Mungkin salah satu cara untuk mendapatkan calon presiden di Indonesia, adalah melalui gubernur yang sukses mengelola daerahnya dengan kinerja terbaik. Tim penilainya adalah pihak independent yang teruji reputasinya. Indikator juga terukur. Contoh APBD 10, kinerja 10. Ya itu sama dengan tukang belanja. Anak anak juga bisa. Tapi APBD 10, kinerja 20. Nah ini hebat. Mengapa? karena sejak era Jokowi diterapkan anggaran berasis kinerja. Jadi ukurannya bukan besarnya APBD tetapi outputnya atau kinerjanya.
Mengapa ? Gubernur itu representasi dari Pusat, yang bertugas melaksanakan visi Presiden mengelola daerah otonomi. Karena untuk mengelola anggaran berbasis kinerja menuntut reputasi gubernur yang bagus dan punya integritas. kreatifitas dan inovasi Kemampuan komunikasi politk ke bawah, keatas, ke kiri, dan kekanan. Ini tidak mudah. Karena untuk dapatkan dukungan, banyak syarat yang harus dipenuhi oleh Gubernur dan itu perjuangan tidak mudah. Engga bisa santai dengan hanya retorika.
Apalagi kekuasaan itu sangat mudah menjadikan orang predator atau malaikat. Dalam jurnal kepemimpinan ada artikel dari Penelitian yang dilakukan oleh Adam Galinsky (professor of management and organizations at the Kellogg School of Management. Salah satu hasil penelitian itu menyebutkan bahwa kekuasaan dapat menghambat empati. Keliatan hebat tetapi engga kerja apa apa. Anggaran habis kinerja nol.
Tahun 2022 ini ada 10 daerah yang mendapatkan Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD). Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Yogyakarta, Bangka Belitung, Sulteng, Sulut. Setiap daerah punya kriteria hebat tersendiri dan dianggap mampu melakukan transformasi
Misal, Sumatera Barat yang ditetapkan sebagai provinsi terbaik karena dianggap memiliki kebijakan yang mampu memberi dampak pengendalian harga dan akses pangan kepada masyarakat. Jawa Barat terbaik dalam hal Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Bengkulu memberikan kerangka logis isu strategis dan sasaran pembangunan daerah, yaitu investasi.
Nah bagi anggota DDB, ada daerahnya masuk daftar daerah terbaik, bersukurlah. Karena anda milih kepala daerah yang hebat dan pantas jadi presiden. Untuk DKI bersabar aja.Gubernur nya doyan belanja doang habisin APBN.
sumber: Erizeli Jely Bandoro & fb