KRONOLOGI PENANGKAPAN PEMBUNUH GADIS PENJUAL GORENGAN PADANG PARIAMAN

Petugas menunjukkan foto pembunuh gadis penjual gorengan yang sudah diamankan di Mapolres Padang Pariaman, Sumatera Barat. (CNN Indonesia/John)

Jakarta, CNN Indonesia — Tersangka berinisial IS pembunuh gadis penjual gorengan bernama Nia Kurniasari di Padang Pariaman, Sumatera Barat, diringkus aparat kepolisian pada Kamis (19/9) kemarin.
Penangkapannya itu dilakukan di sebuah rumah berdasarkan informasi seorang warga. Tak berapa lama, rumah tersebut sudah dikepung petugas hingga warga sekitar yang geram terhadap pembunuhan dan dugaan pemerkosaan remaja putri tersebut.

Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol mengatakan IS berhasil diamankan aparat sekitar pukul 15.50 WIB dan langsung digiring ke Mapolres Padang Pariaman.

IS ditangkap setelah aparat kepolisian melakukan pencarian selama 11 hari sejak penetapan tersangka. Dalam kurun 11 hari itu polisi menyisir sejumlah tempat dari hutan hingga perbukitan yang diduga menjadi tempat persembunyian IS.

Sebelum berhasil menangkap IS, polisi sempat mempersempit wilayah pencarian dalam kawasan hutan yang ada di empat Nagari di Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam. Empat Nagari tersebut adalah Nagari Guguak, Kayu Tanam, Anduriang dan Kapalo Hilalang.

Berikut fakta-fakta dan kronologi penangkapan pembunuh gadis penjual gorengan berdasarkan rangkuman CNNIndonesia.com:

Bersembunyi di loteng rumah warga
Tersangka ditangkap polisi dari sebuah rumah di Nagari Kayu Tanam pada Kamis petang, sekitar pukul 15.00 WIB.

Sebelumnya ada warga yang melapor menduga tersangka bersembunyi di rumah tersebut. Akhirnya kelompok warga pun mengepung lokasi tersebut, termasuk pula polisi.

Tersangka kemudian ditangkap polisi dari persembunyiannya di loteng rumah warga Kayu Tanam itu.

Berdasarkan video penangkapan yang telah dikonfirmasi pihak kepolisian, IS bersembunyi di loteng saat hendak diringkus polisi dan telah dikepung ratusan warga.

Polisi pun sempat membawa tangga untuk menangkap IS. Ketika tertangkap, IS hanya mengenakan celana pendek dan bertelanjang dada. IS juga sempat kena bogem mentah warga yang gerak.

Warga berkerumun di mapolres
Setelah ditangkap, tersangka lalu digiring polisi ke Mapolres Padang Pariaman.

Warga pun berbondong-bondong berkerumun ke mapolres tersebut, sehingga pagar markas polisi itu ditutup. Warga kemudian berkerumun di area luar gerbang Polres Padang Pariaman usai IS berhasil ditangkap.

Beberapa saat kemudian ada petugas polisi menunjukkan gambar IS.

Gambar yang ditampilkan polisi memperlihatkan kondisi IS seperti saat ditangkap. Tersangka hanya mengenakan celana pendek hijau dan bertelanjang dada. Tampak pula tangan IS terborgol dengan wajah yang babak belur akibat bogem mentah warga.

Pengakuan bunuh dan perkosa gadis penjual gorengan
Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol menyebut dari pemeriksaan petugas, IS mengaku membunuh dan memerkosa Nia sang gadis penjual gorengan.

Kendati demikian, Faisol mengatakan polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap IS dan meminta keterangan dari para saksi yang sebelumnya sempat dimintai keterangan.

“Malam ini kami intensif melakukan pemeriksaan kepada tersangka, kami langsung BAP (berita acara pemeriksaan), dan pemeriksaan intensif juga kepada saksi-saksi yang sebelumnya kita periksa itu bisa memadukan keterangan dari para saks,” kata Faisol pada Kamis malam.

Polisi masih dalami motif IS
Pada kesempatan itu, Faisol mengatakan pihak kepolisian juga masih melakukan pemeriksaan secara seksama untuk mengetahui motif IS membunuh dan memerkosa korban.

“Motifnya kami masih dalami. Tim lagi bekerja untuk melakukan intensif pemeriksaan. Termasuk modusnya,” kata Faisol.

Ia menjelaskan pihak kepolisian akan menggelar konferensi pers pada Jumat (20/9) hari ini untuk menyampaikan detil perkembangan kasus ini beserta alat bukti yang telah diamankan.
sumber: cnn

Posted in Berita | Comments Off on KRONOLOGI PENANGKAPAN PEMBUNUH GADIS PENJUAL GORENGAN PADANG PARIAMAN

ANGGOTA DPRD SELAYAR TERTIPU RP385 JUTA AGAR ANAK LOLOS BINTARA POLRI

Makassar, CNN Indonesia — Seorang anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Tanri Bangun Patta (61) tertipu hingga mengalami kerugian Rp385 juta setelah diiming-imingi anaknya lolos menjadi anggota Polri. Kasus tersebut dilaporkan ke pihak kepolisian.
Kuasa hukum korban, Irwan Irawan mengatakan bahwa kliennya ditipu dua orang terlapor terkait penerimaan siswa Bintara di Polda Sulsel.

“Casis ini sudah tidak lolos, kemudian diiming-imingi bisa diloloskan dengan membayar Rp 700 juta,” kata Irwan kepada wartawan, Kamis (19/8).

Kemudian korban, kata Irwan memberikan ratusan juta rupiah uang yang dikirimkan ke beberapa rekening secara bertahap maupun memberikan secara tunai yang dimint terlapor, FA.

“Untuk meyakinkan korban itu sempat anak ini dikarantina di rumah ibu FA itu. Dikarantina, termasuk dicukur plontos seolah-olah memang sudah masuk Bintara,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota dewan Selayar, Tanri Bangun Patta menerangkan dirinya tertipu bermula ketika bertemu mantan anggota dewan, DS.

“Saya itu hadir pas malam pengumuman Bintara Polri. Malam itu saat pengumuman anak saya tidak lulus, karena kuota penerimaan di wilayah Selayar katanya hanya lima,” kata Tanri.

Di lokasi acara, kata Tanri, bertemu DS yang merupakan eks anggota DPRD Selayar. Kemudian DS mengaku mengenal seorang yang bisa membantu menguruskan anaknya agar lulus menjadi anggota Polri melalui kuota khusus.

“DS datangi saya, tapi kebetulan keluarga juga. Dia bilang mau urus, katanya siapa tahu ada jalan. Kemudian dia menyampaikan bahwa saya akan bertemu dengan salah satu terlapor,” tuturnya.

Kemudian dilakukan komunikasi untuk disepakati tempat lokasi pertemuan di Kabupaten Gowa, di rumah terlapor FA.

“Ibu itu bilang ada kuota khusus untuk bisa lulus. Nah di situ dia bilang harus bayar, dia minta saat itu Rp700 juta. Setelah itu, dia minta uang Rp200 juta untuk membuka kuota khusus dari Mabes Polri,” ungkapnya.

Setelah itu, Tanri mengaku hanya mengirimkan uang ke terlapor sebesar Rp100 juta, karena saat itu dananya tidak mencukupi.

“Saat itu juga anak saya disuruh tinggal di rumah ibu ini, karena mau pengukuran baju polisi. Setelah itu saya langsung pulang. Esok harinya tanggal 7 saya ditelepon lagi untuk datang ke rumah ibu itu lagi dan diminta bawa uang Rp100 juta,” terangnya.

Setelah bertemu dengan FA, kata Tanri dirinya bertemu dengan terlapor MAT yang mengaku sebagai orang dari Mabes Polri.

“Saya serahkan uang tunai ke MAT, kemudian dia minta Rp 15 juta katanya uang baju. Jadi totalnya sudah saya berikan Rp 215 juta,” sebutnya.

Namun, Tanri mengetahui jika dirinya menjadi korban penipuan, setelah memeriksa pengumuman lolos casis Bintara Polri Polda Sulsel, ternyata nama anaknya tidak ada dalam pengumuman lolos menjadi anggota Polri.

“Saya hubungi FA, katanya nanti tanggal 12 Juli. Kemudian saya ditelpon diminta kirim uang untuk orang mabes, karena mau datang. Jadi saya kirimkan lagi Rp100 juta. Jadi totalnya Rp315 juta. Tapi, tidak ada lagi namanya,” katanya.

Tak sampai di situ, kata Tanri, dirinya diminta bertemu oleh terlapor di salah satu mall di Makassar. Tanri diminta untuk membayar Rp50 juta dengan alasan untuk kepala SPN agar anaknya bisa masuk pendidikan Polri.

“Terus dia minta lagi Rp20 juta untuk kepala SPN. Jadi totalnya Rp385 juta. Masih dijanji lagi, selama ini anak saya dikarantina di sebuah hotel bersama tujuh orang lainnya,” katanya.

