Ilustrasi Pertamina, perusahaan minyak dan gas milik Indonesia (Sumber: Dok. Pertamina)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Iman Firda.us
JAKARTA, KOMPAS.TV – Perusahaan pelat merah Pertamina mencatatkan kenaikan laba bersih nyaris dua kali lipat pada 2021, tetapi jumlahnya masih kalah jauh dengan Petronas, pesaing dari Malaysia.
Mengutip laporan keuangan Pertamina terbaru yang rilis pada Juni 2022, perusahaan itu mencatatkan untung bersih 2,05 miliar dolar AS atau sekitar Rp29,3 triliun.
“Kita membukukan net profit yang hampir dua kali lipat dari tahun lalu. Kita mencatat Rp29 triliun, keuntungan bersih kita tahun lalu Rp15 triliun,” terang Direktur Pertamina Nicke Widyawati Juni lalu.
Nicke menyebut naiknya keuntungan terjadi karena Pertamina melakukan penghematan biaya sepanjang periode berjalan.
Terlepas dari itu, jumlah laba yang diperoleh Pertamina ternyata masih kalah jauh dari pesaing negara sebelah.
Malaysia, dengan perusahaan Petronas-nya, pada periode yang sama mencatatkan keuntungan RM48,6 miliar.
Jika dikonversi ke mata uang Indonesia, jumlahnya setara dengan Rp161,78 triliun. Angka laba bersih milik Petronas itu lima kali lipat dari milik Pertamina.
Melalui laman resmi, Petronas mengeklaim naiknya pendapatan dengan langkah yang sama seperti Pertamina.
“Kenaikan laba yang substansial didorong oleh rebound dalam pendapatan dan efektivitas langkah-langkah disiplin biaya yang terus dipraktikkan,” terang Petronas.
Perbandingan Aset & Usia Perusahaan
Masih merujuk pada laporan keuangan pada periode yang sama, Pertamina dan Petronas memiliki jumlah aset berbeda.
Perusahaan minyak dan gas (migas) milik pemerintah Indonesia memiliki aset senilai Rp1.156,35 triliun, sementara dalam nilai Rupiah aset Petronas mencapai 2.113,87 triliun.
Kendati jumlah asetnya hanya berbanding 1:2, manuver Petronas bisa dikatakan lebih unggul setelah mencatatkan laba bersih dengan perbandingan 1:5.
Sementara itu, dari segi sejarah Pertamina sebenarnya lebih tua ketimbang Petronas. Perusahaan migas milik Indonesia berdiri pada 1957, sementara andalan Malaysia baru ada sejak 1974.
Adapun kini Pertamina berusia sekitar 65 tahun, sementara Petronas sudah beroperasi sepanjang 48 tahun.
sumber: kompas.tv