ASYIKNYA MENONTON SUPORTER MAROKO

Panjath H – Piala Dunia 2022 sudah di ambang senja. Setelah dua pertandingan lagi (perebutan posisi 3 dan grand-final), even empat tahunan ini akan senyap dulu, sebelum nanti tiba pertandingan-pertandingan babak kualifikasi di seluruh dunia.

Indonesia yang diwakili PSSI tentu saja (selalu) ikut berpartisipasi di ajang sepakbola paling populer sejagad ini. Tetapi soal kapan bisa timnas kita menjadi salah satu kontestan di babak primer, seperti timnas-timnas yang tampil di Qatar itu, hanya Tuhan yang tahu.

Piala Dunia atau World Cup selalu menghasilkan kejutan, tak terkecuali Qatar 2022 ini. Di awal, atau babak penyisihan grup, Argentina dikalahkan Arab Saudi dengan skor 1 – 2. Lalu menjelang akhir even, tepatnya pada semifinal, ehh… masih ada Maroko, yang secara historis bukanlah negara sepak bola.

Maroko, sebuah negara yang berada di Afrika itu memang tampil memukau, memenangkan pertandingan demi pertandingan. Sulit dinalar kok tim-tim sekelas Spanyol dan Portugal terhempas di kaki mereka. Sayang, di semifinal mereka harus bertemu lawan yang “salah”, Perancis yang akhirnya mengandaskan mimpi mereka, dikalahkan dengan skor 2-0.

Tapi Maroko masih punya kesempatan untuk meraih posisi 3 besar dunia pada pertandingan melawan Kroasia, pada Sabtu malam 17 Desember 2022 nanti. Dan apapun esok hasilnya, itu tidak buruk

Even Piala Dunia memang murni olahraga sepakbola. Tetapi tidak jarang jika akhirnya kerap dibawa-bawa ke ranah politik, dan agama. Seperti ketika Maroko, yang adalah negara Arab berpenduduk mayoritas Islam melaju kencang, mulai ada suara-suara yang mengaitkannya dengan agama.

Ketika misalnya mereka menang adu penalti lawan Spanyol, ada banyak netizen yang mengaitkan kejayaan itu dengan keyakinan agama yang dianut para pemain Maroko. Terlebih lagi lawan-lawan yang mereka kalahkan di babak 16 dan 8 besar adalah tim-tim Eropa, yang non-muslim. Makin seru pula komentar-komentar yang berseliweran di jagad maya.

Di negeri wakanda, konon ada kelompok yang sempat mengaitkan kegemilangan timnas Maroko itu dengan sosok yang sedang giat berkampanye untuk jadi capres pada 2024 nanti. Mereka menghubungkan kemenangan Maroko itu dengan geliat sosok yang digadang-gadang untuk menjadi pemenang pilpres 2024 nanti.

Dapat diduga, faktor agama jugalah yang membuat mereka memainkan kesempatan itu. Namun ketika akhirnya Maroko kandas di semifinal, suara-suara itu tiba-tiba menjadi senyap? Atau jangan-jangan mereka kini mulai getol mengingatkan orang-orang bahwa sepakbola itu adalah permainan atau kerjaan para kafir, maka dengan demikian Piala Dunia haram?

Tapi terlepas dari sikap dan tingkah polah kelompok-kelompok di negeri wakanda yang terbiasa tidak konsisten itu, adalah sangat menarik mengamati perilaku para suporter Maroko. Ternyata mereka sangat menggemari sepakbola. Buktinya mereka sangat antusias mendukung tim kesayangan mereka.

Di antara para penonton pria, banyak kaum wanita yang tampil sebagaimana kaum wanita dari berbagai negara itu. Misalnya saja tidak mengenakan busana khas yang mencirikan agama tertentu. Misalnya, pada umumnya kaum wanita Maroko yang jadi suporter di stadion itu tidak mengenakan kerudung atau kain penutup kepala. Dan yang penting, rata-rata mereka berparas cantik menawan.

Kaum Hawa itu tampak berbaur dengan para lelaki yang kompak mengenakan kostum atau atribut berwarna cerah, warna kostum tim kebanggaan mereka. Sama seperti suporter lain umumnya, para wanita itu juga berjingkrak-jingkrak, bersorak sorai di tribun.

Ada pula momen saat seorang wanita tampak emosi, berteriak dan menuding wasit yang dinilai tidak adil terhadap pemain Maroko yang dijegal lawan namun dibiarkan sebagai bukan pelanggaran. Juga sangat menyentuh ketika tampak seorang ibu separoh baya menangis setelah timnas kesayangannya akhirnya tersingkir usai dikalahkan Perancis.

Dan memang banyak suporter Maroko tertangkap kamera, termasuk anak-anak yang meneteskan air mata, karena kuasa menahan kesedihan hati mereka saat timnasnya akhirnya tersingkir.

Akhirnya, itulah sepakbola, yang bisa mempersatukan semua bangsa, semua penganut agama dalam emosi dan gairah yang sama. Suporter Maroko telah membuat Piala Dunia 2022 ini menjadi lebih menarik, dan mengesankan.
sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.