LIHATLAH KARAKTER ASLI SESEORANG, KETIKA DIA MEMILIKI KEKUASAAN

Ruskandi Anggawiria – Menghadapi pandemi Corona beberapa tahun ini barangkali merupakan babak kehidupan paling unik, yang hanya generasi saat ini yang mengalaminya. Kenapa kita mengklaim demikian, karena setiap zaman memiliki kekhasannya masing-masing. Jika awal abad 20 dunia dikepung dengan bencana perang dunia ke satu, dan satu decade berikutnya perang dunia ke-dua pun menyergap, maka di abad milenial ini bukan hanya perang senjata yang mengancam, melainkan juga ancaman dari makhluk renik bernama Corona.

Kalau kita berpikir agak nyeleneh, kok sepertinya Tuhan punya rencana khusus dengan memberikan pandeni Corona kepada warga Jakarta. Gagasan ini memang sedikit ngawur, meskipun ada nuansa getir terkandung di dalamnya.

Kenapa dikatakan ada kegetiran? Mencuplik ungkapan mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, bahwa untuk mengetahui karakter seseorang kita bisa menggunakan cara yang spesifik, yakni memberinya kekuasaan. Kita pasti paham, dengan kekuasaan di tangan, seseorang mampu melakukan banyak hal yang tidak mungkin dilakukan jika dia tidak memiliki kekuasaan.

Reuni Hip Hip Hura-hura bersama Basuki Tjahaja Purnama.

Ada sedikit kutipan menarik di dalam bahasan Ahok dalam rekaman video tadi. Politik adalah alat mengekspresikan kecintaan seseorang bagi negara dan rakyatnya, karena tanpa kekuasaan politik, dan jika dia hanya memiliki kecintaan seperti itu, tak memberi arti apa-apa selain sentimental dan kurang darah.

Sebaliknya jika memiliki kekuasaan namun tidak memiliki kecintaan kepada negara dan rakyat, pasti dia akan melakukan kebrutalan, korup dan pencitraan. Mari kita resapi, sosok mana yang tertangkap oleh penciuman kita sebagai pemilik kecintaan kepada negara, dan siapa yang terindikasi brutal, korup dan penyuka pencitraan.

Lalu apa kaitannya dengan pandemic Corona? Barangkali Tuhan hendak menguji seorang penguasa melalui batu sandungan yang kebetulan telah Tuhan berikan dalam bentuk pandemic Corona. Kita bisa melihat sesiapa yang dengan terukur mengambil keputusan secara tepat, dan siapa yang kerjanya main tuding dan menyalahkan.

Dari kasus Corona kita bisa menilai siapa yang paling pas duduk sebagai pemimpin bangsa ini, yang pasti jangan pilih seseorang yang hanya mampu melakukan pencitraan, mengkambinghitamkan orang lain, termasuk bekerja hanya menggunakan mulut. Hampir semua pria memang mampu bertahan menghadapi kesulitan. Namun, jika Anda ingin menguji karakter sejati pria, beri dia kekuasaan. (Abraham Lincoln Presiden Amerika Serikat ke 16) Kalau mau melihat tabiat asli seseorang maka berilah dia kekuasaan.

Bukan tentang Ahok tetapi tentang NKRI. Amanah kata kunci ketika berniat menunjuk seseorang warga negara menduduki jabatan strategis. Sebenarnya semua jabatan harus memenuhi kaedah the right man in the right place and right time.

Tetapi mari batasi pada jabatan yang menyangkut kepentingan orang banyak bersebab disanalah terhimpun darah rakyat Indonesia. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Pertamina, PLN dan Karakatau Steel laiknya di awak seorang profesional.

Secara umum profesional dimaknai 3 unsur yang wajib melekat pada diri seseorang yaitu Science, Skill and Attitude. (SSA). Tiga unsur tersebut harus terintegrasi atau terpadu pada diri seseorang berdasarkam rekam jejak.
sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.