ada surat yang menyatakan hal itu kepada saya.”

“Sementara kalau lapor polisi, saya enggak punya bukti.”

Peristiwa pelecehan seksual berulang yang dialami Rina, menambah traumanya.

Oleh psikolog, dia didiagnosa mengidap PTSD atau post-traumatic stress disorder yakni gangguan mental yang dapat terjadi setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis.

Setiap kali kembali harus berobat ke rumah sakit tersebut, rasa cemasnya kambuh. Jantungnya berdebar kencang dan tubuhnya gemetaran.

“Karena rekam medis saya sudah lengkap di sana, jadi kalau pindah-pindah rumah sakit akan susah. Jadi mau enggak mau harus tetap berobat ke sana.”

“Setiap kali saya dengar nama dokter itu, saya langsung ingat kejadiannya. Memorinya keluar lagi.”

Sejak itu pula, Rina selalu menghindar diperiksa dokter laki-laki.

Tiap kali harus berurusan dengan pemeriksaan kesehatan, dia akan meminta perawat mencarikan dokter perempuan sebagai tindakan pencegahan, katanya.

Kalaupun terpaksa diperiksa dokter pria, Rina akan minta ditemani oleh perawat perempuan.

Ketidakpercayaan pada dokter dan rumah sakit

Sejumlah pengamat kesehatan masyarakat menyebut kasus yang terjadi di RSHS Bandung telah mencoreng dunia kedokteran dan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap tenaga medis serta rumah sakit.

Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Dedi Supratman, mengatakan publik pasti akan menaruh curiga kepada dokter yang menangani mereka kala berobat. Apalagi kalau sampai ada tindakan pembiusan.

Pendiri Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (Cisdi), Diah Saminarsih, juga sependapat. Ia bilang situasi itu memang tak bisa terhindarkan.

Meskipun dia sangat menyayangkan kalau rasa ketidakpercayaan itu meluas. Sebab dokter spesialis di Indonesia—terutama anestesi—jumlahnya tidak banyak.

“Dokter anestesi itu termasuk salah satu dokter spesialis yang dibutuhkan, amat dibutuhkan tapi jumlahnya sedikit dan tidak cukup untuk di seluruh Indonesia,” ujar Diah Saminarsih.

“Jadi sebenarnya sayang sekali waktu dan investasi yang sudah diinvestasikan ke orang ini terbuang begitu saja.”

Tapi lebih dari itu, Diah menilai kasus tersebut mengungkap persoalan soal lemahnya proses seleksi mahasiswa kedokteran.

Sepengetahuannya untuk menyeleksi mahasiswa baru program studi kedokteran, ada tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI).

Tes psikologi ini digunakan dalam bidang kedokteran untuk mengidentifikasi gangguan mental dan kepribadian.

Masalahnya, menurut Diah, banyak selentingan beredar bahwa tes MMPI kerap “bocor” alias beredar “kisi-kisinya sebelum dimulai”.

Jika situasinya demikian, ia bilang lapisan pengawasan semestinya ada di dokter senior atau konsulennya.

“Kan fasenya panjang sampai seseorang bisa masuk PPDS. Sekolah dulu, lalu setelah itu mesti stase dan internship. Internship itu kan ketemu banyak dokter senior dan saat stase bertemu pasien, masa tidak ada kelakuan [janggal] ini? Masa tidak terpantau?”

“Karena kecenderungan perilaku yang menyimpang, apalagi saat dia bertemu pasien atau keluarga pasien, pasti terlihat. Itu yang harus diusut lebih jauh.”

“Artinya kita harus lebih jeli dan tidak permisif terhadap perilaku-perilaku begini.”

Bagaimana perlindungan terhadap pasien?

Diah Saminarsih bilang kasus pelecehan bahkan kekerasan seksual yang dilakukan tenaga medis kepada pasien atau keluarga pasien menunjukkan akar masalahnya ada pada ketimpangan relasi kuasa antara dokter dengan pasien maupun keluarga pasien.

Dan bisa saja, kata dia, kasus-kasus pelecehan seksual oleh tenaga medis seperti fenomena gunung es yang jumlahnya banyak tapi tak terungkap.

Salah satu kasus pelecehan seksual yang terungkap dilakukan dokter terjadi di Palembang, Sumatra Selatan pada 2024.

Saat itu, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Palembang menjatuhkan vonis lima bulan penjara terhadap dokter Rumah Sakit Bunda Medika Jakabaring, Mahyudin.

Perempuan kekerasan seksual rentan ditekan agar tidak bersuara.

Pelaku disebut melakukan pelecehan seksual kepada istri pasien dengan menyuntikkan cairan obat midazolam ke tangan kanan korban. Ketika korban tidak berdaya, pelaku melakukan perbuatan tersebut.

Kendati demikian, ada pula putusan kasus pelecehan seksual oleh dokter yang janggal.

Pada 2021, PN Idi, Kabupaten Aceh Timur menjatuhkan putusan lepas kepada dokter pelaku tindak pidana pelecehan seksual terhadap pasien kakak beradik saat melakukan pemeriksaan di RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Aceh.

Putusan lepas itu didasarkan pada pertimbangan bahwa ada tahapan yang tidak dilakukan selama proses penyidikan, yakni tidak adanya sidang kode etik kedokteran.

Oleh karena itu perbuatan tersebut dianggap ada, tapi masih diragukan apakah merupakan tindak pidana atau bukan, mengingat tidak ada putusan dari sidang kode etik kedokteran.

“Karena pasien biasanya selalu mengikuti apa yang dokter bilang, kita ada di dalam posisi yang lebih powerless dibandingkan para tenaga kesehatan ini, sehingga kita cenderung iya saja disuruh apa,” jelasnya.

“Misalnya pasien disuruh ke ruangan sendiri, tanpa tahu hak-haknya menurut. Padahal itu enggak boleh, harusnya pasien didampingi perawat lain.”

“Tapi kalau enggak nurut ada ketakutan enggak dilayani atau dijudesin.”

“Jadi ada kemungkinan lebih besar pelecehan-pelecehan ditimbulkan karena relasi kuasa yang timpang antara tenaga kesehatan yakni dokter atau dokter spesialis dan pasien atau keluarga pasien. Itu sangat mungkin.”

Itu mengapa Diah menilai pengelola rumah sakit harus mengubah cara kerjanya. Pihak rumah sakit, sebutnya, mesti memberi tahu hak-hak pasien dan keluarganya. Tidak melulu menekankan kewajiban.

Salah satu hak yang perlu diketahui yakni dalam pemeriksaan kesehatan pasien sebaiknya didampingi perawat.

“Tidak boleh berdua,” tegasnya. “Jangan seolah-olah tenaga kesehatan bekerja tanpa pengawasan.”

Untuk diketahui, kanal pengaduan pelayanan rumah sakit bisa diakses ke: unit pengaduan rumah sakit, menggunakan kotak saran yang tersedia di unit pelayanan, melaporkan melalui Halo Kemenkes, mengadu ke situs lapor.go.id, atau ke pusat kontak Kemenkes di 1500567.

Apa tindakan pencegahan Kemenkes?

Terkait kasus di RSHS Sadikin Bandung, Universitas Padjajaran (Unpad) telah resmi mengeluarkan dokter PPDS Priguna Anugrah Pratama. Selain diberhentikan, Unpad juga telah menjatuhkan sanksi akademik berupa pemutusan studi.

Unpad memastikan Priguna tidak lagi memiliki status sebagai peserta didik dan tidak diperbolehkan menjalani kegiatan apapun di lingkungan kampus maupun rumah sakit pendidikan.

Selain itu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mengambil tindakan dan sanksi berupa larangan peserta PPDS tersebut untuk melanjutkan residen di RSHS seumur hidup.

Tidak ada toleransi bagi pelaku pelecehan dan kekerasan seksual.

Di sisi lain, Kemenkes juga bakal mewajibkan peserta PPDS menjalani tes kesehatan mental untuk mengantisipasi masalah kejiwaan setiap tahun.

“Jadi setiap tahun harus tes mental, sehingga kita bisa lihat kalau ada yang cemas atau depresi bisa ketahuan lebih dini sehingga bisa diperbaiki,” ujar Menkes Budi Gunadi seperti dilansir kantor berita Antara.

Tindakan lain yakni Kemenkes membekukan sementara kegiatan residensi PPDS anestesiologi dan terapi intensif di RSHS Sadikin Bandung selama satu bulan.

Penghentian ini diperlukan guna melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengawasan serta tata kelola kegiatan residensi.

Evaluasi akan dilakukan bersama Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran sebagai pihak akademik yang menaungi program pendidikan dokter spesialis.
sumber: bbc

Posted in Berita, Informasi Kesehatan | Comments Off on SAYA TRAUMA DITANGANI DOKTER LAKI-LAKI’ – KASUS DUGAAN PEMERKOSAAN OLEH DOKTER PPDS ANESTESI PICU KETIDAKPERCAYAAN TERHADAP TENAGA MEDIS

JADI TUKANG LAS SAMPAI W4F4T

Kisah Pilu Juara Dunia Angkat Besi Indonesia, Jadi Tukang Las Sampai W4fat

Denny Thios, peraih juara dunia angkat besi tahun 90-an yang menyambung hidup dengan menjadi tukang las hingga akhir hayatnya.

Banyak mantan atlet Indonesia yang sudah berjuang mengharumkan nama bangsa harus hidup pahit saat sudah pensiun. Jasa mereka seperti hilang ditelan waktu, terlupakan begitu saja usai meninggalkan gelanggang.

Prestasi yang sudah ia peroleh tak menjamin kehidupan sehari-harinya di masa pensiun. Bahkan apresiasi negara bagi mereka yang sudah berjasa memanglah sangat minim.

Salah satu atlet tersebut adalah Denny Thios, atlet angkat besi peraih tiga medali emas asal Makassar. Konon kisah akhir hidupnya sangatlah nelangsa.
Benarkah demikian? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Juara Internasional

Dikutip dari 1nst4gr4m @zonafaktaa, Denny Thios merupakan atlet angkat besi yang pernah menyabet medali emas di kancah internasional.

