PASAR ITU KEJAM

Tidak ada yang menduga bila bank seperti Credit Suisse dengan katagori first class di dunia ternyata mengalami badai tsunami keuangan. Padahal, bank ini sebelumnya memiliki Marcap USD 22,3 miliar. Kini jatuh ke angka USD 10,4 miliar. Saham telah jatuh 56,2%. Dampkanya premium CDS terkerek jadi 250. Pasar bereaksi bukan hanya aksi jual saham tetapi juga aksi jual MTN Credit Suisse. Di Financial Forum SafeNet, kalangan fund manager panik. Mereka bertanya tanya. Mengapa ini bisa terjadi.

Apalagi ada yang mengatakan bahwa krisis Credit Suisse jauh lebih besar dari krisis Lehman. Mungkin 4 kali lebih besar. Ya disituasi seperti ini banyak sekali analisis yang berusaha memperkeruh suasana. Rumor berkembang liar. Walau pihak Credit Suisse sudah berusaha menenangkan investor, namun pasar bersikap “ Dulu Lehman pegang asset lebih USD 2 triliun, ternyata jatuh juga. Sedang masalah yang dihadapi Credit suisse dan bank Eropa lainnya jauh lebih besar. “ Kata mereka.

Tanggal 27 oktober batas waktu bagi CEO untuk menentukan sikap. Diharapkan mereka menyajikan rencana strategis untuk menghindari pengajuan kebangkrutan. Analis memperkirakan Credit Suisse perlu mengumpulkan $ 4 miliar franc Swiss ($ 6,3 miliar) dengan cara menjual beberapa aset untuk mendanai restrukturisasi. Kalau rencana strategis ini tetap tidak dipercaya investor, ini akan berdampak sistemik bagi perbankan Eropa. Awan gelap akan menyelimuti pasar uang Eropa. Ya Bank Central Eropa harus bailout.

Sejak tahun lalu saya menghindari pasar obligasi Credit Suisse maupun sahamnya. Semua portfolio saya jual. Saya berpikir sederhana. Credit Suisse terlalu dalam masuk ke skema bank investasi. Sebagian besar mereka membiayai sektor tambang. Sementara masa depan tambang sangat suram terutama sejak ada kesepakatan negara G7 untuk transisi energy dan kebijakan China yang merestruktur ekonominya yang lebih efisien dan bersih lingkungan. Tahun ini saja 50 Top Korporat binsis tambang sudah kehilangan Marcap sebesar USD 1,2 triliun.

Sifat dunia keuangan adalah sehat karena persepsi pasar. Masalahnya kebanyakan CEO focus kepada pencintraan lewat window dressing namun lupa memperbaiki kinerja dan memperkuat risk management. Nah sehebat apapun menutupi kebobrokan, itu hanya masalah waktu. Pasti tumbang. Sekali pasar tidak percaya. Bank yang dibangun ratusan tahun bisa jatuh dengan cepat sekali. Dampaknya akan sistemik. Akan cepat sekali mengarah kepada pemerintah. Maklum bank itu mesin ekonomi pemerintah.

Semoga ini jadi bahan pelajaran bagi OJK dan Menkeu untuk bersikap jelas terhadap dunia perbankan. Sebaiknya, segera hidupkan krisis center untuk terus monitor perkembangan pasar akibat krisis Credit Suisse in. Dan cepat bertindak kalau ada sedikit gangguan. Karena masa depan serba tidak pasti.

Jaga bank, karena hanya itu yang bisa membuat kita perkasa melewati badai resesi. Dan kepada Elite politik udah dech bikin rusuh. Kurangi bicara dan focus kepada dukungan kepada Pemerintah menjaga fiskal tetap sehat. Karena pasar itu kejam. Ingat tahun 1998.
sumber: Erizeli Jely Bandoro & fb

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.