“Khusus Untuk KTT G20 Bali”
Sangat mungkin banyak warga masyarakat yang sempat kecewa kepada para intetektual muda harapan bangsa yang akhir-akhir ini akan merasa keren kalau sudah bisa ikut demo. Ditambah lagi dengan adanya mahasiswa yang terpapar radikalisme, serta yang ikut-ikut teriak mendirikan negara khilafah.
Di sisi lain kualitas dan peringkat perguruan tinggi di Indonesia terus tertinggal dari negara-negara lainnya, bahkan untuk ukuran Asia Tenggara saja tidak ada satu pun perguruan tinggi dari Indonesia yang masuk sepuluh besar, karena semua diisi oleh perguruan tinggi dari Singapura, Malaysia dan Thailand.
Namun demikian, masih banyak mahasiswa Indonesia yang berprestasi di tingkat dunia. Dari berbagai ajang di Olimpide seperti robotik yang hampir setiap tahun menggondol medali emas, lalu matematika, fisiki, kimia, bahasa, hingga paduan suara, yang semuanya berhasil meraih medali emas.
Karenanya harapan para tunas bangsa untuk masa depan masih sangat besar, terlebih dengan banyaknya penemuan baru dan inovasi yang membanggakan. Yang terkini adalah karya dari Universitas Indonesia yang membuat Bus Listrik yang diperuntukkan khusus untuk aktifitas KTT G20 di Bali.
Bus dengan low entrance deck ini memiliki dimensi panjang 12 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 3,7 meter. Konfigurasi kursi saling berhadapan layaknya bus kota, dengan kapasitas 64 penumpang, dan mampu melaju sejauh 300 kilometer dalam sekali pengisian baterai penuh, serta memiliki kecepatan maksimum 130 Km/jam. Adapun untuk transmisinya menggunakan semi otomatik atau AMT.
Bus ini yang diyakini memiliki keunggulan dalam hal efisiensi energi, tidak memiliki emisi gas buang, memiliki tata udara modular, dimensi kompak, dan performa tinggi. Hal itu setelah melalui pengembangan selama 4 tahun. Yang dalam proses perancangan, menggunakan motor listrik yang dikembangkan oleh UI bersama PT NSAD, dan diproduksi oleh PT Pindad.
Yang muda yang berkarya kini telah tersaji. Bagi adik-adik yang masih hobby demo, kembalilah ke kampus untuk berkarya. Bila ada aspirasi yang mewakili kepentingan bangsa dan negara lakukanlah lewat cara yang sesuai salurannya, serta dengan argumen realistis, bukan karena kepentingan pihak tertentu :
Salam Indonesia berkarya 🇮🇩
Wahyu Sutono
fb KataKita