“ Dulu pernah sangat bersinar, tapi kini sirna begitu saja. Deretan piagam serta medali hanya jadi pajangan. Padahal beliau pernah memecahkan rekor di kejuaraan Inggris, Belanda, dan Swedia,” tulis akun tersebut di unggahannya.

Harumkan Nama Bangsa

Denny Thios telah berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan prestasinya pada tahun 1990-an. Saat itu namanya tercatat dalam daftar pemenang medali emas International Powerlifting Federation (IPF) World Championships.

“ Denny Thios, atlet angkat besi yang pernah menyabet 3 medali emas di kejuaraan dunia. dan mengharumkan nama Indonesia di tahun 90-an,” lanjutnya.

Dri data resmi situs IPF, Denny tercantum setidaknya empat kali ikut dalam ajang kejuaraan dunia angkat besi. Pada tahun 1990 ia berhasil membawa medali perunggu nomor 56 Kg di Hague, Belanda.

Kemudian di Orebro, Swedia, ia gagal meraih juara karena diskualifikasi. Namun pada tahun 1991 dan 1992 ia berhasil memboyong medali emas di Birmingham, Inggris dan Jonkoping, Swedia.

Sambung Hidup Jadi Tukang Las

Meskipun berhasil mengharumkan nama bangsa, Denny Thios hidup sengsara di hari tuanya. Selepas pensiun sebagai atlet angkat besi yang berprestasi, ia mengalami kondisi ekonomi yang tak menentu.

Sayang, deretan prestasi itu tidak berarti apa-apa. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Denny bekerja sebagai tukang las di sebuah bengkel kecil yang dimilikinya di Makassar. Penghasilannya pun juga tak menentu.

“ Namun di hari tuanya, ia justru menjadi tukang las untuk menyambung hidup,” tulis akun yang sama.

Ia meneruskan usaha bengkel las orang tuanya di Makassar. Bengkel tersebut sangatlah sederhana dan penuh sesak dengan tumpukan besi-besi tua. Ia mengerjakan pesanan orang setiap harinya, seperti memotong atau melubangi besi hingga perbaiki mesin.

Meninggal Dunia dalam Sepi

Setelah melewati jalan terjal usai pensiun dari cabor angkat besi, sang mantan atlet tersebut akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada 29 Mei 2018.

Meskipun sudah hampir 3 tahun berlalu, namun sudah selayaknya kita penghargaan setinggi-tingginya buat Denny Thios berkat prestasinya.

“ Denny Thios juara dunia angkat besi 1992 asal Makassar meninggal dunia 29 Mei lalu dalam sepi, diujung kariernya Denny bekerja sebagai tukang las di toko besi milik keluarganya,” tulis akun twitter @ghea_fajar.

Posted in Berita | Comments Off on JADI TUKANG LAS SAMPAI W4F4T

GUGATAN PRAPERADILAN DITOLAK, HASTO KRISTIYANTO SAH JADI TERSANGKA – KAPAN KPK KEMBALI PERIKSA HASTO?

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan paparannya saat pembekalan kepala daerah terpilih di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (12/2/2025).

Imbas dari gugatan praperadilan ditolak, status tersangka yang disematkan kepada Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetap sah. Kapan KPK akan kembali periksa Hasto sebagai tersangka?

Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan tidak menerima permohonan praperadilan Hasto dalam sidang putusan yang digelar Kamis (13/02).

Gugatan praperadilan yang diajukan Hasto terkait penetapan dirinya sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan kasus Harun Masiku.

“Mengadili, mengabulkan eksepsi dari termohon, menyatakan permohonan pemohon kabur atau tidak jelas,” kata Hakim Djuyamto dalam sidang di PN Jakarta Selatan pada Kamis (13/02), seperti dikutip dari Kompas.com.

Dalam pertimbangannya, Hakim Djuyamto menerima eksepsi yang diajukan Komisi Pemberantasan Korupsi. Di persidangan, KPK menolak dalil dari pihak Hasto yang menggugat dua surat perintah penyidikan sekaligus.

Menurut Hakim Djuyamto, pihak Hasto seharusnya mengajukan dua bentuk gugatan praperadilan.

Dengan putusan ini, status tersangka yang ditetapkan KPK menjadi sah.

KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka kasus dugaan suap dan perintangan kasus pada Desember 2024.

Orang-orang mengenakan topeng wajah buron KPK, Harun Masiku, saat berunjuk rasa di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (5/2/2025). Dalam aksinya, mereka menuntut KPK untuk segera menangkap Harun.

Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menyebut putusan ini “proporsional dan tepat”.

“Sebagaimana pertimbangan dari dalil dan argumentasi yang disampaikan tim hukum dari KPK,” kata Setyo seperti dikutip dari detik.com.

Meski begitu, ia belum merinci kapan KPK bakal kembali melanjutkan proses hukum Hasto.

“Untuk hal terkait tindak lanjut penyidikan nanti urusan penyidik,” kata Setyo.

Kapan KPK akan kembali periksa Hasto sebagai tersangka?

Beberapa jam usai sidang putusan praperadilan Hasto Kristiyanto, juru bicara KPK, Tessa Mahardika, menjelaskan pemanggilan terhadap Hasto akan dilakukan jika penyidik menilai sudah memiliki cukup keterangan dari saksi-saksi maupun alat bukti.

Dijelaskan Tessa, jika semua hal tersebut terpenuhi, maka penyidik akan kembali memeriksa Hasto sebagai tersangka.

“Untuk rencana pemanggilan, bila penyidik sudah menganggap seluruh saksi dan seluruh alat bukti dalam rangka pemenuhan unsur perkara tersebut telah terpenuhi. Maka saudara HK tentunya akan dipanggil sebagai tersangka nanti ya,” kata Tessa kepada wartawan di Jakarta Selatan (13/02).

Hasto menjadi tersangka dalam perkara dugaan suap terhadap komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan terkait pergantian antarwaktu (PAW) yang juga menjerat eks calon anggota legislatif (caleg) PDIP, Harun Masiku.

Sementara Harun Masiku, yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, masih buron hingga kini.

Adapun Wahyu sudah divonis enam tahun penjara pada 2020, dan 2023 lalu bebas bersyarat.

Sejumlah fakta dalam proses sidang praperadilan

Dalam sidang praperadilan Hasto pada Jumat (07/02), muncul fakta baru yang diungkap seorang saksi, Agustiani Tio Fridelina.

Agustina adalah mantan anggota Bawaslu dan eks terpidana kasus suap Harun Masiku.

Dalam sidang praperadilan, Agustiani Tio Fridelina mengaku sempat ditawari Rp2 miliar oleh orang tak dikenal untuk “menyesuaikan” keterangan sebelum diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka.

Tio menyampaikan hal ini sebagai saksi Hasto dalam lanjutan sidang praperadilan sekretaris jenderal PDI-Perjuangan tersebut pada Jumat (07/02) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Hakim tunggal Djuyamto memimpin sidang perdana praperadilan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang tidak dihadiri pihak termohon dari KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (21/1/2025).

Mulanya, kata Tio, ia mendapat surat panggilan dari KPK pada Desember 2024 untuk menjadi saksi dalam lanjutan kasus suap Harun yang kini melibatkan Hasto. Namun, ia meminta pemeriksaannya ditunda hingga 6 Januari 2025.

Sebelum Tio sempat diperiksa KPK, seorang pria mengajaknya bertemu. Tio mengiyakan asalkan pertemuan berlangsung di luar rumahnya.

“Ketika ketemu, dia kemudian bilang minta saya untuk bicara yang sesungguhnya, untuk bicara yang sejujurnya [saat diperiksa KPK],” kata Tio, Jumat (07/02), seperti dilaporkan Detik.

“Tapi dalam tanda kutip ya pesannya disesuaikan saja dengan yang ditanya nanti,” imbuhnya, menceritakan ulang permintaan si pria tak dikenal.

Sebagai gantinya, pria itu menawarkan “uang sekitar Rp2 miliar”.

“Tidak hanya berhenti di uang itu saja, bahwa ekonominya [saya] pokoknya kembali seperti dulu lagilah,” ujar Tio.

Tio bilang ia menolak tawaran itu dan menegaskan telah memberikan keterangan yang jujur untuk berita acara pemeriksaan (BAP) dalam putusan kasus sebelumnya yang sudah inkrah.

Tio adalah mantan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang diciduk KPK saat operasi tangkap tangan (OTT) terkait kasus suap Harun pada 2020 silam.

Mantan anggota Bawaslu, Agustiani Tio Fridelina (tengah), berjalan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (08/01).

Dalam kasus ini, Tio disebut berperan sebagai perantara suap dari Harun ke Wahyu Setiawan yang saat itu menjabat komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ini disebut dilakukan untuk memuluskan jalan Harun sebagai anggota parlemen menggantikan Riezky Aprilia.

Pada pekan ketiga Agustus 2020, Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta Pusat menyatakan Tio terbukti bersalah, dan ia divonis hukuman empat tahun penjara beserta denda Rp150 juta subsider empat bulan kurungan.

Selain Tio, dua orang lainnya juga dihadirkan sebagai saksi kubu Hasto dalam lanjutan sidang praperadilan Jumat (7/2).

Dua orang itu adalah Donny Tri Istiqomah, orang dekat Hasto yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka di kasus ini, dan Kusnadi, staf Hasto yang pernah diperiksa KPK pada Juni 2024.

KPK: Hasto ikut sumbang Rp400 juta untuk menyuap Wahyu

Saat sidang praperadilan sebelumnya pada Kamis (6/2), KPK membeberkan secara mendetail peran Hasto Kristiyanto dan orang-orang dekatnya dalam kasus suap Harun Masiku.

Menurut tim biro hukum KPK, Hasto meminta advokat PDI-P, Donny Tri Istiqomah, menyiapkan kajian hukum untuk meloloskan Harun jadi anggota DPR 2019-2024 melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW).

Sementara itu, kader PDI-P, Saeful Bahri bertugas mengurus hal-hal operasional dan lobi-lobi, termasuk dengan Riezky Aprilia agar mau digantikan Harun posisinya di parlemen dan dengan pihak KPU untuk memuluskan rencana ini.

Hasto disebut sempat menawarkan jabatan komisaris BUMN kepada Riezky, yang menolaknya.

