KUALITAS PEMBANGUNAN

Saya sering ditanya oleh teman teman. Apa dasar berinvestasi di luar negeri ? Alasannya ? Pertama? Uang tidak berasal dari warisan. Tetapi uang berasal dari pinjaman dan venture. Artinya harus jelas menguntungkan. Kedua, berinvestasi di Indonesia itu tidak efisien dari segi uang maupun waktu. Ketiga, karena alasan pertama dan kedua itu, menjadikan Indonesia bukan skala prioritas berinvestasi.

Benarkah alasan saya itu ? Mari kita lihat indikator Incremental Capital Output Ratio (ICOR). ICOR adalah suatu rasio antara investasi dengan pertumbuhan output, yang berfungsi untuk menunjukkan efisiensi investasi di suatu negara. Semakin tinggi ICOR di suatu negara, maka semakin tidak efisien perekonomian di negara tersebut. Indonesia level ICOR 6,24 pada 2022. Bandingkan dengan Malaysia yaitu 5,4, kemudian India (5), Filipina (4,1), dan Vietnam (3,7). Apa penyebabnya? Korupsi.

Engga percaya ? Mari kita lihat data rasio investasi terhadap PDB.

Saat sekang rasio investasi terhadap PDB adalah 32%. Sejak era Jokowi rasio nya setiap tahun berkisar 30-42%. Jadi soal investasi kita mengalahkan semua negara ASEAN. Saingan kita hanya China saja. Bahkan Eropa dan AS kalah jauh dengan kita. Tetapi mengapa begitu besarnya investasi namun tidak berdampak kepada kemakmuran secara luas ? Karena korupsi. Diperkirakan 30% Dana investasi itu di korup dengan berbagai modus yang sulit tersentuh hukum. Apa artinya ? Yang kita bangun hanya proyek phisik yang bersifat rente. Bukan investasi yang mendorong eskpor, mendorong tumbuhnya hilirisasi SDA, membawa teknologi yang bisa diimplementasikan dan ditransfer ke dalam negeri, dan memerhatikan lingkungan yang menjamin sustainable growth.

Masih engga percaya ? Mari kita lihat minat bank dalam negeri untuk mengukur sejauh peluang bisnis yang layak itu di Indonesia ? Saat sekarang rasio credit perbankan terhadap PDB hanya 35%. Rasio pasar modal terhadap PDB 50,76 %. Uang beredar terhadap PDB 45%. Apa artinya? Dalam negeri saja ogah Investasi apalagi asing. Bandingkan negara lain, seperti china, India dan Singapore. Itu rata rata diatas 100% PDB

Memang saat sekarang kita termasuk aman dari resesi. Itu karena kita tahan dengan beragam subsidi. Tetapi ada batasnya pertahanan itu. Mulai akhir kwartal 1 sudah mulai merangkak naik inflasi dan udah engga bisa ditahan lagi. Kerena faktor rendahnya kualitas pembangunan, walau krisis belum terasa , namun sekali kena mungkin kita negara yang sulit mengatasinya. Beda dengan negara lain. Saya tidak melihat menteri ekonomi Jokowi berpikir bagaimana memperbaiki kualitas pembangunan. Karana sekarang mereka sibuk cari Cuan untuk pemilu 2024.
sumber: Erizeli Jely Bandoro & fb

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.