CUACA DINGIN EKSTREM, TEMPAT PENAMPUNGAN TUNAWISMA DI AS PENUH SESAK

Beau Rickwire berjalan di pusat kota selama periode cuaca dingin di Denver, Colorado, AS 22 Desember 2022. Rickwire telah menjadi tunawisma selama lima tahun. (Foto: REUTERS/Alyson McClaran)

Pihak berwenang di seluruh Amerika minggu ini berupaya keras mengajak para tunawisma di jalan-jalan, untuk berlindung di tempat-tempat penampungan, termasuk di perpustakaan dan arena pertemuan yang diubah menjadi tempat berlindung, di tengah cuaca dingin yang ekstrem.

Departemen Layanan Dukungan dan Keluarga di Chicago menjadikan perpustakaan dan kantor polisi sebagai tempat penampungan. Sementara tempat-tempat penampungan di selatan Baton Rouge, di Louisiana, menambah jam dan kapasitas tempat tidur karena suhu akan turun hingga di bawah 10 derajat Celsius pada Jumat (23/12) malam.

Para petugas di Denver, Colorado, di mana suhu pada Kamis (22/12) anjlok menjadi minus 31 derajat Celsius atau yang terdingin kedua dalam sejarah kota itu, telah membuka Coliseum sebagai tempat berlindung minggu itu. Mereka menyiapkan arena dalam ruangan untuk menampung 225 orang. Namun pada Rabu (22/12) malam kapasitasnya ditingkatkan sehingga dapat menampung 359 orang.

“Saya senang berada di sini karena saya tidak perlu khawatir tidur dalam cuaca dingin, tidak perlu khawatir pergi dari satu tempat ke tempat lain,” ujar Laphonse McMillan, salah seorang yang berlindung di Coliseum minggu ini.

Pejabat Denver juga membuka Wellington Webb Building pada Kamis malam. Gedung itu adalah tempat bekerja lebih dari 1.000 pegawai kota. Menurut pusat operasi darurat kota itu, inilah pertama kalinya gedung itu digunakan sebagai tempat berlindung.

Kota-kota di seluruh Amerika telah berjuang keras mengatasi tunawisma. Laporan Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan AS minggu ini menunjukkan hampir 600.000 orang kehilangan tempat tinggal pada Januari 2022. Laporan itu menunjukkan bahwa tunawisma di tempat-tempat penampungan turun 1,6%. Tetapi dibanding tahun 2020, tunawisma yang tidak tinggal di tempat penampungan naik hingga 3,4%.

“Cuaca buruk memperburuk kenyataan kejam yang dihadapi para tunawisma di Amerika,” ujar Donald Whitehead, Direktur Eksekutif Koalisi Nasional Tunawisma.

Faktor Gabungan

Di Hennepin County, Minnesota, di mana Layanan Cuaca Nasional NWS mengatakan kondisi badai salju dan cuaca dingin yang ekstrem hingga pada Sabtu (24/12) dapat “mengancam jiwa,” Direktur Ketersediaan Perumahan David Hewitt mengatakan tempat berlindung atau fasilitas seperti kamar hotel telah menampung 242 keluarga, dibanding dengan kapasitas serupa yang dihuni 119 keluarga.

Hewitt mengatakan telah terjadi lonjakan penghuni di tempat-tempat penampungan di daerah itu sejak moratorium penggusuran era Covid-19 dan program bantuan sewa rumah darurat federal berakhir Juni lalu. “Kami benar-benar memiliki 300 lebih banyak anak di tempat penampungan hari ini dibanding tahun lalu,” ujarnya.

Ribuan orang yang mencoba melintasi perbatasan Amerika-Meksiko setiap hari juga telah menambah tekanan pada kota-kota yang mereka lalui. Menurut pernyataan kota Denver, hingga hari Kamis ada sekitar 1.000 migran tinggal di tempat penampungan kota itu atau tempat penampungan mitranya.

Di kota perbatasan El Paso, Texas, di mana suhu anjlok Jumat pagi, tempat-tempat penampung juga merasa tekanan gabungan dari migrasi massal dan kebutuhan akan perumahan akibat cuaca. Kepala Opportunity Center for the Homeless in El Paso, semacam pusat penampungan tunawisma, ada peningkatan kebutuhan 50-60 persen minggu ini.”

Badai salju bergerak ke arah timur, melintasi Great Lakes pada hari Jumat ini.

Central Iowa Shelter di Des Moines, di mana kondisi salju diperkirakan akan terjadi hingga hari Sabtu, sebuah tempat penampungan berkapasitas 150 orang, kini telah menampung 250 orang. [em/ah]
sumber: voa

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.