Di sisi lain, lobi dengan KPU, utamanya dengan Wahyu Setiawan yang saat itu menjabat komisioner, berlangsung dengan Agustiani Tio Fridelina sebagai perantara.

Mantan anggota Bawaslu, Agustiani Tio Fridelina, menunggu kendaraan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (8/1/2025).

Pada Desember 2019, Wahyu disebut meminta fee sebesar Rp1 miliar. Tio menawar sehingga angkanya jadi Rp900 juta.

Selanjutnya, Saeful dan Donny menemui Harun, yang kemudian menyanggupi “biaya operasional” senilai total Rp1,5 miliar.

Hasto lantas memberi lampu hijau, dan disebut siap ikut urunan dalam menyuap Wahyu.

“Pada saat itu, Hasto mengatakan, ‘Ya, silakan saja. Bila perlu saya menyanggupi untuk menalanginya dulu biar urusan Harun Masiku cepat selesai,'” kata anggota tim biro hukum KPK saat sidang praperadilan, menceritakan ulang kejadian pada 13 Desember 2019.

Tiga hari berselang, masih menurut KPK, Kusnadi selaku staf Hasto menemui Donny di kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, dan menitipkan uang yang dibungkus amplop cokelat yang dimasukkan ke ransel hitam.

“Tanggal 16 Desember 2019, Donny Tri Istiqomah menghubungi Saeful Bahri melalui chat WhatsApp, yang berbunyi, ‘Mas Hasto ngasih Rp400 juta, yang Rp600 juta [dari] Harun katanya. Sudah aku pegang,'” kata anggota tim biro hukum KPK.

Kuasa hukum Hasto, Ronny Talapessy, membantah keterangan KPK tersebut.

Ronny bilang uang Rp400 juta itu bukan dari Hasto, tapi dari Harun.

Firli Bahuri ikut terseret

Menurut KPK, pada awal 2020, tim KPK gagal melakukan OTT terhadap Harun Masiku dan Hasto Kristiyanto karena ulah sejumlah anggota kepolisian di bawah pimpinan AKBP Hendy Kurniawan.

Saat itu, tim KPK disebut ditangkap, digeledah tanpa prosedur, dan diintimidasi oleh orang-orang pimpinan Hendy di kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.

“Kemudian diminta keterangan sampai pagi jam 04.55 WIB. Bahkan, petugas termohon dicari-cari kesalahan dengan cara dites urine narkoba, namun hasilnya negatif dan baru dilepas setelah dijemput oleh direktur penyidikan [KPK],” kata anggota tim biro hukum KPK, Kamis (7/2).

Kegagalan OTT disebut juga karena Firli Bahuri, yang saat itu menjabat ketua KPK, mengumumkan adanya OTT ke publik meski belum semua pihak berhasil ditangkap.

Firli Bahuri saat menjabat ketua KPK.

Lebih lanjut, Firli disebut tidak ingin menaikkan status Hasto saat itu menjadi tersangka setelah dilakukannya gelar perkara atau ekspose.

“Di dalam forum rapat ekspose, tim KPK yang melaksanakan OTT sudah memaparkan rangkaian peristiwa secara runut dan rinci, termasuk peran pemohon [Hasto] dalam konstruksi perkara tersebut,” kata anggota tim biro hukum KPK.

“Tetapi, pimpinan saat itu belum menyepakati menaikkan status pemohon sebagai tersangka karena menunggu perkembangan hasil penyidikan.”

Kuasa hukum Hasto: KPK tak sesuai prosedur

Sebelum pemberian keterangan oleh KPK, tim kuasa hukum Hasto Kristiyanto mempertanyakan tindakan KPK yang disebut sewenang-wenang saat sidang praperadilan pada Rabu (5/2).

Anggota tim kuasa hukum Hasto, Todung Mulya Lubis, menilai KPK menetapkan Hasto sebagai tersangka tanpa prosedur yang tepat.

“Penetapan tersangka atas diri pemohon ini terkesan terburu-buru karena tidak menunggu perolehan bukti-bukti dari hasil penyidikan, khususnya melalui tindakan penyitaan dan pemeriksaan saksi-saksi lainnya dalam perkara yang melibatkan pemohon,” kata Todung, seperti dilaporkan Kompas.com.

Todung secara spesifik merujuk pernyataan Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur, yang dalam konferensi pers pada 24 Desember 2024 menyatakan “diperlukan waktu untuk melakukan pemanggilan dan meminta keterangan kepada para saksi dan kami juga akan melakukan penyitaan-penyitaan”.

Menurut Todung, pemanggilan saksi dan pengumpulan alat bukti harusnya lebih dulu dilakukan sebelum penetapan tersangka.

“Oleh karenanya, perbuatan termohon [KPK] tersebut merupakan bentuk kesewenang-wenangan termohon dan bentuk ketidakpatuhan atau pembangkangan termohon kepada proses hukum acara pidana,” ujar Todung.
sumber: bbc

Posted in Berita | Comments Off on GUGATAN PRAPERADILAN DITOLAK, HASTO KRISTIYANTO SAH JADI TERSANGKA – KAPAN KPK KEMBALI PERIKSA HASTO?

APA ITU SINDROM GBS YANG MENJADI WABAH DI SEBUAH KOTA DI INDIA?

Setidaknya satu anak meninggal dunia di bagian selatan India akibat wabah GBS, pada 2019.Informasi artikel

Bulan lalu, seorang guru di kota Pune, India barat, mengamati kekesalan anak laki-lakinya yang berusia enam tahun. Awalnya, dia mengira putranya stres karena pekerjaan rumah.

“Saya menghapus kata-kata yang salah di buku tugasnya. Lalu saya minta anak saya menulis jawaban yang benar. Saya kira dia marah gara-gara ini dan itulah mengapa dia tidak memegang pensil dengan benar,” kata ibu itu kepada surat kabar Indian Express.

Dia tidak menyangka kesulitan memegang pensil adalah tanda-tanda pertama dari Sindrom Guillain-Barré (GBS).

Kelainan langka ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel saraf sehingga menyebabkan kelemahan otot dan kelumpuhan.

Beberapa hari kemudian, bocah laki-laki itu berada dalam perawatan intensif. Dia tidak dapat menggerakkan lengan atau kakinya.

Kondisinya sempat memburuk sampai-sampai kehilangan kemampuan untuk menelan dan berbicara.

Dia juga sempat membutuhkan bantuan ventilator untuk bernapas.

Anak itu kini dalam masa pemulihan.

Ini hanya satu dari sekitar 160 kasus GBS yang dilaporkan sejak awal Januari di Pune.

Kota itu merupakan pusat pendidikan dan teknologi yang dikelilingi perindustrian dan pedesaan.

Sejauh ini, diduga sudah ada lima kematian akibat GBS. Ketika berita ini diturunkan, 48 pasien berada dalam perawatan intensif. Menurut angka resmi, ada 21 pasien yang membutuhkan ventilator, sementaraa 38 lainnya sudah dipulangkan.

GBS dimulai dengan rasa kesemutan atau mati rasa di bagian kaki dan tangan. Setelah itu, pasien akan mengalami kelemahan otot dan kesulitan menggerakkan sendi.

Gejala kemudian memburuk selama dua hingga empat minggu, biasanya dimulai di lengan dan kaki.

Tingkat kematian yang dilaporkan bervariasi antara 3% dan 13%, tergantung tingkat keparahan dan kualitas perawatan kesehatan.

Wabah di Pune diduga berasal dari patogen yang disebut Campylobacter jejuni. Bakteri ini adalah penyebab utama infeksi bawaan makanan dan pendorong terbesar GBS di seluruh dunia.

Hubungan antara patogen itu dan GBS awalnya ditemukan pada 1990-an di pedesaan China.

Saat itu, Campylobacter jejuni umum ditemukan pada ayam. Wabah GBS terjadi setiap musim hujan saat anak-anak bermain di air yang terkontaminasi kotoran ayam atau bebek.

Wabah di Pune diduga berasal dari patogen yang disebut campylobacter jejuni.

Bukannya GBS tidak pernah terjadi di India.

Dua ilmuwan bernama Monojit Debnath dan Madhu Nagappa, dari Institut Kesehatan Mental dan Ilmu Saraf Nasional (NIMHANS) yang berbasis di Bangalore, meneliti 150 pasien GBS selama periode lima tahun antara 2014 dan 2019.

Temuan mereka menunjukkan 79% pasien memiliki bukti infeksi sebelumnya dan sepertiganya dinyatakan positif campylobacter.

Infeksi ganda terjadi cukup sering yakni 65% yang menunjukkan interaksi kompleks antara bakteri dan virus.

Baru-baru ini, wabah terkait patogen ini dilaporkan dari seluruh dunia.

Dalam tujuh bulan pertama tahun 2023, Peru melaporkan lebih dari 200 kasus dugaan GBS yang menyebabkan setidaknya empat kematian.

Laporan ini mendorong pemerintah untuk menyatakan darurat kesehatan nasional dan memperkuat langkah-langkah kesehatan masyarakat. Dua pertiga kasus terkait dengan campylobacter.

Para ahli menyebut negara-negara dengan kebersihan yang baik lebih jarang melaporkan kasus GBS yang terkait dengan campylobacter dengan infeksi pernapasan sebagai kontributor utama.

Namun, campylobacter bukanlah satu-satunya pemicu.

Pada 2015, Brasil melaporkan kelompok kasus GBS yang terkait dengan virus Zika.

Vaksin jarang memicu GBS, tetapi satu vaksin Covid dilaporkan terkait dengan beberapa ratus kasus GBS di Inggris pada tahun 2021.

“Campylobacter bersifat endemik. Ratusan ribu kasus terjadi setiap saat, selalu ada di lingkungan,” kata Hugh Willison, profesor neurologi di University of Glasgow.

Di sisi lain, para ilmuwan mengatakan sindrom GBS tidak berkembang dengan mudah.

Terdapat strain spesifik campylobacter yang memiliki lapisan luar yang dilapisi gula.

Pada kasus-kasus yang jarang terjadi, struktur molekulnya cocok dengan lapisan sel saraf manusia.

Ketika sistem kekebalan pasien menyerang bakteri, saraf akhirnya juga bisa menjadi target. Proses yang disebut peniruan molekuler ini menyebabkan GBS.

