POLISI BERSUJUD l

Beredar sejumlah polisi Malang bersujud mohon ampun pada 10 Okt sebagai bentuk permohonan ampun kepada Tuhan dan masyarakat Malang atas tragedi Kanjuruhan. Hal ini mirip di Jepang, yaitu Dogeza.

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri, menilai aksi sujud massal ini penting untuk mengobati luka di hati masyarakat. “Mengingatkan saya pada aksi simpatik serupa yang dilakukan oleh personel polisi pasca tewasnya George Floyd,” kata Reza.

Sekilas tindakan yang dilakukan oleh sejumlah polisi untuk memohon ampun dan minta maaf atas Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut mirip dengan salah satu norma dan etika Jepang bernama Dogeza.

Dogeza merupakan tindakan saat seseorang berlutut dan meletakkan kedua tangan dan dahi di tanah layaknya gerakan sujud. Tindakan ini biasa digunakan untuk mengekspresikan rasa permintaan maaf yang mendalam.

Secara filosofis, gagasan utama di balik Dogeza adalah memohon ampun dan maaf dengan cara paling intens. Sebab gerakan ini dinilai oleh masyarakat Jepang sebagai bentuk total atas tindakan buruk yang dilakukan sebelumnya.

Pertandingan Liga 1 antara Arema FC Malang melawan Persebaya pada 1 Okt lalu menewaskan 132 orang akibat terinjak-injak dan berdesak-desakan usai polisi menembakkan gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Malang. ***
sumber: fb HALO Jepang

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.