LANGKA TAPI SALUT, KETUA DPRD LUMAJANG PILIH MUNDUR KARENA TAK HAFAL PANCASILA

Xhardy – Ada satu kejadian unik, datang dari seorang ketua DPRD Kabupaten Lumajang, Jawa Timur bernama Anang Ahmad Syaifudin. Dia tidak hafal saat membacakan teks Pancasila sehingga memilih mundur dari jabatannya setelah videonya viral di media sosial.

Video yang dimaksud adalah video saat Anang beberapa kali salah melafalkan teks Pancasila dihadapan puluhan mahasiswa saat demo penolakan kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu.

Keputusan pengunduran diri sebagai Ketua DPRD Lumajang, dibacakan saat rapat paripurna pembahasan perubahan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah, di gedung DPRD Kabupaten Lumajang, Senin kemarin.

Melalui surat pengunduran diri, Anang meminta maaf kepada masyarakat Lumajang atas kesalahannya dalam membacakan teks Pancasila. Tujuannya mundur dari Ketua DPRD Lumajang adalah untuk menjaga marwah DPDR Lumajang dan sebagai pembelajaran. Keputusan mundur ini datang dari dirinya sendiri tanpa tekanan dari pihak lain.

Saya jujur kaget tapi sekaligus salut. Terlepas dari alasan sebenarnya, tapi ini adalah kejadian yang sangat langka di negara ini.

Bagi saya, lupa teks Pancasila adalah hal yang tak perlu dipermasalahkan. Biasanya banyak yang salah di sila ke-4 karena paling panjang. Dulu sewaktu saya mengikuti upacara bendera saat SMA, ada seorang guru yang menjadi pembina upacara. Ada sesi pembacaan teks Pancasila yang harus diikuti oleh seluruh siswa. Kebetulan naskah teks hilang, sehingga pembina upacara harus mengucapkan tanpa melihat teks. Ternyata gurunya tak hafal. Isinya terbolak balik. Seluruh siswa tertawa. Tak terbayang gimana malunya dia.

Tapi keputusan Anang mundur dari jabatan sebagai ketua DPRD tentu saja spektakuler meskipun tidak perlu seperti itu, kecuali dia melakukan sebuah kesalahan atau skandal memalukan.

Sementara itu, dalam video yang beredar bukan cuma Ketua DPRD Lumajang yang tidak hafal teks Pancasila. Wakil Ketua DPRD Lumajang Oktaviani dari Partai Gerindra juga sempat salah melafalkan teks Pancasila.

Tapi kalian pun pasti setuju dengan saya, orang seperti ini langka di negara ini. Dia ini seperti pejabat di Jepang, tahu malu dan mundur. Di sini, ada mantan menteri yang tak hapal lirik lagu Indonesia Raya tapi mukanya tetap tebal. Tidak ada rasa malu sama sekali. Malah makin tua makin kurang ajar dan sekarang sedang menikmati kehidupan di penjara.

Coba tonton video pejabat-pejabat yang tidak hafal Pancasila. Ada banyak sekali. Tapi mereka biasa-biasa saja. Mana ada yang mau mundur dari jabatannya. Tahan malu untuk beberapa waktu, lalu masalah akan terlupakan.

Bahkan banyak pejabat korupsi, tapi raut wajah menunjukkan seolah mereka tidak merasa berdosa sama sekali. Senyum seperti malaikat. Dadah-dadah ke wartawan seolah baru saja melakukan aksi heroik menyelamatkan dunia dari serangan alien.

Bahkan tidak sedikit yang berpura-pura jadi alim demi terlihat santun, agar hakim merasa dia sudah bertobat dan menyesali perbuatannya. Semua itu hanya kemunafikan yang dibuat-buat ahar hukuman jadi ringan.

Bahkan banyak yang setelah keluar dari penjara, malah didukung dan dielu-elukan. Ada yang tetap menjabat sebagai petinggi partai politik. Bahkan mereka yang pernah dipenjara karena kasus korupsi boleh atau berhak menjadi caleg.

Pada Pemilu 2019, KPU pernah membuat peraturan yang melarang mantan napi koruptor mendaftar sebagai calon anggota DPR, DPRD, dan DPD. Sayangnya peraturan tersebut dibatalkan MA karena dipandang bertentangan dengan UU Pemilu.

Syarat tersebut berlaku bagi yang tidak pernah terpidana dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun. Mereka juga harus menunggu jeda waktu lima tahun setelah melewati masa pidana penjara dan mengumumkan latar belakang dirinya jika mau mencalonkan diri sebagai gubernur, bupati atau wali kota.

Dari sini saja kita tahu kalau mereka yang tetap terjun ke politik usai dipenjara karena kasus korupsi adalah orang-orang tak tahu malu saking tebal kulit mukanya.

Intinya, semoga saja mundurnya Anang murni memang merasa malu, bukan karena ada niat lain. Tapi bolehlah kita ngarep semoga ini bisa dicontoh pejabat lain, meskipun kita tahu ini bagai pungguk merindukan bulan, alias mission impossible seri ke-1000. Urat malu sebagian pejabat di sini sudah putus total dan tidak bisa disambung lagi meski pakai lem setan sekalipun.

Bagaimana menurut Anda?

sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.