Sementara itu mengutip dari situs resmi Polri, tribratanews.polri.go.id, ditulis bahwa ‘masyarakat diimbau untuk tidak termakan rayuan calo atau pihak-pihak manapun yang menjanjikan akan meluluskan mereka menjadi anggota Polri’.

Mabes Polri menegaskan bahwa mesti dicurigai modus penipuan apabila ada yang meminta membayar sejumlah biaya, saat proses pendaftaran dan seleksi penerimaan anggota Polri.

“Cara-cara menyogok, menitipkan ataupun katebelece, sudah tidak ada lagi dalam proses penerimaan anggota Polri saat ini. Jadi, siapapun jangan mau diiming-imingi masuk polisi, kalo harus membayar sejumlah uang,” demikian dikutip di situs tersebut.
sumber: cnn

Posted in Berita | Comments Off on ANGGOTA DPRD SELAYAR TERTIPU RP385 JUTA AGAR ANAK LOLOS BINTARA POLRI

5 MARGA INDUK SUKU KARO BESERTA SEJARAH DAN SUB MARGANYA

Karo – Suku Karo memiliki kebudayaan yang khas dan masih terpelihara hingga saat ini, termasuk dalam hal tatanan kehidupan masyarakatnya. Salah satu sistem tatanan kehidupan bermasyarakat yang paling utama pada masyarakat Karo adalah merga.
Merga atau marga dicantumkan di belakang nama seseorang sebagai identitasnya. ‘Merga’ adalah istilah nama belakang yang diperuntukkan bagi laki-laki, sedangkan ‘beru’ bagi perempuan. Merga dan beru diwarisi secara turun-temurun berdasarkan garis keturunan berdasarkan ayah (patrilineal).

Dikutip dari website resmi Pemerintah Kabupaten Karo, pada masyarakat Karo dikenal lima marga induk, maka istilah yang dipakai adalah merga silima. Seseorang dikatakan sebagai orang Karo jika ia memiliki marga atau beru dari antara lima marga induk, yaitu Karo-Karo, Ginting, Tarigan, Sembiring dan Peranginangin.

Dikenalnya lima marga induk tersebut tentunya memiliki sejarah yang panjang. Bahkan, kelima merga tersebut berkembang lagi menjadi beberapa sub marga. Simak penjelasannya hingga akhir ya detikers.

Sejarah Merga Silima, 5 Marga Induk Suku Karo
Asal-usul Merga Silima erat hubungannya dengan sejarah suku Karo. Terdapat beberapa pandangan mengenai sejarah Suku Karo, salah satunya yang disampaikan oleh Sempa Sitepu dalam bukunya yang berjudul Sejarah Pijer Podi, Adat Ngeluh Suku Karo Indonesia. Ia mengisahkan sejarah nenek moyang suku Karo sebagai berikut.

Seorang Maharaja dari India Selatan, yang berbatasan dengan Myanmar, berangkat bersama rombongannya yang terdiri dari anak, istri dan dayang-dayang, pengawal, prajurit beserta harta dan hewan peliharaannya. Ia bermaksud mencari tempat yang subur untuk mendirikan kerajaan baru.

Pada rombongan itu terdapat seorang pengawal yang sakti bernama Si Karo. Pengawal tersebut kemudian kawin dengan salah satu putri Maharaja bernama Miansari.

Di dalam perjalanan, rombongan itu diterpa angin ribut dan terpencar hingga terdampar di pulau berhala. Dalam peristiwa itulah, Si Karo dan Miansari bersama tujuh orang lainnya terpisah dari sisa rombongan Maharaja.

Dengan rakit kemudian rombongan Si Karo sampai di sebuah pulau yang diberi nama ‘Perbulawanen’ artinya perjuangan yang sekarang dikenal dengan daerah Belawan.

Selanjutnya, mereka terus menyusuri sungai Deli dan Babura dan akhirnya sampai ke Gua Umang di Sembahe. Setelah beberapa waktu, mereka merasa cocok tinggal di dataran tinggi itu dan memutuskan untuk menetap di sana. Inilah asal mula perkampungan di Dataran Tinggi Karo.

Perkawinan Si Karo dengan Mainsari melahirkan tujuh orang anak. Anak pertama hingga ke enam, semuanya perempuan, yaitu Corah, Unjuk, Tekang, Girik, Pagit, dan Jile. Barulah anak yang ketujuh merupakan anak laki-laki yang diberi nama Meherga yang artinya ‘berharga’ karena menjadi penerus keturunan.

Meherga kemudian menikah dengan anak Tarlon yang bernama Cimata. Tarlon adalah saudara bungsu dari Miansari. Dari Meherga dan Cimata kemudian lahir lima orang anak laki-laki yang namanya menjadi lima induk merga atau marga suku Karo. Anak yang pertama diberi nama Karo, selanjutnya Ginting, Sembiring, Perangin-angin dan yang paling bungsu adalah Tarigan.

Daftar 5 Marga Induk Suku Karo dan Sub Marganya
Dikutip dari website resmi Pemerintah Kabupaten Karo, berikut daftar 5 marga induk suku Karo atau Merga Silima beserta sub marganya.

1. Karo-karo

· Barus

· Bukit

· Gurusinga

· Kaban

· Kacaribu

· Ketaren

· Kemit

· Jung

· Purba

· Sinulingga

· Sinukaban

· Sinubulan

· Sinuraya

· Sitepu

· Sinuhaji

· Surbakti

· Samura

· Sekali

2. Ginting

· Ajartambun

· Babo

· Beras

· Cabap

· Gurupatih

· Garamata

· Jandibata

· Jawak

· Manik

· Munte

· Pase

· Seragih

· Suka

· Sugihen

· Sinusinga

· Tumangger

3. Sembiring

· Berahmana

· Busuk

· Depari

· Colia

· Keloko

· Kembaren

· Muham

· Meliala

· Maha

· Bunuaji

· Gurukinayan

· Pandia

· Keling

· Pelawi

· Pandebayang

· Sinukapur

· Sinulaki

· Sinupayung

· Tekang

4. Perangin-angin

· Bangun

· Keliat

· Kacinambun

· Namohaji

· Nano

· Menjerang

· Uwir

· Pinem

· Pancawan

· Panggarun

· Ulun Jandi

· Laksa

· Perbesi

· Sukatendel

· Singarimbun

· Sinurat

· Sebayang

· Tanjung

5. Tarigan

· Bondong

· Gana-gana

· Gersang

· Gerneng

· Jampang

· Purba

· Pekan

· Sibero

· Tua

· Tegur

· Tambak

· Tambun

· Silangit

· Tendang

Nah, itu dia lima marga induk suku Karo, yang disebut merga silima, beserta sejarah dan daftar lengkap sub marganya. Semoga bermanfaat ya detikers!

Artikel ini ditulis Evelyn Shinta Situmorang, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
sumber: detik

Posted in Berita, Berita dan Informasi Utk Takasima, Cerita (Turi - Turin), Diskusi Adat Istiadat, Informasi Untuk Kab. Karo, Taneh Karo Simalem | Comments Off on 5 MARGA INDUK SUKU KARO BESERTA SEJARAH DAN SUB MARGANYA

IBUNDA DOKTER AULIA RISMA BUKA SUARA SOAL DUGAAN BULLY DI PPDS UNDIP

Nuzmatun Malinah, Ibunda dari almarhumah mahasiswi PPDS Undip dr Aulia Risma Lestari, (CNN Indonesia/Damar Sinuko)

Semarang, CNN Indonesia — Ibunda dari almarhumah dr Aulia Risma Lestari, Nuzmatun Halimah, buka suara terkait dugaan perundungan atau bully yang diterima putrinya di lingkungan akademis Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.
Didampingi kuasa hukum keluarga korban, setelah lama berdiam diri, Nuzmatun meminta ada keadilan atas dugaan perundungan yang dialami anaknya hingga diduga jadi salah satu faktor pemicu kematiannya.

“Tolong bantu saya… tolong bantu saya… tolong bantu saya mencari keadilan,” katanya lirih tercekat-cekat sambil menangis saat berbicara kepada wartawan di Semarang, Rabu (18/9) malam.

Pada kesempatan itu, Nuzmatun menerangkan kondisi sakit yang dialami anaknya yang juga diduga diperparah oleh dugaan perundungan di lingkungan akademis PPDS Undip di RS dr Kariadi, Semarang.

“Jadi 25 Agustus 2022, setelah jatuh itu mulai bulan Oktober terasa punggungnya sakit kakinya sakit, bahkan sakit kedua-duanya masih dibentak-bentak [diduga senior], karena tugasnya lelet. [Di]-suruh bawa makanan, minuman, naik dari lantai 1 ke lantai 2, tidak boleh pakai troli harus dibawa sendiri. Kejam sekali ya Allah, dengan kakinya yang pincang diseret-seret karena sakit,” ujar Nuzmatun.

Nuzmatun pun mengungkit setelah putrinya meninggal diduga bunuh diri karena tak kuat perundungan, tak berselang lama suaminya menyusul ke liang lahat. Ayah dari dr Aulia yang memang sedang sakit diduga kondisinya drop setelah kehilangan anak perempuannya tersebut.