Hanya sebagian kecil strain campylobacter yang memiliki lapisan seperti saraf ini.

“Di Pune, kemungkinan besar strain campylobacter dengan fitur molekuler ini sedang beredar, dan lonjakan infeksi dengan strain ini menyebabkan jumlah kasus GBS yang lebih tinggi,” kata Prof Willison.

Para ahli mengatakan sebagian besar kasus GBS di seluruh dunia berasal dari unggas yang kurang matang

Sebagian besar ahli memperkirakan sekitar satu dari 100 strain campylobacter membawa risiko GBS. Satu dari 100 orang yang terinfeksi strain tersebut mengembangkan GBS.

Jadi, risiko keseluruhannya kira-kira satu dari 10.000.

Prof Willison menggambarkan ini sebagai “rolet Rusia imunologis” dan memicu “tsunami neurologis akut” yang menyerang sistem saraf.

Serangan akan melemah dengan sendirinya setelah respons imun mereda. Akan tetapi, tubuh masih membutuhkan waktu, perawatan medis, dan dukungan untuk memperbaiki kerusakan.

Permasalahannya adalah tidak ada obat untuk GBS.

GBS terjadi ketika tubuh memproduksi antibodi terhadap campylobacter, yang kemudian menyerang saraf.

Untuk menangani GBS, dokter menggunakan metode “pertukaran plasma” yakni menyaring darah untuk menghilangkan antibodi berbahaya.

Selain itu, dokter juga menggunakan imunoglobulin intravena (IVIG) alias antibodi terapeutik yang berasal dari darah normal, untuk membantu mengurangi tingkat keparahan penyakit.

Tantangan lainnya adalah tidak ada tes tunggal untuk mendiagnosis GBS.

Para dokter mengatakan diagnosis GBS terutama didasarkan pada fitur klinis. Gejala GBS hadir dalam bentuk kelumpuhan yang juga dapat disebabkan polio, virus, atau penyakit neurologis langka.

“Diagnosis GBS merupakan konstelasi fitur klinis. Sangat mungkin terjadi salah diagnosis, tidak ada diagnosis, atau diagnosis terlambat,” kata Prof Willison.

Sistem kesehatan masyarakat India yang tidak merata juga menjadi tantangan. Dokter-dokter di pedesaan mungkin kesulitan mendiagnosis GBS.

Tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berada di Pune telah bekerja sama dengan petugas kesehatan federal dan negara bagian India untuk melacak, menguji, dan memantau kasus, serta menganalisis tren demi menemukan pengobatan yang efektif.

Satu bangsal di rumah sakit di Pune dikhususkan untuk penderita GBS

Pihak berwenang mengatakan telah memantau lebih dari 60.000 rumah. Mereka mengambil 160 sampel air untuk pengujian, dan meminta masyarakat untuk minum air rebusan dan makan makanan segar serta bersih.

Masyarakat juga diminta untuk tidak mengonsumsi “makanan basi dan ayam atau daging kambing yang dimasak setengah matang”.

Para ahli mengatakan sebagian besar kasus GBS di seluruh dunia berasal dari unggas yang kurang matang. Namun, penyakit ini juga dapat menyebar melalui air, seperti halnya kolera atau salmonella.

Air yang terkontaminasi dan digunakan untuk mencuci atau menyiapkan jajanan kaki lima memudahkan penyebaran bakteri.

Fenomena ini jelas-jelas terjadi di Pune: strain campylobacter dengan fitur molekuler khas sedang beredar dan berdampak ke banyak orang.

Belum dapat dipastikan apakah wabah ini disebabkan oleh kontaminasi skala besar pasokan air atau konsumsi unggas yang terinfeksi.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik,” ujar departemen kesehatan.

Di tengah ketidakpastian, imbauan lebih mudah diucapkan ketimbang dilakukan.
sumber: bbc

Posted in Berita, Informasi Kesehatan | Comments Off on APA ITU SINDROM GBS YANG MENJADI WABAH DI SEBUAH KOTA DI INDIA?

FAKTA-FAKTA SIDANG PRAPERADILAN HASTO KRISTIYANTO: SAKSI ‘DITAWARI’ RP2 MILIAR HINGGA TEKA-TEKI HARUN MASIKU

Orang-orang mengenakan topeng wajah buron KPK, Harun Masiku, saat berunjuk rasa di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (5/2/2025). Dalam aksinya, mereka menuntut KPK untuk segera menangkap Harun.

Sidang praperadilan Sekjen PDI-P, Hasto Kristanto, yang terus bergulir sampai Jumat (07/02), membuka lagi sejumlah fakta di balik menghilangnya Harun Masiku. Penyidik KPK kembali mengungkap dugaan keterlibatan Hasto dalam kasus ini. Sebaliknya kubu Hasto lagi-lagi menyebut status tersangka Harun merupakan pelanggaran prosedur yang serius.

Dalam lanjutan sidang praperadilan Hasto pada Jumat (07/02), muncul fakta baru yang diungkap seorang saksi, Agustiani Tio Fridelina.

Agustina adalah mantan anggota Bawaslu dan eks terpidana kasus suap Harun Masiku.

Di dalam persidangan praperadilan, Agustiani Tio Fridelina mengaku sempat ditawari Rp2 miliar oleh orang tak dikenal untuk “menyesuaikan” keterangan sebelum diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka.

Tio menyampaikan hal ini sebagai saksi Hasto dalam lanjutan sidang praperadilan sekretaris jenderal PDI-Perjuangan tersebut pada Jumat (7/2) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Mulanya, kata Tio, ia mendapat surat panggilan dari KPK pada Desember 2024 untuk menjadi saksi dalam lanjutan kasus suap Harun yang kini melibatkan Hasto. Namun, ia meminta pemeriksaannya ditunda hingga 6 Januari 2025.

Sebelum Tio sempat diperiksa KPK, seorang pria mengajaknya bertemu. Tio mengiyakan asalkan pertemuan berlangsung di luar rumahnya.

“Ketika ketemu, dia kemudian bilang minta saya untuk bicara yang sesungguhnya, untuk bicara yang sejujurnya [saat diperiksa KPK],” kata Tio, Jumat (7/2), seperti dilaporkan Detik.

“Tapi dalam tanda kutip ya pesannya disesuaikan saja dengan yang ditanya nanti,” imbuhnya, menceritakan ulang permintaan si pria tak dikenal.

Sebagai gantinya, pria itu menawarkan “uang sekitar Rp2 miliar”.

“Tidak hanya berhenti di uang itu saja, bahwa ekonominya [saya] pokoknya kembali seperti dulu lagilah,” ujar Tio.

Tio bilang ia menolak tawaran itu dan menegaskan telah memberikan keterangan yang jujur untuk berita acara pemeriksaan (BAP) dalam putusan kasus sebelumnya yang sudah inkrah.

Tio adalah mantan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang diciduk KPK saat operasi tangkap tangan (OTT) terkait kasus suap Harun pada 2020 silam.

Mantan anggota Bawaslu, Agustiani Tio Fridelina (tengah), berjalan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (08/01).

Dalam kasus ini, Tio disebut berperan sebagai perantara suap dari Harun ke Wahyu Setiawan yang saat itu menjabat komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ini disebut dilakukan untuk memuluskan jalan Harun sebagai anggota parlemen menggantikan Riezky Aprilia.

Pada pekan ketiga Agustus 2020, Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta Pusat menyatakan Tio terbukti bersalah, dan ia divonis hukuman empat tahun penjara beserta denda Rp150 juta subsider empat bulan kurungan.

Selain Tio, dua orang lainnya juga dihadirkan sebagai saksi kubu Hasto dalam lanjutan sidang praperadilan Jumat (7/2).

Dua orang itu adalah Donny Tri Istiqomah, orang dekat Hasto yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka di kasus ini, dan Kusnadi, staf Hasto yang pernah diperiksa KPK pada Juni 2024.

KPK: Hasto ikut sumbang Rp400 juta untuk menyuap Wahyu

Saat sidang praperadilan sebelumnya pada Kamis (6/2), KPK membeberkan secara mendetail peran Hasto Kristiyanto dan orang-orang dekatnya dalam kasus suap Harun Masiku.

Menurut tim biro hukum KPK, Hasto meminta advokat PDI-P, Donny Tri Istiqomah, menyiapkan kajian hukum untuk meloloskan Harun jadi anggota DPR 2019-2024 melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW).

Sementara itu, kader PDI-P, Saeful Bahri bertugas mengurus hal-hal operasional dan lobi-lobi, termasuk dengan Riezky Aprilia agar mau digantikan Harun posisinya di parlemen dan dengan pihak KPU untuk memuluskan rencana ini.

Hasto disebut sempat menawarkan jabatan komisaris BUMN kepada Riezky, yang menolaknya.

Di sisi lain, lobi dengan KPU, utamanya dengan Wahyu Setiawan yang saat itu menjabat komisioner, berlangsung dengan Agustiani Tio Fridelina sebagai perantara.

Mantan anggota Bawaslu, Agustiani Tio Fridelina, menunggu kendaraan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (8/1/2025).

Pada Desember 2019, Wahyu disebut meminta fee sebesar Rp1 miliar. Tio menawar sehingga angkanya jadi Rp900 juta.

Selanjutnya, Saeful dan Donny menemui Harun, yang kemudian menyanggupi “biaya operasional” senilai total Rp1,5 miliar.

Hasto lantas memberi lampu hijau, dan disebut siap ikut urunan dalam menyuap Wahyu.

“Pada saat itu, Hasto mengatakan, ‘Ya, silakan saja. Bila perlu saya menyanggupi untuk menalanginya dulu biar urusan Harun Masiku cepat selesai,'” kata anggota tim biro hukum KPK saat sidang praperadilan, menceritakan ulang kejadian pada 13 Desember 2019.

Tiga hari berselang, masih menurut KPK, Kusnadi selaku staf Hasto menemui Donny di kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, dan menitipkan uang yang dibungkus amplop cokelat yang dimasukkan ke ransel hitam.

“Tanggal 16 Desember 2019, Donny Tri Istiqomah menghubungi Saeful Bahri melalui chat WhatsApp, yang berbunyi, ‘Mas Hasto ngasih Rp400 juta, yang Rp600 juta [dari] Harun katanya. Sudah aku pegang,'” kata anggota tim biro hukum KPK.

