BOCORNYA PIDATO SBY DAN AHY YANG TERLIHAT BODOH

Alifurrahman – Bisa dibilang, Demokrat itu sedang apes-apesnya. Bukan hanya ibarat jatuh tertimpa tangga, tapi juga masuk ke sumur resapan.

Pernyataan SBY yang akan turun gunung karena ada tanda kecurangan, sebenarnya adalah arahan tertutup pada kader Demokrat. Cuma entah gimana ceritanya, rekaman video amatir itu jadi menyebar di media.

Arahan tertutup adalah gaya khas SBY sejak Demokrat dipimpin Anas Urbaningrum. Hanya saja kali ini ada kebocoran. Entah karena ada loyalis Moeldoko di sana, ada pro Jokowi atau malah ada yang ga suka saja dengan politik fonasti Cikeas yang menguasai semua sisi.

Arahan tertutup ini menjadi masalah ya karena dibuka. Kalau tertutup ga akan jadi masalah.

Sementara soal turun gunung itu menunjukkan bahwa AHY terlalu amatir dalam politik. Tiga kali mendatangi kantor Nasdem adalah bentuk kepanikan koalisi. Apalagi sekarang SBY turun gunung, ini panik kuadrat. Menyerah sebelum berunding.

Menuduh ada kecurangan karena Demokrat sulit untuk mengajukan Capres Cawapres sendiri adalah strategi menutup malu. Seolah terdzolimi. Jadi kalau nanti AHY ga jadi maju, maka jawabannya sudah disiapkan sejak sekarang. Dijegal, dicurangi.

Padahal yang terbukti curang adalah Demokrat. Suara pileg 2009 naik 300%. Dan ini hanya bisa dilakukan dengan kecurangan yang terstruktur sistematis dan massif.

Di luar soal pidato SBY yang provokatif, anaknya, AHY yang dijadikan Ketua umum terlihat begitu asal-asalan tak paham data yang dibawakan. Bahkan sekedar menyebut kepanjangan MP3EI saja dia ga bisa.

AHY pun terlihat begitu bodoh sekali Ketika menyebut Jokowi hanya gunting pita. Padahal dari semua infrastruktur yang ada, benar-benar ada masalah besar sehingga membuat itu semua jadi ga selesai.

Dan di jaman sekarang, semua berita mudah kita akses secara mudah dan murah. Dari orang pelosok desa seperti saya, pun bisa dengan cepat menyimpulkan bahwa AHY sangat bodoh Ketika membaca datanya sendiri.

Kalau ditanya ke orang awam, juga akan kerasa berapa pembangunan di era Jokowi.

Tapi bagaimanapun AHY adalah putra terbaiknya. Minimal tidak akan kena masalah hukum. Andai Ibas yang jadi ketum, yang lebih senior di partai, bisa-bisa langsung otw KPK.

Dalam bayangan saya, SBY merasa lebih cepat menyiapkan regenerasi. Anaknya yang semuda itu langsung jadi ketum. Sementara partai lain masih dipimpin orang-orang tua.

Tapi AHY terlalu cepat. Belum pernah maju di DPR, belum punya pengalaman di pemerintahan, tiba-tiba didukung jadi Presiden. Ini sulit bisa diterima akal sehat banyak orang. Bahkan orang Demokrat saya yakin banyak yang jengkel. Cuma karena mereka malas ribut-ribut, dan kalau ke partai lain juga belum tentu diterima, akhirnya ya diam saja.

Belum lagi soal Lukas Enembe Gubernur Papua yang juga kader Demokrat. Belakangan tiba-tiba ditetapkan sebagai tersangka KPK. Muncul juga temuan PPATK dana sebesar 55 juta dollar Amerika, atau sekitar 560 miliar rupiah di rekening kasino.

Kalau bicara soal kecurigaan, saya curiga itu dana untuk Pemilu 2024 nanti. Disimpan di penampungan dan akan dicairkan bertahap sesuai kebutuhan. Karena tahapan Pemilu sudah dimulai. Kebetulan saja Lukas jadi tersangka, jadinya semua tentang dia diselidiki.

Dalam kasus ini, lagi-lagi Demokrat dirugikan. Baik dari kelancaran logistik dan kasus yang menyeretnya.

Cerita AHY jadi Capres bisa dibilang sudah tertutup. Peluang nya hanya Cawapres, itupun yang mau menerima cuma Demokrat sendiri. Nasdem jelas menolak dan PKS keberatan.

Lalu bagaimana cara menyelesaikan dan keluar dari tantangan ini? Pasti tak pernah terpikirkan di benak AHY soal solusi. Karena bahkan dia ga ngerti soal masalah yang sedang terjadi.

Yang bisa dilakukan AHY hanya tepuk-tepuk dada dan nyanyi seperti saat di TNI. Selebihnya benar-benar nol. Maka wajar kalau Andi Malarangeng selalu terlihat mendampingi. Karena yang paling punya pengalaman dan matang di politik ya Andi. Dulu hampir jadi Ketua umum. Hanya saja, statusnya sebagai koruptor yang bebas, tak memungkinkan baginya untuk jadi ketum. Jadi ya AHY saja, sambil didorong dan diajari. Meski nampaknya AHY ga paham paham maksud Andi. Begitulah kura-kura
sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.