“Berikan keadilan… Tidak hanya satu nyawa, tetapi suami saya yang seharusnya mendampingi saya, karena anaknya tidak ada…tetapi sekarang…,” lanjutnya lirih sambil menangis dan menahan emosi sedih.

Di tempat yang sama, kuasa hukum keluarga korban, Misyal Ahmad, membeberkan ada dugaan nilai aliran uang ratusan juta rupiah yang diduga terkait perundungan di lingkungan akademis PPDS Undip itu. Dugaan aliran uang itu, katanya, kini tengah didalami kepolisian di Polda Jawa Tengah.

“Jadi nilai uang itu yang saya tahu Rp225 juta, tapi kita tidak tahu penggunaannya kemana saja itu masih diperiksa pihak kepolisian melalui rekening koran,” kata Misyal.

Sebelumnya Polda Jateng menyebut penyidik telah meminta keterangan 34 orang saksi dalam penyelidikan kasus dugaan perundungan di PPDS Undip itu.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Polisi Artanto mengatakan para saksi yang diperiksa antara lain teman seangkatan korban, ketua angkatan, hingga bendaraha.

“Sudah 34 saksi, antara lain teman seangkatan, ketua angkatan, serta para bendahara,” katanya, Selasa (17/9) seperti dikutip dari Antara.

Menurut Artanto, hasil pemeriksaan para saksi akan dianalisa dan disinkronkan satu dengan yang lain.

Ia memastikan kepolisian akan fokus dan transparan dalam dinamika penyelidikan yang berjalan. Pemeriksaan juga akan disinkronkan dengan data-data yang diberikan oleh pelapor.

“Semua berproses dan akan diteliti mendalam,” katanya.

Ia juga memastikan kepolisian menjunjung asas praduga tak bersalah serta prinsip kehati-hatian dalam penyelidikan perkara dugaan perundungan di PPDS Undip tersebut.

Pengakuan dari Undip Semarang dan manajemen Rumah Sakit Kariadi Semarang tentang terjadinya perundungan di PPDS, tambah Artanto, diharapkan akan mempermudah serta membuka jalan terang dalam penyidikan perkara ini.

Sebelumnya, seorang mahasiswi PPDS Fakultas Kedokteran Undip Semarang berinisial AR meninggal dunia diduga bunuh diri di tempat kosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Kematian korban AR, yang jasadnya ditemukan pada 12 Agustus 2024, diduga berkaitan dengan dugaan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan.

Keluarga AR sudah melaporkan dugaan perundungan tersebut ke Polda Jawa Tengah pada 4 September 2024.

Tim hukum Undip

Sebelumnya, Undip menugaskan tim hukum untuk memberi pendampingan terhadap sejumlah mahasiswa PPDS yang dimintai keterangan oleh kepolisian dalam penyelidikan dugaan perundungan (“bully”) yang dialami seorang mahasiswa di lembaga pendidikan itu.

“Kepolisian menyampaikan surat pemanggilan dokter peserta PPDS melalui Rektor Undip. Rektor memerintahkan untuk segera dihadirkan,” kata Ketua Tim Hukum Undip Semarang Kairul Anwar di Semarang, Minggu (15/9).

Menurut dia, tim hukum memberikan pendampingan terhadap para dokter yang dimintai keterangan di Polda Jawa Tengah.

Kairul memastikan Undip tidak akan mengintervensi serta terbuka terhadap investigasi dugaan perundungan di PPDS Fakultas Kesehatan tersebut.

Menurutnya, Undip tidak mendiamkan terjadinya perundungan di PPDS. Ia mengakui perundungan terjadi di PPDS Undip pada kurun waktu 2021 hingga 2022 dan sudah dijatuhkan sanksi terhadap pelakunya.

“Perundungan ada. Sudah dijatuhkan sanksi, bahkan sampai pemecatan,” kata Kairul.
sumber: cnn

Posted in Berita, Informasi Kesehatan | Comments Off on IBUNDA DOKTER AULIA RISMA BUKA SUARA SOAL DUGAAN BULLY DI PPDS UNDIP

HUTAN PRODUKSI: PENGERTIAN, CIRI, JENIS DAN HASIL PRODUKSINYA

Jakarta – Hutan merupakan pilar penting dalam ekosistem dan menjadi sumber terbesar oksigen di dunia. Salah satu istilah dalam kegunaannya, terdapat hutan produksi. Apa maksudnya?

Pada Pasal 1 Ayat 1 dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2015 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, disebutkan bahwa hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.

Berdasarkan kegunaannya, terdapat kawasan hutan yang pohon-pohonnya sengaja dikelola untuk dimanfaatkan atau untuk memproduksi hasil hutan, ini dikenal dengan istilah hutan produksi.

Untuk mengelola hutan produksi, tentunya diperlukan adanya pemberian izin usaha. Hutan produksi juga memiliki ciri, jenis hingga hasil dari produksinya.

Pengertian Hutan Produksi

Hutan produksi adalah kawasan hutan yang telah ditetapkan untuk dilakukan eksploitasi guna menghasilkan berbagai macam produk dari potensi hutan tersebut, sebagaimana dikutip dari buku “Serapan Karbon Hutan Produksi” karya Dhina Mustikaningrum.

Lebih lanjut, produk yang dihasilkan hutan produksi dapat berupa kayu atau berbagai hasil non-kayu yang turut mencakup pemanfaatan area hutan untuk membantu ekosistem dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan hasil hutan, baik kayu maupun non kayu.

Selain itu, hutan produksi umumnya memiliki luas yang besar dan biasanya dikelola oleh perusahaan swasta atau pemerintah daerah setempat.

Seperti halnya di Pulau Jawa, hutan produksi di Indonesia dikelola oleh organisasi seperti Perum Perhutani. Pemenuhan kebutuhan masyarakat akan bahan baku hutan dapat dicapai melalui strategi pengelolaan ini.

Izin Pemanfaatan Hutan Produksi

Untuk dapat melakukan pemanfaatan terhadap hutan produksi, maka pihak yang bersangkutan perlu memiliki izin usaha berupa:

1. Izin Usaha Pemanfaatan Kawasan (IUPK)

2. Izin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan (IUPJL)

3. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK)

4. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (IUPHHBK)

5. Izin Pemungutan Hasil Hutan Kayu (IPHHK)

6. Izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu (IPHHBK)

Ciri-ciri Hutan Produksi

Hutan produksi yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baik itu kayu maupun produk non kayu, memiliki beberapa ciri khas yang dapat ditinjau berikut ini:

1. Bersifat homogen, hanya terdapat satu jenis tanaman atau pohon.

2. Dimanfaatkan secara konsumtif.

3. Area hutan yang luas dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hasil hutan yang dibutuhkan oleh manusia.

4. Dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah setempat maupun perusahaan swasta

5. Pemanfaatan dan penggunaannya dipantau secara ketat.

Jenis-jenis Hutan Produksi

Hutan produksi dibagi menjadi tiga jenis, yakni Hutan Produksi Tetap (HP), Hutan Produksi Terbatas (HPT), dan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK).

Jenis-jenis hutan tersebut telah diatur pada Pasal 1 dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2015 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan yang dapat ditinjau berikut ini.

Hutan Produksi Tetap (HP) – Pasal 1 Ayat 9

“Hutan Produksi Tetap adalah Kawasan Hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan setelah masing-masing dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai di bawah 125 (seratus dua puluh lima) di luar kawasan Hutan Lindung, hutan suaka alam, hutan pelestarian alam, dan Taman Buru.”

Hutan Produksi Terbatas (HPT) – Pasal 1 Ayat 10

“Hutan Produksi Terbatas adalah Kawasan Hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan setelah masing-masing dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai antara 125 (seratus dua puluh lima) sampai dengan 174 (seratus tujuh puluh empat) di luar kawasan Hutan Lindung, hutan suaka alam, hutan pelestarian alam, dan Taman Buru.”

Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) – Pasal 1 Ayat 11

“Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi adalah kawasan Hutan Produksi yang tidak produktif dan produktif yang secara ruang dapat dicadangkan untuk pembangunan di luar kegiatan kehutanan atau dapat dijadikan lahan pengganti Tukar Menukar Kawasan Hutan.”

Hasil Hutan Produksi

Dhina Mustikaningrum, dalam bukunya, menjelaskan hasil dari hutan produksi sebagai berikut.

1. Kayu

Hasil hutan jenis produksi berupa kayu yang bersumber dari pohon-pohon komersial, seperti kayu jati, mahoni, kamper, meranti, jabon, eboni dan lainnya.

2. Non Kayu

Hasil hutan non kayu (HNK) atau hasil hutan bukan kayu (HBK) adalah hasil hu tan hayati yang meliputi nabati maupun hewan, serta produk turunannya yang selain kayu. Seperti rotan, damar, getah, pinus, bambu, madu, nipah, buah-buahan, sagu dan lainnya.

3. Pemanfaatan Kawasan Hutan

Hutan yang luas dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti menanam tanaman obat, tanaman hias, jamur, lebah, ulat sutra, penangkaran satwa, sarang walet, dan budidaya pakan ternak.

4. Pemanfaatan Jasa Lingkungan

Hutan yang luas dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti menanam tanaman obat, tanaman hias, jamur, lebah, ulat sutra, penangkaran satwa, sarang walet, dan budidaya pakan ternak.

