MEMBERSAMAI MIMPI MAROKO

Ah, MAROKO

Metronews.co, Piala dunia 2022 banyak memberi kejutan. Pandemi covid nampaknya tidak berbekas. Zaman telah pulih dengan sorak sorai pendukung kesebelasan yang bertanding.

Malam kembali hidup, sepertiga malam nampak menjadi luapan emosi doa agar negara yang didukung menang.

Subuh pun terkadang lewat karena momentum empat tahunan ini, apalagi jika terjadi perpanjangan waktu dan harus diakhiri dengan adu penalti.

Hingar bingar keseruan piala dunia seolah menjadi milik semua lapisan masyarakat. Tak terkecuali panggilan bola tanah air, Kalimantan Timur.

Sepanjang jalan M. Yamin Samarinda, ada tiga titik nonton bareng yang dipadati pengunjung.

Markas Awang Farouk Institut, Indomaret dan halaman RRI yang bersebelahan dengan Indomaret. Ketiganya selalu dipenuhi pengunjung nobar.

Demikian pula tidak ketinggalan disamping kiri kanan jalan warung kecil-kecil nampak berkelompok menyimak pertandingan sambil menikmati segelas kopi.

Maroko menjadi salahsatu negara debutan yang membuat pecinta bola memberikan dukungan.

Maroko akan akan menghadapi Prancis laga semifinal Kamis Dini hari nanti (15/12/2022).

Maroko tentu akan berjuang habis habisan untuk mengalahkan Prancis. Mimpi Maroko memboyong piala dunia adalah tekad yang harus diwujudkan.

Sebagai negara yang pernah dijajah Prancis, tentu Maroko akan berjuang keras untuk mengalahkan negara yang pernah menjajah mereka.

Spanyol yang juga pernah menjajah Maroko telah dikalahkan. Apakah Prancis juga mengalami hal serupa dengan spanyol? Kita tunggu keberpihakan langit pada Maroko.

Berapa pengamat meragukan akan keberhasilan Maroko menembus semi final. Demikian pula “pengamat dadakan” malah membahas selebrasi pasca kemenangan Maroko yang sujud syukur atau memeluk Ibu mereka daripada strategi matang sang pelatihnya Walid Reragui.

Ada yang lupa jejak masa emas pemain Maroko, mereka tampil di kompetisi liga yang ketat seperti di liga Jerman, Inggris, Prancis dan lainnya.

7 April 1956, Maroko menyatakan kemerdekaannya, terbebas dari jajahan Prancis dan Spanyol

Tentu momentum 15 Desember 2022 akan menjadi penting bagi Achraf Hakimi Cs untuk mengalahkan Mbape Cs.

Jika Maroko menjadi Juara Dunia di Qatar 2022, maka Rakyat Maroko mungkin akan turun ke jalan berpesta menyambut kemenangan itu, seperti mengulang sejarah kemerdekaan mereka.

Sebagai bentuk dukungan Indonesia terhadap negeri berjulukan Al-Mamlakah al-Maghribiyah tersebut, maka Indonesia menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Maroko saat itu.

Indonesia yang dipimpin Presiden Soekarno mengirimkan Duta Besar pertama RI untuk Kerajaan Maroko pada 1 Juli 1965 yaitu GPH Djatikoesoemo.

Maka dalam pesta bola Dunia 2022 ini, menjadi wajar ketika rakyat Indonesia memberikan dukungan penuh kepada Maroko untuk menjadi Juara Dunia.

Tim Spanyol dan tim Portugal telah berhasil dikembalikan ke kampung mereka. Dua negeri yang dipisahkan laut Mediterania dengan Maroko tersebut, telah ditaklukkan oleh kehebatan anak-anak negeri berjulukan Royaume du Maroc.

Prancis yang juga masih terbilang dipisahkan dengan laut Mediterania dengan Maroko, juga masih menunggu giliran untuk mengakui kehebatan tim dari negara yang dipimpin Raja Muhammad bin al-Hassan di Afrika Utara tersebut.

Kita tunggu laga semifinal, sambil menanti selebrasi pelukan para pemain Maroko ke Ibu mereka yang menjadi magnet berbeda dalam mempengaruhi memori pendukungnya. Ya, seperti dukungan kita kepada mereka.

Penulis: Machnun Uzni, Founder Sahabat Misykat Indonesia
sumber: metronews.co

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.