Kuasa hukum Hasto, Ronny Talapessy, membantah keterangan KPK tersebut.

Ronny bilang uang Rp400 juta itu bukan dari Hasto, tapi dari Harun.

Firli Bahuri ikut terseret

Menurut KPK, pada awal 2020, tim KPK gagal melakukan OTT terhadap Harun Masiku dan Hasto Kristiyanto karena ulah sejumlah anggota kepolisian di bawah pimpinan AKBP Hendy Kurniawan.

Saat itu, tim KPK disebut ditangkap, digeledah tanpa prosedur, dan diintimidasi oleh orang-orang pimpinan Hendy di kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.

“Kemudian diminta keterangan sampai pagi jam 04.55 WIB. Bahkan, petugas termohon dicari-cari kesalahan dengan cara dites urine narkoba, namun hasilnya negatif dan baru dilepas setelah dijemput oleh direktur penyidikan [KPK],” kata anggota tim biro hukum KPK, Kamis (7/2).

Kegagalan OTT disebut juga karena Firli Bahuri, yang saat itu menjabat ketua KPK, mengumumkan adanya OTT ke publik meski belum semua pihak berhasil ditangkap.

Firli Bahuri saat menjabat ketua KPK.

Lebih lanjut, Firli disebut tidak ingin menaikkan status Hasto saat itu menjadi tersangka setelah dilakukannya gelar perkara atau ekspose.

“Di dalam forum rapat ekspose, tim KPK yang melaksanakan OTT sudah memaparkan rangkaian peristiwa secara runut dan rinci, termasuk peran pemohon [Hasto] dalam konstruksi perkara tersebut,” kata anggota tim biro hukum KPK.

“Tetapi, pimpinan saat itu belum menyepakati menaikkan status pemohon sebagai tersangka karena menunggu perkembangan hasil penyidikan.”

Kuasa hukum Hasto: KPK tak sesuai prosedur

Sebelum pemberian keterangan oleh KPK, tim kuasa hukum Hasto Kristiyanto mempertanyakan tindakan KPK yang disebut sewenang-wenang saat sidang praperadilan pada Rabu (5/2).

Anggota tim kuasa hukum Hasto, Todung Mulya Lubis, menilai KPK menetapkan Hasto sebagai tersangka tanpa prosedur yang tepat.

Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto.

“Penetapan tersangka atas diri pemohon ini terkesan terburu-buru karena tidak menunggu perolehan bukti-bukti dari hasil penyidikan, khususnya melalui tindakan penyitaan dan pemeriksaan saksi-saksi lainnya dalam perkara yang melibatkan pemohon,” kata Todung, seperti dilaporkan Kompas.com.

Todung secara spesifik merujuk pernyataan Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur, yang dalam konferensi pers pada 24 Desember 2024 menyatakan “diperlukan waktu untuk melakukan pemanggilan dan meminta keterangan kepada para saksi dan kami juga akan melakukan penyitaan-penyitaan”.

Menurut Todung, pemanggilan saksi dan pengumpulan alat bukti harusnya lebih dulu dilakukan sebelum penetapan tersangka.

“Oleh karenanya, perbuatan termohon [KPK] tersebut merupakan bentuk kesewenang-wenangan termohon dan bentuk ketidakpatuhan atau pembangkangan termohon kepada proses hukum acara pidana,” ujar Todung.
sumber: bbc

Posted in Berita | Comments Off on FAKTA-FAKTA SIDANG PRAPERADILAN HASTO KRISTIYANTO: SAKSI ‘DITAWARI’ RP2 MILIAR HINGGA TEKA-TEKI HARUN MASIKU

KESAKSIAN WARGA CHINA YANG DIANGKUT KE RUMAH SAKIT JIWA OLEH APARAT SETELAH IKUT DEMONSTRASI

Junjie, yang sekarang tinggal di Selandia Baru, mengalami trauma akibat apa yang dialaminya.Informasi artikel

Pada usia 17 tahun, Zhang Junjie melakukan aksi protes di depan kampusnya mengenai kebijakan pemerintah China. Beberapa hari kemudian, dia diangkut ke rumah sakit jiwa dan menjalani perawatan untuk skizofrenia.

Berdasarkan temuan BBC, Junjie merupakan satu dari puluhan warga yang dirawat di rumah sakit setelah berunjuk rasa atau mengajukan keluhan kepada pihak berwenang.

Banyak orang yang berhasil diwawancarai mengaku diberikan obat antipsikotik. Beberapa bahkan mesti menjalani terapi kejut listrik (ECT) tanpa persetujuan.

Laporan tentang penggunaan rawat inap sebagai cara untuk menahan warga yang membangkang tanpa melibatkan pengadilan sudah ada selama beberapa dekade.

Meskipun demikian, seorang pengacara terkemuka di China mengatakan persoalan ini belakangan kembali muncul. Padahal, sudah ada undang-undang yang melarangnya.

Junjie mengaku diikat dan dipukul staf rumah sakit kemudian dipaksa menenggak obat.

Pada tahun 2022, dia berunjuk rasa menentang kebijakan karantina China yang begitu ketat.

Dia mengaku dosen-dosen di universitasnya langsung mengenali dirinya di antara para demonstran. Segera saja mereka menghubungi ayah Junjie yang kemudian menjemputnya pulang.

Ayah Junjie kemudian menelepon pihak berwenang.

Keesokan harinya, tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-18, dua laki-laki membawa Junjie ke tempat yang mereka klaim sebagai pusat tes Covid-19.

Kenyataannya, fasilitas itu adalah rumah sakit.

“Para dokter mengatakan bahwa saya mengidap gangguan jiwa yang sangat serius…Saya lalu diikat di tempat tidur,” ujar Junjie kepada BBC World Service.

“Para perawat dan dokter berulang kali mengatakan saya pasti sakit jiwa karena pandangan saya terhadap partai dan pemerintah. Mengerikan betul rasanya.”

Junjie menjadi pasien di rumah sakit itu selama 12 hari. Dia yakin ayahnya terpaksa menyerahkannya kepada pihak berwenang karena pekerjaannya sebagai pegawai pemerintah daerah.

Dalam kurun satu bulan setelah keluar dari rumah sakit, Junjie kembali berurusan dengan pihak berwenang. Kali ini, dia ditangkap setelah seseorang mengunggah videonya menyalakan kembang api pada Tahun Baru Imlek.

Hal ini melanggar peraturan setempat yang melarang kembang api untuk mengatasi polusi udara. Polisi berhasil menemukan Junjie setelah menelaah video tadi.

Zhang Junjie mengangkat selembar kertas kosong sebagai simbol penyensoran. Pihak berwenang membawanya ke rumah sakit jiwa.

Junjie menghadapi tuduhan “menyulut pertikaian dan berbuat onar”. Tuduhan ini sering digunakan untuk membungkam orang-orang yang mengkritik pemerintah China. Dia pun kembali dirawat secara paksa di rumah sakit selama lebih dari dua bulan.

Setelah keluar dari rumah sakit, Junjie diresepkan antipsikotik bernama Aripiprazole, obat skizofrenia dan gangguan bipolar.

“Mengonsumsi obat itu membuat otak saya terasa sangat kacau,” tuturnya.

Junjie mengatakan polisi datang ke rumahnya secara berkala untuk mengecek apakah dia meminum obat tersebut.

Junjie memutuskan untuk angkat kaki dari China karena takut akan dirawat inap untuk ketiga kalinya.

Kepada orang tuanya, Junjie mengaku dia perlu kembali ke universitas untuk mengemasi barang-barangnya. Kenyataannya, dia melarikan diri ke Selandia Baru.

Dia tidak mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga atau teman-temannya.

Junjie adalah salah satu dari 59 orang yang dikonfirmasi BBC dirawat di rumah sakit jiwa dengan alasan kesehatan mental setelah melakukan protes atau menantang pihak berwenang.

Proses verifikasi dilakukan melalui wawancara dengan mereka atau kerabat, serta pemeriksaan dokumen pengadilan.

China sudah mengakui adanya persoalan ini di negara mereka. Pada tahun 2013, Undang-Undang Kesehatan Mental diterbitkan sebagai payung hukum untuk menghentikan kasus-kasus seperti ini.

Undang-undang menyatakan bahwa merawat seseorang yang tidak sakit jiwa adalah ilegal. Selain itu, rawat inap psikiatri harus bersifat sukarela kecuali jika pasien membahayakan diri sendiri atau orang lain.

Faktanya, jumlah orang yang ditahan di rumah sakit jiwa tanpa persetujuan mereka baru-baru ini meningkat tajam.

Hal ini dipaparkan Huang Xueto, ahli hukum terpandang di China, kepada BBC World Service.

Huang, yang terlibat dalam penyusunan undang-undang, menyebut melemahnya masyarakat sipil dan kurangnya pengawasan membuat persoalan ini kembali mengemuka.

“Saya telah menemukan banyak kasus seperti ini. Polisi menghendaki kekuasaan sambil menghindari tanggung jawab,” ujarnya.

“Siapa pun yang mengetahui kekurangan sistem dapat menyalahgunakannya.”

Pada tahun 2018, aktivis bernama Jie Lijian menjalani perawatan untuk gangguan jiwa tanpa persetujuannya.

Pada tahun 2018, aktivis bernama Jie Lijian menjalani perawatan untuk gangguan jiwa tanpa persetujuannya.

Dalam wawancara terpisah, Lijian mengaku dirinya saat itu ditangkap karena mengikuti unjuk rasa menuntut kenaikan gaji di sebuah pabrik. Selama tiga hari, polisi menginterogasinya sebelum membawanya ke rumah sakit jiwa.

Sama seperti Junjie, Lijian diresepkan obat antipsikotik yang mengganggu pemikiran kritisnya.

Setelah seminggu di rumah sakit, Lijian bertengkar dengan petugas kesehatan setelah menolak mengonsumsi obat.

Staf rumah sakit mengatakan kepada Lijian bahwa dia membuat masalah. Lijian lalu dipaksa menjalani ECT, suatu terapi yang melibatkan pemberian arus listrik melalui otak pasien.

