Medan (harianSIB.com) – Beberapa hari yang lalu, jalan Medan-Berastagi kembali macet total akibat tiang listrik tumbang ke badan jalan. Yang lebih mirisnya lagi, kemacetan kembali terjadi pada malam hari. Akibatnya, banyak warga yang harus bermalam di jalan.
Peristiwa ini sepertinya sudah jadi hal yang biasa. Kemacetan tidak hanya terjadi karena pohon tumbang atau longsor. Ada mobil mogok saja, sudah jadi pemicu kemacetan karena ruas jalan yang sempit. Apalagi ditambah supir yang tidak sabar hingga terjadi arus berlapis dalam satu arah. Akibatnya macet total. Kerugian yang ditimbulkan sangat besar.
Sekaitan dengan situasi itu, tokoh masyarakat Sumatera Utara Dr Parlindungan Purba, Selasa (13/12) mendesak pemerintah untuk segera mencari solusi mengatasi masalah tersebut. Bila hal itu sering terjadi pasti akan merugikan masyarakat terutama dalam ekonomi. Karena hasil pertanian masyarakat dari daerah dataran tinggi banyak dipasarkan ke Medan.
Menurutnya, wacana pembangunan jalan tol Medan-Berastagi yang sudah digaungkan oleh para akademisi dan tokoh masyarakat Sumut dan Karo pada tahun 2016 sudah perlu ditindaklanjuti bagaimana agar upaya itu terealisasi. Sebelum hal itu diwujudkan, sebagai solusi awal, perlu percepatan pembangunan jalan alternatif. Agar bila terjadi kemacetan di jalan utama, masyarakat bisa beralih ke jalan alternatif. Jalan alternatif ini harus layak dilalui.
“Kita apresiasi pemerintah yang melebarkan beberapa ruas jalan dengan tujuan mempercepat arus lalu lintas. Namun ada baiknya, instansi terkait tetap memperhatikan ruas jalan tersebut agar tidak dimanfaatkan jadi tempat berjualan. Karena akan menghambat arus lalulintas,” kata mantan anggota DPD ini.
Pembangunan jalan tol ini menurut Parlin juga sangat didukung Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. Dukungan itu disampaikan saat Parlindungan Purba dan tokoh masyarakat Karo Johanes Sembiring bertemu gubernur di Nias. Saat berbincang, Parlin menunjukkan proposal pembuatan jalan tol yang pernah dibuat beberapa tahun lalu yang diterimanya dari Pemimpin Harian SIB Bapak GM Immanuel Panggabean BBA.
Sementara Kadis PUPR Sumatera Utara Bambang Pardede melalui telepon kepada SIB seusai bertemu dengan Parlindungan mengatakan, sesuai dengan wacana pembangunan jalan tol Medan-Berastagi yang sudah dimulai sejak 2016, sebaiknya digaungkan kembali. Bagaimana agar wacana itu bisa direalisasikan. Masyarakat juga harus berperan aktif menunjukkan dukungannya.
Menurutnya, pembangunan jalan tol Medan-Berastagi akan menelan dana yang cukup besar sekira Rp.8 triliun. Dana sebesar itu agak sulit bila bersumber dari dana APBN atau APBD. Karena itu diharapkan dananya kerja sama pemerintah dengan badan usaha.
Diyakini bila sudah beroperasi akan cepat break event point. Jalan itu adalah jalan yang strategis dan bisa menuju kawasan wisata Danau Toba. Karena itu, masyarakat dalam menunjukkan dukungannya perlu berperan aktif, melalui doa, pemikiran dan lainnya.
Parlindungan yakin, pembangunan jalan ini banyak yang mendukung seperti Ikatan Cendikiawan Karo dan berbagai stakeholder lainnya.
Sementara itu, Cendikiawan Karo Ir Budi D Sinulingga mengatakan, jalan tol Medan- Berastagi mutlak diperlukan terutama untuk pengembangan ekonomi. Yang diuntungkan dari jalan tol bukan hanya Kabupaten Karo, tapi juga termasuk Dairi, Pakpak Barat, Simalungun dan lainnya. Pelebaran jalan yang sudah dilakukan sekarang ini katanya kurang efektif.
Dikatakan Budi Sinulingga, jalan tol Medan – Berastagi sudah ada dalam rencana teknis Kementerian PUPR, dan sedang dalam pencarian investor.(*)
sumber: hariansib