5. Pemanfaatan Jasa Lingkungan

Hutan memiliki potensi untuk memberikan berbagai jasa lingkungan, termasuk memanfaatkan aliran air, sumber air, wisata alam, melindungi keanekaragaman hayati, menyelamatkan dan melindungi lingkungan, serta menyerap dan/atau menyimpan karbon.

Selain itu, pemanfaatan jasa lingkungan ini harus dilakukan tanpa merusak lingkungan dan tetap menjaga fungsi utama hutan.
sumber: detik

Posted in Berita, Informasi Penting | Comments Off on HUTAN PRODUKSI: PENGERTIAN, CIRI, JENIS DAN HASIL PRODUKSINYA

LEDAKAN SERENTAK KEMBALI TERJADI DI LEBANON, MENHAN ISRAEL PUJI KERJA INTELIJEN

Seorang pria memegang perangkat walkie-talkie setelah ia melepaskan baterainya, di pinggiran selatan Beirut Rabu, 18 September 2024.

Ledakan alat elektronik di Lebanon kembali terjadi. Setelah sebelumnya terjadi ledakan alat komunikasi pager secara bersamaan, sejumlah alat elektronik seperti walkie-talkie dan panel surya dilaporkan meledak pada hari Rabu (18/9) di berbagai wilayah negara tersebut.

LEBANON — Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya 14 orang tewas dan lebih dari 450 orang mengalami luka-luka dalam gelombang kedua ledakan alat elektronik yang terjadi di berbagai wilayah Lebanon pada hari Rabu (18/9).

Sehari sebelumnya, 12 orang dilaporkan tewas dan sebanyak 2.800 orang mengalami luka-luka ketika alat komunikasi pager, yang digunakan anggota kelompok Hizbullah di Lebanon dan Suriah, meledak secara bersamaan, Selasa (17/9).

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa ini. Namun, baik Hizbullah maupun pemerintah Lebanon menyebut Israel berada di balik peristiwa ini.

Seorang pakar keamanan Israel, yang juga mantan pejabat intelijen negara tersebut, Eyal Pinko, mengatakan bahwa untuk membuat dampak ledakan seperti itu, bahan peledak kurang dari 2 gram bisa saja disematkan ke dalam pager-pager itu ketika diproduksi.

“Ini adalah operasi intelijen yang direncanakan dengan sangat baik selama lebih dari satu setengah tahun,” kata Pinko.

Israel tidak memberi komentar mengenai kedua peristiwa ledakan ini. Namun, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, memuji hasil kerja pasukan dan agen intelijen Israel, meski tidak secara langsung menyebut peristiwa itu.

“Saya kira ketika Anda melihat situasinya, Pasukan Pertahanan Israel mencetak keberhasilan yang luar biasa. Bersama dengan Shin Bet, bersama dengan Mossad, pada semua lembaga dan semua kerangka – hasil kerja mereka sangat mengagumkan,” kata Gallant pada hari Rabu (18/9) dalam kunjungannya ke lanud Ramat David, Israel.

Para anggota Hizbullah diketahui mulai menggunakan pager setelah pemimpin mereka memerintahkan agar tidak lagi menggunakan telepon seluler karena dikhawatirkan komunikasi mereka akan disadap dan dilacak oleh intelijen Israel.

Hizbullah memesan pager-pager itu dari perusahaan Taiwan bernama Gold Apollo. Namun, Hsu Ching-kuang, kepala perusahaan itu mengatakan bahwa pager mereka diproduksi oleh BAC Consulting, sebuah perusahaan Hungaria.

“Perusahaan ini telah bekerja sama dengan kami dan merepresentasikan banyak produk kami selama sekitar tiga tahun. Mereka juga ingin membuat pager dan bertanya kepada saya jika mereka bisa menggunakan merek kami. Mereka mendesain pagernya sendiri dan membayar kami biaya penggunaan merek untuk setiap pager,” sebut Ching-kuang.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengaku bahwa Amerika “tidak tahu dan tidak terlibat” dalam ledakan yang terjadi.

“Kami sedang mengumpulkan informasi dan fakta. Secara umum, kami sudah sangat jelas menyampaikan tentang pentingnya semua pihak menghindari langkah-langkah yang bisa menimbulkan eskalasi konflik, yang sedang kita selesaikan di Gaza,” jelas Blinken.

Pada gelombang kedua, ledakan secara bersamaan terjadi pada alat telekomunikasi walkie-talkie dan perlengkapan panel surya di berbagai wilayah Lebanon. Hizbullah pun bersumpah akan melakukan pembalasan.

Menanggapi peristiwa ledakan ini, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut bahwa tidak seharusnya “benda-benda sipil” dialihfungsikan menjadi senjata.

“Saya kira perlu adanya kontrol efektif terhadap benda-benda sipil, tidak mempersenjatai benda-benda sipil – itu harus jadi aturan yang diterapkan pemerintah mana pun di dunia ini,” tuturnya.

Guterres juga memperingatkan akan adanya “risiko serius terjadinya eskalasi secara dramatis” di kawasan dan meminta semua pihak “melakukan apapun untuk menghindari eskalasi itu.” [th/ab]
sumber: voa

Posted in Berita | Comments Off on LEDAKAN SERENTAK KEMBALI TERJADI DI LEBANON, MENHAN ISRAEL PUJI KERJA INTELIJEN

GELOMBANG LEDAKAN KEDUA MELANDA LEBANON, 20 ORANG TEWAS – WALKIE-TALKIE JADI BIANG KELADI

Ledakan dilaporkan terjadi di Lebanon selatan, termasuk kota Sidon, serta pinggiran selatan Beirut, dan Lembah Bekaa.

Setidaknya 20 orang tewas dan lebih dari 450 orang terluka akibat gelombang kedua ledakan perangkat komunikasi nirkabel di Lebanon, kata kementerian kesehatan negara itu.

Sejumlah walkie-talkie yang digunakan oleh kelompok bersenjata Hezbollah meledak di pinggiran selatan ibu kota Beirut, Lembah Bekaa, dan Lebanon selatan.

Ledakan sejumlah walkie-talkie terjadi selama pemakaman 12 orang. Menurut pemerintah Lebanon, mereka tewas ketika berbagai pager anggota Hezbollah meledak pada Selasa (17/09).

Hezbollah menyalahkan Israel atas serangan itu. Namun, Israel belum berkomentar.

Serangan itu terjadi ketika Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan “fase baru dalam perang”. Pada waktu bersamaan, satu divisi tentara Israel dikerahkan kembali ke utara.

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, memperingatkan “risiko serius eskalasi dramatis” dan meminta semua pihak “menahan diri secara maksimal”. “Jelas, logika di balik peledakan semua perangkat ini adalah sebagai serangan pendahuluan sebelum operasi militer besar-besaran,” ujarnya kepada wartawan.

Potensi konflik besar-besaran

Kekhawatiran terjadinya konflik besar-besaran sudah meningkat setelah 11 bulan pertempuran lintas batas yang dipicu oleh baku serang antara Israel dan Hamas di Gaza.

Beberapa jam setelah ledakan pada Rabu (18/09), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk memulangkan puluhan ribu orang yang mengungsi dari wilayah utara negara itu “dengan aman ke rumah mereka”.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan Israel “membuka babak baru dalam perang” dan bahwa “pusat gravitasi bergeser ke utara melalui pengalihan sumber daya dan pasukan”.

Sebuah divisi tentara yang baru-baru ini terlibat di Gaza telah dikerahkan kembali ke utara, demikian dikonfirmasi militer Israel.

Sejumlah ledakan terjadi ketika berlangsung pemakaman sekitar 12 orang korban ledakan pager termasuk anggota Hezbollah, Mohammed Ammar.

Hezbollah mengatakan bahwa mereka mendukung Hamas – yang juga didukung oleh Iran dan dilarang sebagai organisasi teroris oleh Israel dan banyak negara Barat. Hezbollah menegaskan hanya hanya akan menghentikan serangan lintas batas setelah pertempuran di Gaza berakhir.

Indikasi tentang apa yang mungkin direncanakan kelompok itu selanjutnya dapat muncul pada hari Kamis (19/09), ketika pemimpinnya yang kuat, Hassan Nasrallah, akan memberikan pidato.

Kantor media Hezbollah mengumumkan kematian 13 petempurnya, termasuk seorang anak laki-laki berusia 16 tahun, sejak gelombang kedua ledakan.

Hezbollah mengatakan telah menargetkan pasukan Israel di dekat perbatasan dan di Dataran Tinggi Golan, dengan menembakkan roket ke posisi artileri Israel.

Militer Israel mengatakan sekitar 30 roket melintas dari Lebanon pada Rabu (18/09). Roket-roket itu memicu kebakaran tetapi tidak menimbulkan korban luka.

Militer Israel juga menyebut pesawat tempur telah menyerang anggota Hezbollah di Lebanon selatan.

Jaringan komunikasi Hezbollah disusupi Israel?

Ledakan mematikan pada Rabu (18/09) merupakan penghinaan bagi Hezbollah mengingat seluruh jaringan komunikasinya kemungkinan telah disusupi Israel.