“Rasa sakitnya terasa dari kepala hingga ujung kaki. Seluruh tubuh saya terasa seperti bukan milik saya sendiri. Sangat menyakitkan. Kejutan listrik menyala. Kemudian mati. Kejutan listrik menyala. Kemudian mati. Saya pingsan beberapa kali. Rasanya seperti akan mati,” ujarnya.

Lijian mengaku akhirnya diizinkan pulang setelah menjadi pasien selama 52 hari. Saat ini, Lijian bekerja paruh waktu di Los Angeles, AS dan sedang mencari suaka.

Pada tahun 2019—satu tahun setelah Lijian menjalani terapi kejut—Ikatan Dokter China memperbarui pedoman ECT mereka.

Pedoman yang baru menyatakan menyatakan bahwa ECT hanya boleh dilakukan dengan persetujuan pasien dan menggunakan anestesi umum.

BBC News berupaya mendalami lebih lanjut tentang keterlibatan para dokter dalam kasus-kasus seperti yang dialami Lijian.

Para dokter dapat tersandung masalah apabila ketahuan berbicara dengan media asing seperti BBC tanpa izin. Satu-satunya pilihan BBC adalah melakukan penyelidikan secara diam-diam.

Pengunjuk rasa di Shanghai memprotes aturan pembatasan terkait Covid-19 pada tahun 2022.

BBC mengatur jadwal konsultasi melalui telepon dengan dokter-dokter yang bekerja di empat rumah sakit berbeda. Berdasarkan temuan BBC, empat rumah sakit itu terlibat dalam rawat inap paksa.

BBC menggunakan cerita fiktif tentang seorang kerabat yang dirawat di rumah sakit karena mengunggah komentar anti-pemerintah secara online.

Kepada lima orang dokter, BBC bertanya apakah mereka pernah menemukan kasus pasien yang dikirim oleh polisi.

Empat dari lima dokter mengonfirmasi bahwa mereka pernah mengalaminya.

“Poliklinik Kesehatan Jiwa memiliki jenis penerimaan kasus psikiatri yang disebut ‘pembuat onar’,” kata salah seorang dokter.

Seorang dokter yang bekerja di rumah sakit tempat Junjie ditahan tampaknya mengonfirmasi kesaksiannya bahwa polisi terus mengawasi pasien setelah keluar dari rumah sakit.

“Polisi akan memeriksa pasien di rumah untuk memastikan pasien meminum obat. Jika pasien tidak meminumnya, maka si pasien berpotensi kembali melanggar hukum,” ujarnya.

BBC menghubungi rumah sakit tersebut untuk meminta tanggapan tetapi tidak mendapat respons.

Di sisi lain, BBC mendapatkan akses ke catatan medis aktivis demokrasi bernama Song Zaimin.

Tahun lalu, Zaimin untuk kelima kalinya dirawat di rumah sakit. Frekuensi rawat inap Zaiman menggambarkan betapa pandangan politik yang berbeda tampak terkait erat dengan diagnosis psikiatris.

“Hari ini, pasien… berbicara banyak, berbicara tidak jelas, dan mengkritik Partai Komunis. Oleh karena itu, pasien dikirim ke rumah sakit kami untuk perawatan rawat inap oleh polisi, dokter, dan komite penduduk setempatnya. Ini adalah rawat inap tanpa persetujuan,” tulis catatan tersebut.

Catatan medis untuk aktivis Song Zaimin menunjukkan hubungan yang erat antara pandangan politik dan masuk rumah sakit.

BBC meminta Profesor Thomas G Schulze, presiden terpilih dari World Psychiatric Association, untuk meninjau rekam medis Zaiman.

“Dari apa yang dijelaskan dalam dokumen ini… semestinya tidak ada seorang pun menjalani rawat inap dan dirawat tanpa persetujuannya. Ini namanya penyalahgunaan kekuasaan,” jawab beliau.

Dari tahun 2013 hingga 2017, lebih dari 200 orang melaporkan telah dirawat di rumah sakit secara tidak sah oleh pihak berwenang.

Jumlah ini adalah temuan sekelompok jurnalis warga di China yang mendokumentasikan penyalahgunaan Undang-Undang Kesehatan Mental.

Pada tahun 2017, laporan kelompok berakhir karena pendiri mereka ditangkap lalu dipenjara.

Bagi para korban yang mencari keadilan, sistem hukum sepertinya berpihak pada pihak lawan.

Li, yang meminta agar cukup nama keluarganya saja yang disebut, mengaku dirawat di rumah sakit pada tahun 2023 setelah memprotes polisi setempat.

Dia tengah berupaya menempuh jalur hukum terhadap pihak berwenang atas penahanannya.

Berbeda dengan kasus Junjie, dokter-dokter justru memberitahu Li bahwa dia tidak mengalami gangguan apa pun.

Akan tetapi, polisi mengatur seorang psikiater dari luar rumah sakit untuk melakukan penilaian terhadap Li. Dia kemudian didiagnosis dengan gangguan bipolar dan ditahan selama 45 hari.

Setelah dibebaskan, Li memutuskan untuk mengajukan banding atas diagnosis tersebut.

“Jika saya tidak melakukan penuntutan, itu sama saja seperti menerima bahwa saya ini sakit jiwa. Ini akan berdampak besar bagi masa depan dan kebebasan saya,” ujarnya.

“Polisi bisa saja sewaktu-waktu menggunakan asalan ini untuk menahan saya.”

Di China, rekam medis siapa saja yang pernah didiagnosis dengan gangguan kesehatan mental serius dapat dibagikan kepada polisi dan komite penduduk setempat.

Namun, upaya Li kandas karena pengadilan menolak bandingnya.

“Para pemimpin kami berbicara tentang supremasi hukum,” ujarnya.

“Kami tidak pernah membayangkan dikurung di rumah sakit jiwa.”

BBC menemukan 112 orang yang berupaya menempuh jalur hukum atas terhadap polisi, pemerintah daerah, atau rumah sakit antara tahun 2013 dan 2024

Berdasarkan situs web resmi untuk keputusan pengadilan China, sekitar 40% dari para penggugat terlibat dalam pengaduan terhadap pihak berwenang.

Hanya dua yang memenangkan kasus mereka.

Situs tersebut tampaknya disensor karena lima kasus lain yang diselidiki BBC hilang dari database.

Nicola MacBean dari The Rights Practice, organisasi hak asasi manusia yang berbasis di London, menyebut polisi menikmati “keleluasaan dalam menindak” para “pembuat onar”.

“Sangat mudah bagi mereka untuk mengirim seseorang ke rumah sakit jiwa dan melangkahi prosedur yang berlaku,” ujar MacBean.

Postingan dari vlogger Li Yixue saat dirinya dirawat di rumah sakit setelah dia menuduh polisi melakukan kekerasan seksual, baru-baru ini menjadi viral di Tiongkok

Saat ini, mata dunia tertuju ke vlogger Li Yixue yang menuduh seorang polisi melakukan pelecehan seksual.

Baru-baru ini, Yixue dikabarkan dirawat di rumah sakit untuk kedua kalinya setelah unggahan media sosialnya yang membahas pengalaman tersebut menjadi viral.

Dia dilaporkan tengah berada di bawah pengawasan di sebuah hotel.

BBC menyampaikan temuan investigasi ini kepada Kedutaan Besar China di Inggris.

Dalam tanggapannya, Kedubes China di Inggris mengatakan Partai Komunis China tahun lalu “menegaskan kembali” bahwa mereka harus “meningkatkan mekanisme” seputar hukum yang menurut mereka “secara tegas melarang penahanan ilegal dan metode lain yang secara ilegal merampas atau membatasi kebebasan pribadi warga negara”.

Georgina Lam dan Betty Knight turut berkontribusi untuk artikel ini.
sumber: bbc

Posted in Berita | Comments Off on KESAKSIAN WARGA CHINA YANG DIANGKUT KE RUMAH SAKIT JIWA OLEH APARAT SETELAH IKUT DEMONSTRASI

APA YANG DIKETAHUI SEJAUH INI TENTANG TABRAKAN PESAWAT AMERICAN AIRLINES BERISI 64 ORANG DENGAN HELIKOPTER MILITER DI AS

Sejumlah pejabat Amerika Serikat meyakini tidak ada penyintas dalam insiden tabrakan antara pesawat komersial American Airlines berisi 64 penumpang dan awak kabin dengan sebuah helikopter militer yang jatuh di Sungai Potomac, Washington DC.

Menurut laporan dari media AS, pesawat American Airlines terbelah dua di Sungai Potomac. Sementara helikopter yang berada dekat di pesawat tersebut dalam posisi terbalik.

Pejabat kepolisian menyatakan 30 jenazah telah ditemukan oleh tim evakuasi di lokasi kejadian, menurut mitra BBC di AS, CBS News.

Ada 60 penumpang dan empat awak kabin di dalam pesawat tersebut.

Sementara, tiga tentara Angkatan Darat AS berada di dalam helikopter Black Hawk yang bertabrakan dengan pesawat komersial tersebut, kata seorang pejabat kepada CBS News.

Otoritas setempat kini sedang melakukan investigasi terhadap insiden tersebut.

Unit tanggap darurat mencari lokasi jatuhnya pesawat American Airlines di Sungai Potomac setelah pesawat itu jatuh saat mendekati Bandara Nasional Reagan di Arlington, Virginia, pada 30 Januari 2025.

Kepala Pemadam Kebakaran dan Layanan Darurat Medis di Washington DC, John Donnelly, mengatakan bahwa terlepas dari upaya tanggap darurat pihaknya, mereka sekarang beralih dari operasi penyelamatan ke operasi pencarian jenazah.

“Kami tidak yakin ada yang selamat dari kecelakaan ini,” katanya.

Secara terpisah, Wali Kota Wichita, Lily Wu, berterima kasih kepada unit tanggap darurat yang telah bekerja sepanjang malam. Seraya berlinang air mata, dia mengonfirmasi bahwa timnya telah diberi tahu bahwa tidak ada yang selamat dalam insiden tersebut.

Apa yang terjadi?

Petugas tanggap darurat memeriksa badan pesawat American Airlines yang jatuh ke Sungai Potomac, Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (30/01).

