PDIP PERINGATKAN SBY HATI-HATI JIKA INGIN GANGGU JOKOWI

Xhardy – SBY tampaknya mulai main keras demi AHY. SBY akan melakukan apa pun demi menjadikan AHY seorang capres atau minimal cawapres.

Pada Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, SBY menyampaikan sebuah pidato yang menurut sebagian orang sangat tendensius dan memperkeruh situasi.

Kata SBY, dia menerima informasi bahwa pemilu 2024 mendatang akan diatur hanya untuk dua pasangan capres dan cawapres saja. Konon akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka adalah dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka.

SBY menekankan kata ‘Mereka’ yang tidak dia sebutkan siapa untuk menambah keruhnya situasi. Kalau urusan lempar rumor, memang Demokrat sangat jago. Rumor ini adalah bagian dari play victim supaya Demokrat terlihat seperti partai yang dizalimi dan diperlakukan tidak adil.

SBY juga bilang, dia bakal turung gunung menghadapi Pemilu 2024 karena mendapat informasi bahwa ada tanda-tanda penyelenggaraan pemilu bisa tidak jujur dan adil.

SBY juga mengatakan bahwa Partai Demokrat akan dijegal agar tidak bisa mencalonkan capres dan cawapresnya sendiri, dan rencana itu dianggap sebagai suatu kejahatan.

Lho, memangnya sejak kapan Demokrat bisa mencalonkan capres dan cawapres sendiri. Apakah SBY tidak pernah ngaca? Yang bisa mencalonkan capres dan cawapres sendiri adalah PDIP. Hanya PDIP. Sisanya harus koalisi. Tak perlu dijegal pun, Demokrat bakal ambruk dengan sendirinya.

Sampai segitunya melempar isu murahan demi menaikkan daya tawar AHY. Suruh AHY ngaca dulu deh. AHY dari dulu selalu membanggakan bapaknya. Tapi kapan AHY membanggakan dirinya sendiri? Gak pernah, kan?

Ngapain bangga-banggakan bapak sendiri sementara diri sendiri tidak ada yang bisa dibanggakan? Itulah AHY saat ini. Menyedihkan, mengenaskan, pamer bapaknya ke mana-mana, tapi pas ditanya apa prestasinya, pasti dia bakal merajuk dan marah. Situ yang mau nyapres, malah pamerkan bapaknya.

Ibarat seorang pelamar kerja ditanya kenapa ingin bekerja di perusahaan yang dia lamar, lalu dia jawab karena bapaknya dulu pernah menjadi direktur di perusahaan lain. Ini, kan, gak nyambung. Ini jawaban orang mabok.

Bahkan PDIP sampai harus memberikan respon peringatan tegas. PDIP menanggapi serius pernyataan SBY.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan SBY untuk berhati-hati jika ingin mengganggu Presiden Jokowi.

Hasto justru menyindir SBY yang sudah berulang kali turun gunung. Dia bilang, jika turun gunung SBY dimaksud untuk memfitnah Jokowi, maka PDIP akan memberikan respons tegas karena informasi dari SBY sangat tidak tepat.

Hasto balik menuding tahun 2009 justru menjadi puncak kecurangan Pemilu dan SBY yang bertanggung jawab. Ini terkait dengan manipulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Di zaman SBY manipulasi DPT bersifat masif, salah satu buktinya ada di Pacitan. Selain itu, Anas Urbaningrum dan Andi Nurpati yang seharusnya menjadi wasit dalam Pemilu, ternyata kemudian direkrut menjadi pengurus teras Partai Demokrat.

Anas menjabat sebagai Komisioner KPU pada periode 2001-2005. Sementara Andi Nurpati pada periode 2007-2012.

Hasto juga menuding ada penggunaan anggaran hasil kenaikan BBM di era SBY dipakai untuk kepentingan elektoral.

PDIP kali ini berhasil skakmat SBY.

Kalau SBY khawatir capres cawapres hanya ada dua pasangan, maka kita doakan semoga apa yang ditakutkan SBY bisa benar-benar terjadi. Dua paslon akan lebih hemat biaya karena hanya satu putaran. Kalau ada lebih dari dua paslon, bisa terjadi dua putaran, biaya pemilu membengkak. Jadi demi penghematan dan efisiensi waktu, lebih baik dua paslon saja, cukup sekali coblos, sudah bisa tahu siapa pemenangnya.

Dan kalau itu artinya AHY tidak bisa ikut pilpres, itu jauh lebih baik lagi. Lebih bagus AHY dan Demokrat tak usah ikut pemilu. Mau mewek atau nangis, silakan, rakyat malah makin senang dan bahagia.

Mendengar ucapan SBY, tentu kita muak dan mau muntah. Selalu tampik sebagai korban lugu padahal ada niat lain. Jurus lama tidak akan laku lagi. Mau coba jurus prihatin, yang ada makin kena hujat.

Semoga Demokrat kena karmanya sendiri akibat sudah bikin manuver tendensius.

Bagaimana menurut Anda?

sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.