Banyak warga Lebanon masih terkejut – dan marah – dengan gelombang pertama ledakan pada Selasa (16/09). Ketika itu ribuan pager meledak pada saat bersamaan, setelah orang-orang menerima pesan yang mereka yakini berasal dari Hezbollah

Sumber-sumber AS dan Lebanon mengatakan kepada New York Times dan kantor berita Reuters bahwa Israel telah menanam sejumlah kecil bahan peledak di dalam pager yang meledak pada hari Selasa.

Sebanyak 12 orang—termasuk seorang gadis berusia delapan tahun dan seorang anak laki-laki berusia 11 tahun—tewas dan 2.800 lainnya terluka oleh ledakan tersebut, menurut menteri kesehatan Lebanon.

Tim BBC sedang berada di pemakaman empat orang yang tewas di pinggiran selatan Beirut, Dahiya, pada Rabu (18/09) ketika mereka mendengar ledakan keras sekitar pukul 17:00 waktu setempat.

Ledakan tersebut menimbulkan kekacauan dan kebingungan di antara para pelayat. Sesaat kemudian laporan mulai bermunculan tentang ledakan-ledakan yang terjadi di berbagai wilayah di Lebanon.

Sebuah video media sosial yang belum dikonfirmasi memperlihatkan seorang pria jatuh ke tanah akibat ledakan kecil dalam acara pemakaman Hezbollah yang dihadiri oleh banyak orang.

Palang Merah Lebanon mengatakan lebih dari 30 ambulans telah merespons ledakan-ledakan di pinggiran selatan ibu kota, di Lebanon selatan, dan Lembah Bekaa.

Pager dan walkie-talkie yang meledak menyebabkan kerusakan di rumah-rumah dan melukai ribuan orang di seluruh Lebanon pada Selasa (17/09) dan Rabu (18/09).

Kementerian kesehatan mengatakan ledakan-ledakan mematikan itu “menargetkan walkie-talkie”.

Seorang sumber yang dekat dengan Hezbollah juga mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa walkie-talkie yang digunakan oleh para anggotanya telah meledak.

Seorang dokter mata di sebuah rumah sakit di Beirut mengatakan kepada BBC bahwa sedikitnya 60% dari para korban yang ia tangani telah kehilangan setidaknya satu mata. Sebagian besar korban juga kehilangan satu tangan.

“Mungkin ini adalah hari terburuk dalam hidup saya sebagai seorang dokter. Saya yakin jumlah korban dan jenis kerusakan yang telah terjadi sangat besar,” kata Dr. Elias Warrak.

“Sayangnya, kami tidak dapat menyelamatkan banyak mata, dan sayangnya kerusakannya tidak terbatas pada mata. Beberapa orang mengalami kerusakan di otak dan wajah.”

Walkie-talkie jadi biang keladi

Kantor berita milik pemerintah Lebanon (NNA) mengatakan seorang pria tewas ketika sebuah walkie-talkie meledak di dalam sebuah toko yang menjual perangkat seluler di Chaat, di Lembah Bekaa utara.

Kantor berita tersebut mengidentifikasi perangkat itu sebagai radio VHF genggam ICOM-V82. Model itu merupakan buatan produsen elektronik asal Jepang, ICOM, yang sudah tidak diproduksi lagi.

NNA mengatakan ICOM-V82 lainnya meledak di sebuah rumah di pinggiran kota Baalbek. Rekaman video menunjukkan kerusakan akibat kebakaran pada sebuah meja dan dinding, serta serpihan alat komunikasi seperti walkie-talkie yang bertuliskan “ICOM”.

Foto-foto di media sosial dari dua lokasi lain menunjukkan model serupa.

Sebuah walkie talkie merek ICOM meledak dan hancur di sebuah rumah di pinggiran Baalbek, Lebanon.

Kantor berita Reuters mengutip sumber keamanan Lebanon yang mengatakan bahwa walkie-talkie tersebut dibeli Hezbollah lima bulan lalu—pada periode yang sama dengan pembelian pager.

Situs berita Axios mengutip dua sumber yang menyebut badan intelijen Israel telah memasang jebakan pada ribuan walkie-talkie sebelum mengirimkannya ke Hezbollah. Walkie-talkie adalah bagian dari sistem komunikasi darurat Hezbollah pada masa perang.

BBC meminta kantor ICOM di Inggris untuk mengomentari laporan tersebut, tetapi mereka merujuk semua permintaan media ke bagian humas perusahaan tersebut di Jepang. BBC telah menghubungi ICOM Jepang.
sumber: bbc

Posted in Berita | Comments Off on GELOMBANG LEDAKAN KEDUA MELANDA LEBANON, 20 ORANG TEWAS – WALKIE-TALKIE JADI BIANG KELADI

3.000 PAGER MELEDAK BARENG-200 ORANG KRITIS, BOS PERUSAHAAN BUKA SUARA

Detik-detik sebelum pager seorang pria di Lebanon meledak tiba-tiba. Sekitar 3.000 pager dilaporkan meledak dan membuat ribuan orang terluka, dengan 9 tewas dan 200 kritis, Selasa (18/9/2024) (via REUTERS/SOCIAL MEDIA)

Jakarta, CNBC Indonesia – Sekitar 3.000 pager meledak serempak di Lebanon, Selasa siang waktu setempat. Pager atau radio panggil adalah alat komunikasi yang populer pada tahun 90-an yang dipakai untuk mengirim dan menerima pesan pendek.

Rata-rata pager itu dipakai mereka yang bekerja atau terkait dengan kelompok bersenjata Hizbullah. Setidaknya sembilan tewas sementara 3.000 lainnya luka, dengan 200 kritis.

Hizbullah menuding Israel sebagai pelaku. Meski begitu Tel Aviv bungkam dengan kejadian yang menimpa musuh bebuyutannya itu.

Dari New York Times terungkap bahwa pager yang meledak secara bersamaan itu berasal dari Taiwan. Pager tersebut telah dipesan dari produsen Gold Apollo, dengan menyebut ada 3.000 pager dipesan dari produsen itu, sebagian besar model AP924.

Namun dalam laporan terbaru Reuters Rabu (18/9/2024), Gold Apollo mengatakan pager yang digunakan dalam ledakan di Lebanon tidak dibuat olehnya. Tetapi oleh perusahaan bernama BAC yang memiliki lisensi untuk menggunakan mereknya.

“Produk itu bukan milik kami. Hanya saja ada merek kami di atasnya,” kata pendiri dan presiden Gold Apollo, Hsu Ching-kuang, kepada wartawan di kantor perusahaan di kota New Taipei, Taiwan.

“BAC menggunakan merek dagang kami untuk penjualan produk di wilayah tertentu, tetapi desain dan pembuatan produk sepenuhnya ditangani oleh BAC,” tambahnya.

Hsu sebelumnya mengatakan bahwa perusahaan dengan lisensi tersebut berkantor pusat di Eropa. Sayangnya, ia enggan berkomentar tentang lokasi BAC.

Ia hanya menambahkan bahwa “ada masalah dengan pengiriman uang dari perusahaan tersebut”. Namun, ia membenarkan pembayaran telah dilakukan melalui Timur Tengah.

Hsu mengatakan dia tidak tahu bagaimana pager itu bisa direkayasa agar meledak. Saat Hsu bertemu dengan wartawan, dilaporkan pula petugas polisi tiba di perusahaan itu.

Pejabat dari Kementerian Ekonomi Taiwan juga mengunjungi Gold Apollo. Kementerian itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tidak ada catatan ekspor pager langsung dari Taiwan ke Lebanon.

Menurut Hsu, Gold Apollo adalah korban dari insiden itu. Ia berencana untuk menuntut pemegang lisensi itu.

“Kami mungkin bukan perusahaan besar, tetapi kami adalah perusahaan yang bertanggung jawab,” katanya.

“Ini sangat memalukan,” katanya.

Pejuang Hizbullah mulai menggunakan pager dengan keyakinan bahwa mereka akan dapat menghindari pelacakan lokasi mereka oleh Israel. Hal ini dikatakan sumber yang mengetahui operasi kelompok tersebut ke Reuters tahun ini.
sumber: cnbc

Posted in Berita | Comments Off on 3.000 PAGER MELEDAK BARENG-200 ORANG KRITIS, BOS PERUSAHAAN BUKA SUARA

7 FAKTA TERBARU LEDAKAN MASSAL PAGER DI LEBANON, PANASKAN PERANG ARAB

Ambulans tiba di Pusat Medis Universitas Amerika Beirut (AUBMC) karena lebih dari 1.000 orang, termasuk pejuang Hizbullah dan petugas medis, terluka ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, menurut sumber keamanan, di Beirut, Lebanon 17 September 2024. (REUTERS/Mohamed Azakir)

Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan di wilayah Timur Tengah terus memanas. Terbaru, ratusan pager meledak di Lebanon dan disinyalir dilakukan oleh Israel. Pager, atau penyeranta dalam bahasa Indonesia, merupakan alat komunikasi lawas.