Insiden itu terjadi saat pesawat mendekati Landasan Pacu 33 di Bandara Nasional Reagan Washington pada Rabu (29/01) sekitar pukul 9 malam waktu setempat, kata Otoritas Penerbangan AS (FAA) dalam sebuah pernyataan kepada CBS News.

Pesawat penumpang dengan jenis Bombardier CRJ700 berangkat dari Wichita, Kansas dan membawa 60 penumpang dan empat awak pesawat, menurut American Airlines.

Pentagon mengatakan helikopter yang terlibat adalah Sikorsky H-60 ​​yang lepas landas dari Fort Belvoir di Virginia.

Tiga tentara AS berada di dalamnya, kata Wali Kota Washington DC Muriel Bowser. Helikopter itu disebut dimiliki oleh Kompo B, Batalyon Penerbangan ke-12 dari Fort Belvoir di Virginia.

Cuplikan video yang yang dipublikasikan secara daring menunjukkan pengawas lalu lintas udara terdengar memperingatkan helikopter tentang pesawat tersebut, tetapi tidak mendapat jawaban. Rekaman audio tersebut belum diverifikasi oleh BBC.

FAA mengatakan akan menyelidiki insiden tersebut, bersama dengan Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB).

Audio sebelum pesawat dan helikopter tabrakan

BBC telah memverifikasi dua klip audio dari menara pengatur lalu lintas udara di Bandara Nasional Ronald Reagan Washington.

Waktu rekaman audio—yang diunggah ke laman yang mencatat komunikasi kontrol lalu lintas udara—cocok dengan waktu tabrakan sekitar pukul (20:48 waktu setempat).

Dalam satu klip, terdengar suara pengatur lalu lintas udara berkata: “PAT 2-5 [helikopter] CRJ [pesawat penumpang] terlihat… PAT 2-5 respons CRJ.”

Suara tersebut disusul oleh suara pilot helikopter: “Pesawat terlihat, meminta pemisahan visual.”

Sekitar 15 detik kemudian dalam klip tersebut, terdengar suara seseorang di latar belakang berkata “ooh”.

Dalam klip terpisah dari menara pengatur lalu lintas udara, terdengar dialog detik-detik menjelang tabrakan. Suara pengatur lalu lintas penerbangan berkata: “PAT 2-5 CRJ terlihat… PAT 2-5 lewat di belakang CRJ.”

Tak lama kemudian terdengar suara “ooh”—persis seperti pada klip pertama. Lalu sekitar 12 detik kemudian seseorang berkata: “Menara, apakah Anda melihat itu?”

Apakah ada korban?

Kepala Pemadam Kebakaran dan Layanan Darurat Medis di Washington DC, John Donnelly, meyakini tidak ada penyintas dalam insiden tersebut.

“Kami tidak yakin ada yang selamat dari kecelakaan ini,” katanya.

Pejabat di Washington DC mengatakan kepada CBS bahwa 30 jenazah telah ditarik dari air.

Asosiasi atlet Seluncur Indah AS mengatakan “beberapa anggota komunitas skating kami sayangnya berada di dalam” pesawat tersebut.

Disebutkan bahwa kelompok ini terdiri dari atlet, pelatih, dan anggota keluarga yang kembali ke rumah dari kamp pengembangan di Kansas.

Laporan awal di media AS mengatakan pesawat penumpang terlihat terbelah dua di Sungai Potomac, sementara helikopter terbalik di dalam air.

Sekitar 300 anggota tim telah dikerahkan untuk mencari korban selamat, kata Kepala Layanan Kebakaran dan Darurat Washington DC John Donnelly.

“Tantangannya adalah akses, ada angin, potongan es (di atas air). Berbahaya dan sulit untuk bekerja di sana,” katanya.

Seorang petugas Polisi Taman AS membawa pita polisi di dekat lokasi kecelakaan di dekat Sungai Potomac setelah sebuah pesawat penumpang bertabrakan dengan sebuah helikopter saat mendarat di Bandara Nasional Ronald Reagan (DCA) di Arlington, Virginia, AS, pada Rabu, 29 Januari 2025.

Hamaad Raza mengatakan bahwa dia sedang menunggu istrinya, yang menumpang pesawat American Airliens, di Bandara Nasional Reagan Washington, ketika berita tentang insiden itu sampai kepadanya.

“Dia mengirim pesan singkat kepada saya bahwa dia akan mendarat dalam 20 menit,” katanya kepada afiliasi lokal CBS News, mitra BBC di AS.

“Saya hanya berdoa agar seseorang menariknya keluar dari sungai sekarang.”

Para penumpang menunggu setelah Bandara Nasional Ronald Reagan ditutup menyusul tabrakan antara pesawat komersial dan helikopter militer di Bandara Nasional Regan di Arlington, Virginia, AS, 29 Januari 2025.

John Donnelly, kepala departemen pemadam kebakaran dan layanan darurat di Washington DC, mengatakan upaya penyelamatan merupakan operasi yang sangat rumit dan “kondisi di luar sana sangat buruk”.

Ia mengatakan bahwa pada pukul 20:58 waktu setempat, petugas tanggap darurat tiba di lokasi kejadian dan menemukan sebuah pesawat di dalam air.

Saat ini ada 300 petugas tanggap darurat di sungai, yang bekerja dengan perahu dari seluruh wilayah.

Ambulans siaga di dekat Sungai Potomac saat tim penyelamat melakukan operasi evakuasi setelah pesawat komersial bertabrakan dengan helikopter militer di Bandara Ronald Reagan di Washington, DC, AS, 29 Januari 2025.

Menurut Badan Cuaca Nasional AS (NWS), suhu diperkirakan turun di bawah titik beku pada malam hari di area tempat insiden tabrakan terjadi.

NWS mengatakan, suhu terendah diperkirakan sekitar -1 hingga -2C di sekitar area tersebut.

Washington DC mengalami suhu yang sangat dingin dalam beberapa minggu terakhir, dengan es menutupi sebagian Sungai Potomac, meskipun hari Rabu merupakan salah satu hari terhangat tahun ini sejauh ini.

Kondisi cuaca akan menjadi faktor penting dalam misi penyelamatan.

Apa yang dikatakan saksi mata?

Seorang saksi mata, Ari Schulman, menuturkan dia melihat “percikan” yang menyerupai “lilin Romawi raksasa” saat insiden terjadi.

Dia memberi tahu NBC Washington bahwa dia sedang berkendara di George Washington Parkway, yang membentang di sepanjang bandara, dan menyaksikan pesawat mendarat.

Dia mengaku kerap menyaksikan saat pesawat mendekat landasan dan mendarat.

Semuanya tampak normal, katanya kepada NBC. “Tidak ada yang salah.”

Namun saat Schulman melihat ke belakang, dia menyaksikan sesuatu yang “terlihat sangat, sangat salah”.

Petugas berupaya melakukan evakuasi pesawat dan helikopter yang jatuh ke sungai setelah bertabrakan di udara.

Pesawat itu tampak miring ke kanan, mungkin 90 derajat, katanya.

“Saya bisa melihat bagian bawah pesawat, dan [saat itu] di luar sangat, sangat gelap, jadi Anda seharusnya tidak dapat melihat bagian bawah pesawat.”

Schulman mengatakan benda itu menyala kuning terang dan ada “aliran bunga api di bawahnya”.

“Bagi saya, benda itu tampak seperti lilin Romawi raksasa”.

Petugas berupaya melakukan evakuasi pesawat dan helikopter yang jatuh ke sungai setelah bertabrakan di udara.

Ia mengatakan bunga api itu menjalar dari hidung pesawat hingga ekor.

Ia melihat ke jalan tetapi tidak mendengar ledakan atau dentuman apa pun.

Ia mencari bukti kecelakaan tetapi tidak ada api.

“Pikiran pertama saya adalah bertanya-tanya apakah saya berhalusinasi. Jika memang baru saja terjadi insiden pesawat yang mengerikan ini, mengapa saya tidak melihat apa pun setelahnya?”

Ia mengatakan saat ia berkendara melewati area itu, ia mulai melihat segerombolan petugas tanggap darurat.

Saksi mata lainnya, Jimmy Mazeo, mengatakan dia menyaksikan pola penerbangan pesawat yang berbeda dari pola penerbangan normal, lalu melihat sesuatu yang tampak seperti “suar putih” di angkasa.

“Kami pikir itu adalah bintang jatuh,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia “tidak terlalu memikirkannya” hingga ia melihat petugas darurat tiba di lokasi kejadian.

Kecelakaan pesawat komersial dengan korban jiwa terbanyak di AS sejak 2009

Kecelakaan pesawat komersial besar terakhir di AS terjadi pada Februari 2009, ketika pesawat maskapai Continental Airlines yang berangkat dari Newark, New Jersey, yang dioperasikan oleh Colgan Air, menabrak sebuah rumah saat mendekati bandara di Buffalo, New York.

Kecelakaan pesawat dengan jenis Bombardier Q400 itu mengakibatkan 49 orang tewas dalam kecelakaan itu.

Kecelakaan pesawat American Airlines berskala besar terakhir terjadi pada November 2001 di dekat Bandara Internasional John F. Kennedy.

Pesawat American Airlines dengan nomor penerbangan 587, sebuah Airbus A300, jatuh tak lama setelah lepas landas, menewaskan 265 orang.

Petugas darurat bekerja di dekat lokasi kecelakaan, dengan Gedung Kongres AS di latar belakang, setelah penerbangan American Eagle 5342 bertabrakan dengan helikopter Black Hawk saat mendekati Bandara Nasional Reagan Washington dan jatuh di Sungai Potomac, AS, 30 Januari 2025.

Penerbangan itu menuju Santo Domingo di Republik Dominika dan jatuh di daerah Belle Harbor di Rockaways di wilayah Queens, New York City.

Pada 2009, sebuah Airbus A320 US Airways melakukan pendaratan darurat beberapa menit setelah lepas landas dari bandara LaGuardia di New York City, setelah kedua mesinnya rusak oleh sekawanan burung.

