SEJARAH MARGA-MARGA DI BATAK KARO
2. MERGA KARO-KARO
Merga Karo-karo terbagi atas beberapa submerga yaitu:
a. KARO-KARO PURBA
Merga Karo-karo Purba menurut cerita berasal dari Simalungun. Dia disebutkan beristri dua orang, seorang putri umang dan seorang putri ular. Dari istri umang Iahirlah merga:
l. PURBA
Merga ini mendiami kampung Kabanjahe, Berastagi, dan Kandibata.
2. KETAREN
Dahulu rupanya merga Karo-karo Purba memakai nama merga Karo-karo Ketaren. Ini terbukti karena penghulu rumah Galuh di Kabanjahe dahulu juga memakai merga Ketaren. Menurut cerita M. Purba, anak Penghulu rumah Galuh Kabanjahe, dahulu yang memakai merga Purba adalah Pa Mbelgah. Nenek moyang merga Ketaren bernama Togan Raya dan Batu Maler (K.E. Ketaren).
3. SINUKABAN
Merga Sinukaban sekarang mendiami kampung Kaban. Mungkin sekali yang disebut ibu umang tersebut, karena kemudian ia menghilang tak diketahui rimbanya.
Sementara dari istri ular lahirlah merga-merga:
1. KARO-KARO SEKALI
Merga Karo-karo Sekali mendirikan kampung Seberaya dan Lau Gendek, serta Taneh Jawa.
2. KARO-KARO SINURAYA/ SINUHAJI
Merga ini mendirikan kampung Seberaya dan Aji Si empat, yakni Aji Julu, Aji Jahe, Aji Mbelang, dan Ujung Aji.
3. KARO-KARO JONG/ KEMIT
Merga ini mendirikan kampung Mulawari.
4. KARO-KARO SAMURA
Merga ini mendirikan kampung Samura
5. KARO-KARO BUKIT
Merga ini mendirikan kampung Bukit
Kelima submerga ini menurut cerita tidak boleh membunuh ular. Ular dimaksud dałam legenda Karo tersebut mungkin sekali menggambarkan keadaan lumpuh dari seseorang sehingga tidak bisa berdiri normal.
b. KARO-KARO SINULINGGA
Merga ini berasal dari Lingga Raja di Pakpak. Di sana mereka telah menemui merga Ginting Munte. Sebagian dari merga Karo-karo Lingga telah pindah ke Kabupaten Karo sekarang dan mendirikan kampung Lingga. Merga ini kemudian pecah menjadi beberapa submerga, yaitu:
1. KABAN
Merga ini mendirikan kampung Pernantin dan Bintang Meriah.
2. KACARIBU
Merga ini mendińkan kampung Kacaribu.
3. SURBAKTI
Merga Surbakti membagi diri menjadi Surbakti dan Gajah. Merga ini juga kemudian sebagian menjadi merga Torong.
Menilik dari asal katanya kemungkinan merga Karo-karo Sinulingga berasal dari kerajaan Kalingga di India. Di Kuta Buluh sebagian dari merga Sinulingga ini disebut sebagai ”Karo-karo Ulun Jandi”. Merga Lingga juga terdapat di Gayo/Alas dan Pakpak.
c. KARO-KARO KABAN
Merga ini menurut cerita bersaudara dengan merga Sinulingga, berasal dari Lingga Raja di Pakpak dan menetap di Bintang Meriah dan Pemantin.
d. KARO-KARO SITEPU
Marga Sitepu terbagi ke dalam beberapa turunan marga, yakni Pande Besi, Ulun Jandi, Batu Nanggar, Beganding, Rumamis, Naman, Naman Jahe, Sukanalu, Rimo Kayu, Rimo Mungkur, Badiken, dan Kineppen. Dalam pengisahan turun-temurun, merga ini menurut legenda berasal dari Sihotang (Toba) kemudian pindah ke Siogung-Ogung, terus ke Berastepu, Naman, Beganding, dan Sukanalu. Marga Sitepu di Naman sebagian disebut juga dengan nama Sitepu Pande Besi, sedangkan Sitepu dari Toraja (Ndeskati) disebut Sitepu Badiken. Sitepu dari Sukanalu menyebar ke Nambiki dan di sekitar Sei Bingai. Demikian juga Sitepu Badiken menyebar ke daerah Langkat, seperti Kuta Tepu.
Salah satu keturunan Sihotang, yakni Sitorban Dolok menyebar ke wilayah Tanah Karo dengan memakai marga Sitepu dan bergabung dengan induk marga Karo karo bersama marga Sinibulan, Baturanggar, dan Bukit.
Mulanya, leluhur marga Sitepu mendirikan negeri Badiken, Pandebesi, dan Ndeskati (meliputi Sigaranggarang, Naman, dan Deskati). Ketiga negeri ini disebut sebagai Telu Nteran.
Kemudian, Raja Galunggung yang bernama Simanalu, adik dari Sinapnap Nadua, menyusul datang ke wilayah tersebut dan mendirikan pula sebuah negeri baru bernama Sukanalu Dekah, atas petunjuk abangnya yang bernama Ndeskati dan jaminan keamanan dari ipar kandungnya, Sagala Bangunrea, suami dari berru Sitelpis Gantang.
Keempat negeri disebut sebagai Urung Empat Teran, yang menjadi kuta kemulihen atau ingan pusing ndabuh marga Sitepu. Melalui Sukanalu, Urung Empat Teran berkembang membentuk kerajaan baru, yakni Urung Sienem Kuta. Belakangan, raja urungnya berdudukan di Sukanalu Simbelang, dibawah landschap adalah Sukanalu, Sukajulu, Bulanjahe, Bulanjulu, Rumanis, dan Sinaman. Sebelumnya adalah Raja Sinembah, yang kemudian setelah kemerdekaan disebut Semangat. Pada zaman kolonial Belanda, marga Sitepu bermukim di dalam dua kerajaan (urung), yaitu:
• Urung Empat Teran, yang beribu negeri di Naman Teran.
• Urung Sienem Kuta, yang beribu negeri di Sukanalu Simbelang. Negeri ini berbeda dengan Sukanale Teran yang terdapat di wilayah Urung Empat Teran.
Selain kedua kerajaan tersebut, marga Sitepu juga menyebar di antara wilayah Langkat, Deli Serdang, Liang Melas, Beganding, Kineppen, Berastepu, Gurukinayan, dan Urung Tigapancur.
e. KARO-KARO BARUS
Merga ini menurut cerita berasal dari Barus (Tapanuli Tengah). Nenek moyangnya “Simbelang Pinggel” (Simbelang Cuping) atau si Telinga Lebar. Nenek moyang merga Barus mengungsi ke Karo karena diusir masyarakat kampung karena kawin sumbang (incest). Di Karo ia tinggal di Aji Nembah dan diangkat saudara oleh merga Purba karena mengawini impal merga Purba. Mereka menerima sepetak tanah dari merga Purba yang disebut Piring-Piringen Kalak Purba. ltulah sebabnya mereka sering pula disebut Suka Piring.
f. KARO-KARO MANIK
Merga ini ada di Buluh Duri, Dairi (Karo Baluren).
sumber: Adat Karo oleh Darwan Prinst, SH
Bersambung……. berikutnya Merga Perangin-angin