Perangkat tersebut, yang popularitasnya sudah menurun sejak ponsel mulai marak digunakan, menampilkan pesan teks pendek untuk pengguna yang kemudian disampaikan melalui telepon operator pusat.

Tidak seperti telepon seluler yang mengirim dan menerima data lewat internet, pager bekerja pada gelombang radio khusus. Operator mengirimkan pesan melalui frekuensi radio yang unik untuk setiap perangkat pager.

Berikut update terkait situasi di wilayah tersebut, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Rabu (18/9/2024).

Pager Meledak Massal di Lebanon

Ratusan pager meledak di Lebanon, menewaskan sembilan orang dan melukai 2.800 lainnya, termasuk 200 dalam kondisi kritis. Mereka yang menjadi korban rata-rata terkait kelompok bersenjata di negara itu, Hizbullah. Kepanikan terjadi di ibu kota, di mana rumah sakit di negara itu kewalahan menampung korban.

Kejadian itu juga melukai Duta Besar Iran di Beirut, Mojtaba Amani. Meski demikian, belum ada komentar resmi dari Iran soal kejadian Selasa siang waktu setempat itu.

Hizbullah sejauh ini menunjuk Israel sebagai pelaku. Diketahui, Negeri Zionis itu sedang terlibat dalam aksi saling serang dengan Hizbullah, buntut dari serangan Israel ke Gaza, Palestina, sejak Oktober 2023.

“Kami menganggap musuh Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas agresi kriminal ini. Israel pasti akan menerima hukuman yang setimpal atas agresi yang berdosa ini,” ucap kelompok bersenjata itu dikutip Al Jazeera, dikutip Rabu (18/7/2024).

Kejadian ini berlangsung sesaat setelah kemarin Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan perluasan tujuan perang negara itu. Dari yang hampir setahun melawan Hamas di Gaza, kini fokus pula pada menggempur Hizbullah di sepanjang perbatasan utaranya dengan Lebanon.

Ledakan pager ini dikhawatirkan semakin memperparah perang yang terjadi di Arab. Banyak pihak mengkhawatirkan perang meluas ke regional.

Hizbullah-Hamas Respons Ledakan Pager Massal Lebanon

Kelompok Hizbullah berjanji untuk membalas dendam ke Israel setelah menuduh Negeri Zionis sebagai pelaku peledakkan pager di Lebanon Selasa siang waktu setempat. Kejadian itu sebelumnya telah menewaskan sembilan orang, termasuk anak-anak, dan melukai hampir 3.000 lainnya yang termasuk anggota milisi dan utusan Iran untuk Beirut.

Sebenarnya Israel masih bungkam terkait tudingan itu. Namun Hizbullah mengatakan Israel akan menerima “hukuman yang setimpal” atas ledakan tersebut.

“Kami menganggap musuh Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas agresi kriminal ini,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP, Rabu (18/9/2024).

“Israel pasti akan menerima hukuman yang setimpal atas agresi yang berdosa ini,” tambahnya.

Dikatakan bagaimana pager itu dimiliki karyawan berbagai unit dan lembaga Hizbullah. Penyelidikan keamanan dan ilmiah yang luas juga dilakukan terhadap penyebab ledakan “serentak” itu.

Sementara itu, kelompok Palestina Hamas mengutuk gelombang ledakan pager yang mematikan yang menghantam sekutunya di Lebanon, Hizbullah. Hamas menyebutnya sebagai “agresi teroris Zionis”.

“Kami… mengutuk keras agresi teroris Zionis yang menargetkan warga Lebanon dengan meledakkan perangkat komunikasi di berbagai wilayah di wilayah Lebanon,” kata Hamas dalam pernyataan. “Serangan itu tidak membedakan antara pejuang perlawanan dan warga sipil.”

Rusia Komentari Serangan Pager di Lebanon

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan mengatakan serangan pager massal di Lebanon bertujuan untuk ‘memprovokasi perang besar di Timur Tengah’.

“Kami menganggap apa yang terjadi sebagai tindakan perang hibrida lainnya terhadap Lebanon, yang telah melukai ribuan orang tak berdosa,” kata Zakharova.

“Tampaknya para penyelenggara serangan berteknologi tinggi ini sengaja berupaya memicu konfrontasi bersenjata berskala besar untuk memprovokasi perang besar di Timur Tengah.”

Iran Menuduh Israel Lakukan ‘Pembunuhan Massal’ Lewat Ledakan Pager

Iran menuduh Israel melakukan “pembunuhan massal” setelah perangkat pemanggil milik kelompok Hizbullah di Lebanon meledak, menewaskan sembilan orang dan melukai hampir 3.000 lainnya.

“Kami mengecam tindakan teroris rezim Zionis … sebagai contoh pembunuhan massal,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani.

Alasan Hizbullah Masih Menggunakan Pager di Lebanon

Pager adalah perangkat komunikasi kecil yang umum digunakan sebelum telepon seluler tersebar luas.

Ponsel-ponsel ini lebih sulit dipantau dibandingkan dengan ponsel biasa, sehingga populer di kalangan kelompok seperti Hizbullah yang mengutamakan mobilitas dan keamanan.

Pada Februari, pemimpin kelompok tersebut Hassan Nasrallah memerintahkan para anggotanya untuk berhenti menggunakan ponsel, dengan peringatan bahwa ponsel-ponsel tersebut dapat dilacak oleh tentara Israel.

Peringatan tersebut disampaikan di tengah serangkaian serangan presisi yang menargetkan para anggota kelompok tersebut.

Perusahaan Taiwan Sebut Pager yang Meledak Buatan Eropa

Gold Apollo, produsen Taiwan, mengatakan pager yang terkait dengan ledakan mematikan di Lebanon dan Suriah dibuat oleh perusahaan Eropa BAC. Produsen itu buka suara setelah disebut memproduksi pager-pager tersebut.

Dalam pernyataan lain hari ini, perusahaan Taiwan itu mengatakan pager itu diproduksi oleh BAC Consulting KFT, yang berkantor pusat di ibu kota Hongaria, Budapest.

“Menurut perjanjian kerja sama, kami mengizinkan BAC untuk menggunakan merek dagang kami untuk penjualan produk di wilayah yang ditentukan, tetapi desain dan pembuatan produk sepenuhnya menjadi tanggung jawab BAC,” bunyi pernyataan itu.

Ketua Gold Apollo Hsu Ching-kuang dan perwakilan Gold Apollo lainnya tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang BAC pada jumpa pers dan tidak menunjukkan bukti apa pun tentang perjanjian organisasi itu, AP melaporkan.

Menurut agensi itu, ketika Hsu didesak untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang BAC, ia menjadi diam dan langsung pergi.

Maskapai Setop Terbang ke Timur Tengah

Sejumlah maskapai penerbangan utama Eropa, Lufthansa dan Air France, mengumumkan penangguhan penerbangan ke Tel Aviv, Teheran, dan Beirut hingga hari Kamis. Mereka mengutip situasi keamanan telah menjadi dasar penghentian penerbangan.

“Karena perubahan situasi keamanan baru-baru ini, maskapai penerbangan Lufthansa Group telah memutuskan untuk menangguhkan semua koneksi ke dan dari Tel Aviv (TLV) dan Teheran (IKA) dengan segera, Ini berlaku hingga dan termasuk 19 September,” kata Lufthansa dalam sebuah pernyataan.

Grup Lufthansa, yang maskapainya juga mencakup SWISS, Austrian Airlines, dan Brussels Airlines, telah berulang kali mengubah jadwal penerbangannya dalam beberapa bulan terakhir karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, seperti yang dilakukan maskapai penerbangan lainnya.

“Selama periode ini, wilayah udara Israel dan Iran juga akan dilewati oleh semua Maskapai Penerbangan Lufthansa Group,” tambah pernyataan tersebut.

Sementara itu, Air France juga mengatakan akan terus memantau situasi keamanan hingga dirasa cukup aman untuk menerbangkan armada ke Beirut dan Tel Aviv. Mereka mengatakan keselamatan pelanggan dan kru adalah prioritas mutlak.

“Karena situasi keamanan di tempat tujuan, Air France menangguhkan koneksinya dari Paris-Charles de Gaulle dan Beirut (Lebanon) dan Tel Aviv (Israel) hingga 19 September 2024 inklusif,” kata perusahaan Prancis itu dalam pernyataan yang dikirim ke AFP.

Air France sebelumnya telah menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv dan Beirut karena ketegangan yang membara antara Israel dan kelompok militan Hizbullah.(luc/luc)
sumber: cnbc

Posted in Berita | Comments Off on 7 FAKTA TERBARU LEDAKAN MASSAL PAGER DI LEBANON, PANASKAN PERANG ARAB

KISAH KELUARGA BERTAHAN HIDUP 38 HARI DENGAN PERAHU KECIL DI SAMUDRA PASIFIK – MENGHADAPI PAUS PEMBUNUH SAMPAI MINUM DARAH PENYU

Keluarga Robertson bertahan hidup dengan perahu fiberglass kecil, yang kini dipajang di National Maritime Museum di Cornwall, Inggris.

Douglas Robertson sangat ketakutan: selain takut air laut naik dengan cepat hingga ke pinggul—yang mungkin membuat perahu layar yang ditempati keluarganya tenggelam—ia begitu cemas melihat gerombolan paus pembunuh yang berenang di bawah kakinya.