Pilot memutuskan untuk menerbangkan pesawat dan mendarat darurat di Sungai Hudson. Seluruh 155 penumpang dan awak berhasil diselamatkan.
sumber: bbc

Posted in Berita | Comments Off on APA YANG DIKETAHUI SEJAUH INI TENTANG TABRAKAN PESAWAT AMERICAN AIRLINES BERISI 64 ORANG DENGAN HELIKOPTER MILITER DI AS

SUKU DAYAK BERASAL DARI KALIMANTAN, BERIKUT ASAL-USUL DAN TRADISINYA

– Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, bahasa, adat, dan suku. Dari 300 kelompok etnik di Indonesia, Suku Dayak menjadi salah satu suku yang paling terkenal di Indonesia.

Suku Dayak memiliki beragam kebudayaan yang unik, termasuk rumah adat, pakaian, dan senjata tradisional. Suku Dayak memiliki jumlah populasi sekitar 3.009.494 jiwa, yang mewakili sekitar 1,27% dari seluruh penduduk Indonesia.

Lalu, suku Dayak berasal dari wilayah mana? Untuk mengetahui jawabannya, yuk simak penjelasan di bawah ini hingga akhir!

Asal Usul Suku Dayak

Suku Dayak adalah kelompok penduduk asli di pulau Kalimantan, Indonesia. Mereka tersebar di lima provinsi Kalimantan, yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Dilansir dari laman Kemendikbud, Suku Dayak memiliki asal-usul keturunan dari imigran yang berasal dari Provinsi Yunnan di China Selatan, tepatnya di Sungai Yang Tse Kiang, Sungai Mekong, dan Sungai Menan.

Pada awalnya, kelompok ini bermigrasi menuju Semenanjung Malaysia, dan kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke bagian utara Pulau Kalimantan.

Asal usul nama suku Dayak adalah penjajah Belanda yang melakukan ekspansi di Kalimantan atau Borneo saat itu. Suku Dayak tinggal di daerah sungai di dalam hutan dan mereka mencari nafkah sebagai nelayan di hulu sungai.

Dalam sejarah mereka, suku Dayak pernah memiliki kerajaan sendiri, namun akhirnya dikalahkan oleh kerajaan Majapahit.

Setelah kerajaan Dayak runtuh, banyak orang Dayak mulai memeluk agama seperti Islam, Kristen, dan lainnya, sehingga mereka meninggalkan sebagian aspek adat dan budaya Dayak dan bergabung dengan suku Melayu dan Banjar.

Kelompok Etnis Suku Dayak

Suku Dayak yang berasal dari Kalimantan ini terdiri dari lebih dari 200 sub kelompok etnis yang sebagian besar tinggal di daerah aliran sungai atau pegunungan di bagian selatan dan tengah pulau Kalimantan.

Suku Dayak terbagi menjadi enam rumpun etnis utama, termasuk Rumpun Klemantan, Rumpun Murut, Rumpun Iban, Rumpun Apokayan, Rumpun Ot Danum-Ngaju, dan Rumpun Punan.

Rumpun Dayak Punan dianggap sebagai yang paling lama mendiami Kalimantan. Dari keenam rumpun ini, ada 405 sub-etnis suku Dayak yang memiliki karakteristik dan ciri khas yang berbeda-beda.

Dari banyaknya sub-etnis tersebut terdapat kesamaan ciri-ciri budaya yang khas seperti rumah panjang, peralatan tradisional tembikar, sumpit, mandau, beliung atau kapak Dayak, mata pencaharian, dan seni tari yang khas.

Awalnya, banyak dari mereka menganut kepercayaan tradisional Kaharingan, tetapi sejak abad ke-19, banyak yang mengadopsi agama Islam atau Kristen.

Tradisi Suku Dayak

Dilansir dari berbagai sumber, suku Dayak memiliki berbagai tradisi unik yang masih dijaga hingga saat ini. Beberapa di antaranya meliputi:

1. Tradisi Kuping Panjang

Di Kalimantan Timur, perempuan Dayak memiliki tradisi unik memanjangkan telinga mereka. Keyakinan di balik tradisi ini adalah bahwa telinga yang panjang membuat perempuan terlihat semakin cantik.

Selain untuk aspek kecantikan, memanjangkan telinga juga memiliki nilai simbolis dalam menunjukkan status kebangsawanan dan melatih kesabaran.

Proses memanjangkan telinga melibatkan penggunaan logam sebagai pemberat yang ditempatkan di bawah telinga atau digunakan untuk anting-anting.

Perempuan Dayak diperbolehkan memanjangkan telinga hingga dada, sementara laki-laki bisa memanjangkan telinga hingga bawah dagu.

2. Tradisi Tato

Tato atau rajah adalah simbol kekuatan, hubungan dengan Tuhan, dan perjalanan kehidupan bagi suku Dayak. Tradisi tato ini masih dilakukan baik oleh laki-laki maupun perempuan Dayak.

Proses pembuatan tato terkenal karena masih menggunakan peralatan sederhana, di mana orang yang akan ditato akan menggigit kain sebagai pereda sakit, dan tubuhnya akan dipahat menggunakan alat tradisional.

Setiap gambar tato memiliki makna khusus, misalnya tato bunga terong menandakan kedewasaan bagi laki-laki, sementara perempuan mendapatkan tato Tedak Kassa di kaki untuk menandakan kedewasaan mereka.

Dalam konteks sejarah, dikatakan bahwa suku Dayak Iban menggunakan tato ini selama peperangan untuk membedakan antara teman dan musuh.

3. Tradisi Tiwah

Tiwah adalah upacara pemakaman masyarakat Dayak Ngaju yang melibatkan pembakaran tulang belulang kerabat yang telah meninggal.

Tradisi ini dilakukan sesuai dengan kepercayaan Kaharingan dan dipercaya membantu arwah orang yang meninggal untuk menuju dunia akhirat atau disebut juga dengan nama Lewu Tatau.

Selama pelaksanaan Tiwah, keluarga yang ditinggalkan akan menari dan bernyanyi sambil mengelilingi jenazah.

Proses pembakaran tulang belulang jenazah dilakukan secara simbolis, sehingga tidak semua tulang jenazah ikut dibakar dalam upacara Tiwah.

4. Tradisi Ngayau

Tradisi berburu kepala ini, yang pernah ada tetapi sekarang sudah dihentikan, melibatkan pemburuan kepala musuh oleh beberapa rumpun Dayak, seperti Ngaju, Iban, dan Kenyah.

Tradisi ini penuh dendam turun-temurun sebab anak akan memburu keluarga pembunuh ayah mereka dan membawa kepala musuh ke rumah. Ngayau juga menjadi syarat agar pemuda Dayak bisa menikahi gadis yang mereka pilih.

Pemuda Dayak diwajibkan untuk berpartisipasi dalam tradisi berburu kepala sebagai cara untuk membuktikan kemampuannya dalam memuliakan keluarganya dan meraih gelar Bujang Berani.

Larangan terhadap tradisi ini dihasilkan dari musyawarah Tumbang Anoi pada tahun 1874, yang bertujuan menghindari perselisihan di antara suku Dayak.

Nah, itulah tadi penjelasan mengenai suku Dayak. Suku Dayak berasal dari pulau Kalimantan dan tersebar di lima provinsi di Kalimantan. Semoga info ini bermanfaat untuk detikers.
sumber: detik

Posted in Berita | Comments Off on SUKU DAYAK BERASAL DARI KALIMANTAN, BERIKUT ASAL-USUL DAN TRADISINYA

PERANG SAUDARA TETANGGA RI MENGGILA: JET TEMPUR BOM PASAR, 15 TEWAS

Serangan udara junta Myanmar

Jakarta, CNBC Indonesia – Perang Saudara di negara tetangga RI, Myanmar, masih terjadi. Serangan udara junta militer dilaporkan menewaskan sedikitnya 15 warga sipil dan melukai 10 lainnya.

Jet tempur membombardir sebuah pasar di daerah pertambangan emas di negara bagian Kachin utara. Junta sendiri memang telah dituduh melakukan beberapa serangan terhadap sasaran sipil saat berjuang untuk meredakan perlawanan terhadap kudeta sejak 2021.

Melansir AFP, serangan terjadi sekitar pukul 11:00 Sabtu. “Semua yang tewas adalah warga sipil termasuk penambang emas dan pemilik toko lokal,” kata Kolonel Naw Bu, juru bicara kelompok anti pemerintah junta, Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA), Senin (13/1/2025).

KIA, yang dapat mengerahkan sekitar 7.000 pejuang, telah bertempur melawan militer selama beberapa dekade untuk mendapatkan otonomi dan kendali atas sumber daya lokal di negara bagian Kachin.

Negara bagian ini merupakan rumah bagi tambang batu giok besar dan unsur tanah berat langka, yang sebagian besar diekspor ke China.

Lebih lanjut Naw Bu mengatakan serangan itu terjadi di area pertambangan di Kotapraja Tanaing, di bagian barat negara bagian tersebut. Gambar dari media lokal menunjukkan kawah besar di tengah area yang benar-benar rata dan dipenuhi puing-puing.

Seorang penduduk kota yang menolak disebutkan namanya mengatakan kepada AFP bahwa tiga dari 10 orang yang terluka telah meninggal. KIA menguasai sebagian besar wilayah negara bagian Kachin yang mayoritas beragama Kristen, rumah bagi tambang batu giok terbesar di dunia.

Wilayah tersebut telah menyaksikan pertempuran sengit setelah kudeta 2021. Di mana junta menuduh KIA mempersenjatai dan melatih Pasukan Pertahanan Rakyat yang lebih baru yang telah muncul untuk memerangi junta.

Sementara itu, secara terpisah, Tentara Arakan melaporkan bahwa junta telah menjatuhkan 15 bom selama tiga serangan pada hari Sabtu di sebuah pasar umum di kota Kyauktaw di Negara Bagian Arakan. Dikatakan bahwa beberapa warga sipil telah tewas dan yang lainnya terluka, tetapi tidak menyebutkan berapa jumlahnya.

Tentara Arakan terlibat dalam pertempuran sengit dengan militer untuk menguasai Rakhine. Junta militer Myanmar sama sekali belum mengonfirmasi pemberitaan ini.(sef/sef)
sumber: cnbc

Posted in Berita | Comments Off on PERANG SAUDARA TETANGGA RI MENGGILA: JET TEMPUR BOM PASAR, 15 TEWAS