Paus-paus tersebut sebelumnya menabrak kapal mereka. Mamalia raksasa itu hingga kini masih menjadi mimpi buruk bagi Douglas dan keluarganya.

“Saya masih ingat kengeriannya, kami melihat paus pembunuh muncul ke permukaan. Salah satunya kepalanya terluka, dan darah mengucur ke laut,” kata Douglas, mengenang kejadian tersebut dalam sebuah wawancara dengan program Outlook BBC lebih dari 50 tahun kemudian.

Peristiwa itu terjadi pada 1972 lampau. Kala itu, Douglas dan keluarganya terombang-ambing di atas perahu kayu di Samudra Pasifik selama 38 hari. Mereka hanya makan daging penyu dan ikan, serta minum dari air hujan yang mereka tampung.

Awalnya, Douglas bersama keluarganya ingin berlayar keliling dunia. Petualangan ini berasal dari impian ayah Douglas yaitu Dougal Robertson dan istrinya, Lyn.

Setelah merencanakan selama hampir tiga tahun, mereka menjual lahan pertanian yang mereka miliki di Inggris dan membeli Lucette—perahu kayu dengan dua tiang dan memiliki penutup, sepanjang 13 meter.

“Kapal itu sudah tua, tapi kondisinya masih sangat bagus,” kata Douglas.

‘Pelayaran terakhir Lucette’

Pada 1970, mantan kapten Angkatan Laut Inggris, Dougal Robertson, tinggal bersama istrinya, Lyn, seorang mantan perawat, beserta anak-anak mereka di sebuah peternakan sapi perah di Kota Leek, Inggris.

Douglas ingat bahwa kehidupan di peternakan itu tidak pernah mudah, dan hal inilah yang mendorongnya untuk memulai perjalanan keliling dunia bersama keluarganya.

“Kami tinggal di antah berantah, sangat terisolasi, dan ayah saya percaya bahwa perjalanan ini akan menjadi cara untuk mendidik anak-anaknya di universitas kehidupan,” katanya.

Mereka harus menjual lahan pertanian dan mendapatkan perahu yang sesuai untuk melakukan penjelajahan, semua ini dilakukan di tengah kecaman dari para kerabat.

“Namun ayah saya berkeras. Dia berkata bahwa kami harus berlayar mengelilingi dunia, karena ini sesuatu yang sangat berbeda dari kehidupan yang kami jalani,” kenang Douglas.

Jadi Dougal, Lyn, dan anak-anak mereka: Anna, 19 tahun; Douglas, 18 tahun; serta si kembar Sandy dan Neil, 10 tahun, berlayar dengan kapal Lucette pada 27 Januari 1971. Mereka bertolak dari Falmouth, Cornwall.

Fase pertama perjalanan membawa mereka ke Lisbon, Portugal. Kemudian ke Tenerife, di Kepulauan Canary.

Douglas tak pernah lupa dengan sinar matahari di Kepulauan Canary.

Bagi Douglas yang saat itu baru saja berusia 18 tahun, sinar matahari di Kepulauan Canary membuatnya sadar bahwa mereka benar-benar sedang melakukan perjalanan “keliling dunia.”

Di Kepulauan Canary, mereka membeli sebuah perahu fiberglass kecil, yang mereka beri nama Ednamair, sesuai dengan nama kedua bibi Douglas yang mensponsorinya: Edna dan Mary.

Mereka mengikatnya di buritan kapal dan berangkat. Mereka menghabiskan waktu 18 bulan berlayar ke berbagai pelabuhan di Karibia.

Di Bahama, Anna—saat itu berusia 20 tahun—bertemu dengan seorang pria dan memutuskan untuk tinggal di sana bersamanya.

Keluarga ini melanjutkan perjalanan, kini tanpa Anna. Namun mereka mendapat kru baru, seorang mahasiswa berusia 22 tahun asal Wales bernama Robin Williams.

Mereka melewati Jamaika dan menyeberangi Terusan Panama.

Perhentian berikutnya adalah Galapagos. Dari sana mereka memulai pelayaran selama 45 hari melintasi Samudra Pasifik menuju Kepulauan Marquesas di Polinesia, wilayah kekuasaan Prancis.

Serangan

“Saat itu pukul 10 pagi pada 15 Juni 1972, ketika perahu layar diguncang dengan keras oleh tiga kali hantaman: Brak! Brak! Brak! Kami tidak tahu apa yang menimpa kami,” kenang Douglas.

Mereka berada sekitar 200 mil sebelah barat Kepulauan Galapagos. Douglas dan Neil sedang berada di dek saat mereka melihat sekawanan paus pembunuh muncul dari dalam air, salah satunya dengan darah mengucur dari luka yang menganga di kepalanya.

Douglas berlari mencari ayahnya yang berada di dek. Air laut mulai menyusup ke dalam kapal, setinggi pergelangan kaki. Dia ingat sebelum ayahnya menjelaskan bahwa kapal sedang tenggelam, air sudah naik hingga sepinggang.

“Saat itulah dia berkata, ‘Tinggalkan kapal,’ tapi pertanyaan saya adalah, ‘Tinggalkan kapal ke mana?” kata Douglas.

Pelan-pelan, ketakutan mulai menguasai pemuda itu: “Saya mulai berpikir bahwa itu semua adalah mimpi buruk, bahwa saya akan bangun dan semuanya akan baik-baik saja.”

Serangan paus pembunuh menjadi awal mimpi buruk keluarga Robertson.

Douglas bergegas mengembangkan sekoci karet perahu layar.

“Kami mengenakan jaket pelampung dan naik ke perahu. Saya adalah orang terakhir yang masuk… Ibu saya mulai berdoa.”

“Dia adalah seorang Kristen yang taat. Ayah saya adalah seorang ateis. Saya juga seorang ateis. Tapi kali ini aku berpikir: Saya akan berdoa Doa Bapa Kami karena saya mungkin membutuhkan Tuhan setiap saat,” kata Douglas.

Kapal Lucette tenggelam dalam beberapa menit. Keluarga itu telah mengemas apa pun yang bisa mereka dapatkan ke dalam perahu karet dan Ednamair: sekantong bawang, pisau, sekaleng biskuit, 10 jeruk, enam lemon, senter, beberapa kail pancing dan buku catatan.

Mereka juga membawa air untuk 10 hari dan ransum darurat untuk tiga hari. Lyn juga membawa peralatan menjahit, termasuk sebuah pena.

Hanya itu yang mereka miliki. Mereka berenam berkumpul bersama dalam sebuah perahu karet berukuran 2,5 meter kali 2 meter, beratapkan tenda kanvas yang dihubungkan dengan tali kawat ke perahu fiberglass.

Tanpa peta, kompas atau alat navigasi apapun.

Dan yang terburuk, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi pada mereka.

Kenyataan yang berat

Mereka membuat sebuah rencana. Mereka memutuskan pergi ke utara, daerah yang disebut Zona Tenang Khatulistiwa, yaitu daerah di sekitar khatulistiwa.

Ini adalah area dengan tekanan rendah, angin yang tenang, dan banyak hujan—yang mereka butuhkan untuk mendapatkan air minum.

Di sana juga terdapat rute pelayaran, yang akan meningkatkan peluang untuk berpapasan dengan kapal lain.

Mereka memasang layar pada tiang darurat yang terbuat dari dayung di Ednamair, dan mengubah perahu kecil itu menjadi semacam kapal tunda dengan menggunakan dayung untuk sekoci karet.

“Enam hari kemudian kami melihat sebuah kapal melintas di kejauhan. Kami menyalakan lima suar, tapi kapal itu tidak melihat kami. Itu sangat mengecewakan,” kata Douglas.

Doug mengenang ayahnya, Dougal sebagai pria yang tangguh tapi efisien.

“Setelah sepuluh hari, mereka sampai di Zona Tenang, cuacanya panas dan kering, berlawanan dengan apa yang kami harapkan.”

“Apa yang bisa kami lakukan? Kami harus menunggu. Dan sekitar dua atau tiga hari kemudian, tiba-tiba, hujan deras turun.”

“Kami sangat senang ketika kami mulai bernyanyi di tengah hujan… dan bernyanyi di tengah hujan membuat paru-paru kami bergetar.”

“Itu adalah cara agar kami tetap hangat. Karena pada saat itu kami hampir tidak memiliki pakaian yang tersisa, pakaian kami sudah hancur.”

Bertahan

Masalah besar lainnya adalah rasa lapar, yang mereka atasi, pada awalnya, dengan memakan ikan terbang yang jatuh ke perahu atau perahu kecil.

Belakangan, seekor reptil mulai mendominasi menu makanan keluarga Robertson: penyu.

“Penyu-penyu itu terus berenang ke arah kami,” kata Douglas.

“Pertama kali seekor muncul di depan, saat saya sedang mendayung perahu. Saya memukul kepalanya dengan gagang dayung, tetapi penyu itu terus berenang”.

“Penyu kedua yang muncul berhasil saya tarik keluar dari air, tapi siripnya sangat tajam, jadi tangan saya terluka, dan melemparkannya ke ayah saya yang ada di perahu.”

“Namun, dia juga tidak bisa memegang penyu itu, dan penyu itu jatuh ke laut. Kami hanya berhasil menangkap penyu yang ketiga.”

“Kami memakan daging merahnya mentah-mentah. Kemudian kami mulai menjemur potongan daging di bawah sinar matahari, di kedua perahu, di mana pun ada ruang.”

“Daging kering itu bisa disimpan selama beberapa hari. Kami menyimpan persediaan. Dan kami menyadari bahwa kami bisa meminum darah penyu. Rasanya tidak asin. Itu bisa menjadi cara untuk menggantikan air.”

Namun, ada saatnya mereka kehabisan air. Saat itulah Lyn memiliki ide yang tidak biasa.

Ia ingin memanfaatkan air hujan kotor yang bercampur darah dan lemak yang menumpuk di dasar perahu fiberglass. Caranya, air yang sudah bercampur itu di masukkan melalu anus ke dalam usus dengan menggunakan enema—terbuat dari tabung karet.

Enema adalah alat karet yang digunakan untuk memasukkan air melalui anus untuk membersihkan usus. Ini adalah satu-satunya cara menelan air kotor, karena dinding usus, ketika menyerap air, bertindak sebagai semacam filter.

Selain rasa haus dan lapar, masalah lainnya adalah perahu mulai bocor. Dougal, Robin, dan Douglas bergantian meniupkan udara ke dalam perahu karet ini, sebuah pekerjaan yang sangat melelahkan yang tidak bisa mencegah air keluar.

Keluarga Robertson diselamatkan oleh perahu nelayan Jepang saat terombang-ambing di Pasifik.

Mereka semua harus duduk di air garam yang dingin selama berhari-hari, dan ini membuat mereka mengalami luka-luka di sekujur tubuh.

Pada hari ketujuh belas, lantai rakit hancur dan keenam orang itu harus pindah ke Ednamair, perahu fiberglass yang mereka gunakan sebagai perahu penarik dan untuk menyimpan air dan makanan.

Mereka mengambil apapun yang mereka dapatkan; menempelkan bagian perahu yang mengambang ke haluan Ednamair, dan memasang kanopi, yang juga berfungsi sebagai layar.

Di tengah luasnya samudra yang tak terbatas, ada enam orang yang berdesakan di dalam perahu kecil sepanjang delapan kaki. Bahkan untuk berpindah tempat saja mereka memerlukan perencanaan yang matang.

Sup tomat dan salad buah

Mereka menghabiskan waktu dengan berbicara mengenai makanan.

“Seseorang akan bercerita tentang bagaimana mereka membuat sup tomat, misalnya, dan mereka akan bercerita selama 15 menit.”

“Kami akan menyimak setiap kata. ‘Berapa banyak lada yang kamu masukkan?’, ‘Apakah kamu juga memasukkan mentega ke dalamnya?, ‘Apakah itu roti tawar atau jenis roti lainnya?”

“Suatu malam saya sangat haus, mengunyah potongan-potongan kecil karet gelang karena hal itu membuat mulut kami lembab, dan saya mulai melamun, memikirkan makanan.”

“Saya berpikir tentang salad buah segar yang akan saya santap sebagai hidangan penutup, setelah saya makan steak, telur, dan kentang goreng.

“Dan hal itu muncul dalam benak saya dengan begitu detailnya, sehingga saya membangunkan ayah saya dan berkata, ‘Ayah, saya baru saja bermimpi tentang salad buah segar’.”

“Alih-alih marah karena dibangunkan, ia malah berkata, ‘Ceritakan lebih lanjut, Douglas’. Dan saya pun menceritakan penglihatan itu kepadanya. Dan setelah saya selesai, dia berkata, ‘Terima kasih banyak,’ dan kembali tidur.”

Kabar baiknya adalah bahwa selama beberapa hari, mereka memiliki cukup makanan dan air untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Mereka terus makan ikan dan kura-kura. Dan sejak hari ke-29 dan seterusnya, mereka memiliki sesuatu yang baru dalam menu.

“Kami memiliki beberapa kail, dan biasanya kami menangkap ikan air tawar,” kata Douglas.

“Selain dagingnya, kami menggunakan air tawar yang ada di mata ikan dan kantung yang ada di antara tulang belakang mereka”.

“Suatu kali, kami sedang memancing, dan seekor hiu mako, yang panjangnya sekitar lima atau enam kaki, sekitar dua pertiga dari panjang perahu, kailnya tersangkut tepat di bawah matanya.

Jadi, hiu itu berada di bawah belas kasihan kami. Tapi kami tidak tahu apa yang harus dilakukan. Bagaimana cara mengembalikannya ke perahu dan membunuh hiu?”

“Kami membuat sebuah rencana. Tarik tali hingga hiu berada tepat di samping perahu, pegang ekornya, tarik ke dalam perahu, biarkan kepalanya menggantung.

Ayah saya akan mencoba membunuhnya, dan ibu saya akan mencoba memasukkan dayung ke dalam mulutnya agar hiu itu menggigit dayung dan tidak menggigit orang lain.”

“Rencana itu berhasil dengan sempurna. Sebenarnya lebih mudah dari yang kami duga karena hiu itu tidak bisa bergerak saat berada di luar air.”

“Kami pikir hiu itu akan meronta-ronta dan sulit dipegang, tetapi hiu itu tak berdaya di sana, tidak bergerak.”

Daging hiu ini memberi mereka makan selama sembilan hari. Hingga tiba hari ke-38.

Selamat

Hujan turun deras hari itu. Di sore hari, mereka membicarakan makanan dan sebuah kafe yang mereka kenal.

“Jadi ayah saya berbicara tentang kafe ini, sambil memandang ke seberang laut dan tiba-tiba dia berkata, ‘Ada sebuah kapal di sana’. Dan dia terus berbicara tentang kafe itu. Dan dari tempat saya duduk, saya tidak bisa melihat kapal itu.

Saya berkata, ‘Apakah Ayah baru saja mengatakan kalau Ayah melihat sebuah kapal? Dan ayah saya: Ya, ada kapal di sana. ‘Sebuah kapal. Sebuah kapal!'”

“Kemudian dia sadar dan berkata: ‘Ambil suar!’ Dia menyalakan suar pertamanya… tidak ada yang terjadi, kapal masih melaju di jalurnya.

Saya kemudian memberikan suar terakhir kepada ayah saya. Dia menyalakan suar, memegang suar dengan kuat, memegangnya… suar itu membakar tangannya, sampai dia melemparkannya ke laut.”

Tiba-tiba kapal tersebut mengubah arah dan membunyikan klakson. Mereka selamat.

Pada 23 Juli 1972, setelah 38 hari terombang-ambing di lautan, mereka akhirnya diselamatkan kapal nelayan Jepang, Toka Maru II, yang sedang dalam perjalanan menuju Terusan Panama karena melihat suar darurat.

“Mereka menarik kami ke atas kapal, sebuah kapal Jepang. Dan kami semua kotor dan berlumuran darah dan minyak, kami bau!”

“Kapten kapal melihat kami dan hal pertama yang ia katakan, dalam bahasa Inggris yang terbata-bata, adalah: ‘semua orang mandi!'”

Pada saat itu, Robertson dan Robin Williams telah menempuh perjalanan sejauh 750 mil dengan rakit dan perahu, dan hanya berjarak kurang dari 300 mil dari daratan.

Ketika mereka tiba di Panama beberapa hari kemudian, pers dan media dari seluruh dunia telah menunggu. Pada malam hari di hotel, Douglas akhirnya mengunjungi restoran pertamanya.

“Saya melihat menu dan memesan makan siang, dengan steak dan telur. Saya makan tiga di antaranya. Lima belas menit kemudian saya muntah. Mata saya lebih besar dari perut saya!”

Keluarga tersebut, termasuk Robin, mengalami anemia dan dehidrasi. Mereka kehilangan banyak berat badan, tetapi yang mengejutkan, tidak ada yang membutuhkan perawatan serius.

Ketika mereka dinyatakan sehat oleh dokter, mereka terbang pulang. Robin terbang untuk menemui ibunya di Inggris.

Tetapi Douglas dan anggota keluarga lainnya mengambil rute yang lebih lambat. Mereka menggunakan kapal untuk pulang.

Di sana, mereka bertemu kembali dengan Anna, putri sulung mereka, yang tertinggal di Bahama.

Douglas bergabung dengan Angkatan Laut dan kemudian bisnis jual-beli kapal pesiar.

Bertahun-tahun kemudian, dia merilis sebuah buku, Lucette’s Last Voyage, yang menceritakan kisah 38 hari tersesat di laut.

Untuk mendengarkan wawancara dengan Douglas Robertson di program Outlook (dalam bahasa Inggris), klik di sini.
sumber: bbc

Posted in Berita | Comments Off on KISAH KELUARGA BERTAHAN HIDUP 38 HARI DENGAN PERAHU KECIL DI SAMUDRA PASIFIK – MENGHADAPI PAUS PEMBUNUH SAMPAI MINUM DARAH PENYU