PK, “PEMABUK” YANG MEMBUKA KEDOK PEMUKA AGAMA

Francent Ariyanto – Maraknya pemberitaan soal penceramah agama radikal akhir-akhir ini mengingatkan saya dengan sebuah film dari India yang pernah saya tonton. Film tersebut berjudul PK yang dirilis pada tahun 2014. Meskipun bukan film baru tetapi film ini bisa memotret realitas saat ini dimana agama menjadi komoditas bisnis maupun politik. Bisa jadi karena realita agama memang tidak pernah jauh-jauh dari hal tersebut. Dalam tiap zaman, ada saja orang yang menggunakan agama untuk memperkaya diri, menipu orang lain hingga memperoleh kekuasaan. Agama yang seharusnya suci dan membawa orang bertemu dengan Yang Ilahi dibawa ke ranah duniawi oleh oknum yang ingin memenuhi kepentingan dirinya. Oknum-oknum seperti itu ada di setiap agama di dunia. Biasanya mereka berkedok pemuka agama yang mempunyai wibawa lebih dalam tiap agama. Wibawa itu membuat mereka lebih dihargai, didengarkan bahkan dipuja melebihi kewajaran oleh para pengikutnya yang rela berkorban nyawa untuk pemuka yang dipujanya. Masalah salah atau benar itu urusan lain. Yang terpenting adalah menunjukkan kesetiaan kepada pemuka yang dihormati.

Realitas seperti itulah yang ingin dipotret dalam film PK yang bergenre komedi satir. Film dimulai dengan adegan mendaratnya sebuah pesawat luar angkasa di daerah Rajasthan. Dari pesawat itu keluarlah sosok pria telanjang yang menggunakan kalung unik. Kalung itu dicuri sehingga pria telanjang itu kebingungan karena kalung itu adalah alat pemanggil pesawat ruang angkasanya. Pada saat yang sama di Belgia, seorang perempuan India bernama Jagat Janani Sahni alias Jaggu bertemu dengan pria Pakistan bernama Sarfaraz Yousuf. Mereka berdua saling jatuh cinta tetapi orang tua Jaggu tidak menyetujui karena perbedaan agama. Ayah Jaggu pun meminta petunjuk dari Tapasvi Maharaj seorang guru Hindu yang sangat dipujanya. Tapasvi pun meminta Jaggu memutuskan relasi dengan Sarfaraz yang seorang muslim karena menurut Tapasvi semua orang Islam adalah penipu. Untuk membuktikan ajaran Tapasvi keliru, Jaggu pun mengajak Sarfaraz untuk segera menikah. Di hari pernikahan, Jaggu sudah siap di lokasi perkawinan tetapi dia kecewa karena menerima surat tanpa nama yang berisi permohonan maaf karena tidak bisa memenuhi janji. Jaggu mengira surat itu dari Sarfaraz karena terpengaruh oleh kata-kata Tapasvi.

Jaggu yang kembali ke New Delhi mendapatkan pekerjaan di stasiun TV. Saat mencari berita, Jaggu bertemu dengan seorang pria unik. Jaggu pun mewawancarai pria itu dan rupanya dia bernama PK. Dalam wawancara itu, PK mengaku sebagai seorang alien yang bertugas untuk meneliti kehidupan manusia di bumi. Karena alat pemanggil pesawatnya dicuri, dia tidak bisa kembali ke dunia asalnya. Dia pun belajar bahasa dan budaya manusia bumi. Salah satu yang dipelajarinya adalah alat pemanggil pesawatnya hanya bisa ditemukan oleh Tuhan. Karena itulah dia mencari Tuhan yang dianggapnya menghilang karena tidak kunjung menjawab doanya padahal PK sudah mengikuti ritual dalam berbagai agama. Dia juga menceritakan asal usul nama PK yang merupakan sebutan orang-orang untuknya yang dianggap mabuk karena kelakuannya yang aneh. Peekay dalam bahasa Hindi artinya mabuk sehingga dia disebut PK. Jaggu tidak percaya cerita PK dan menganggapnya sebuah halusinasi saja. PK berhasil menyakinkan Jaggu setelah membuktikan bahwa dia bisa membaca pikiran orang dengan cara memegang tangan orang tersebut. Itulah cara berkomunikasi di dunia asalnya. Jaggu pun berjanji akan membantu PK menemukan alat pemanggil pesawat ruang angkasanya karena PK menyampaikan bahwa alat itu ada di tangan Tapasvi.

Jaggu yang kembali ke New Delhi mendapatkan pekerjaan di stasiun TV. Saat mencari berita, Jaggu bertemu dengan seorang pria unik. Jaggu pun mewawancarai pria itu dan rupanya dia bernama PK. Dalam wawancara itu, PK mengaku sebagai seorang alien yang bertugas untuk meneliti kehidupan manusia di bumi. Karena alat pemanggil pesawatnya dicuri, dia tidak bisa kembali ke dunia asalnya. Dia pun belajar bahasa dan budaya manusia bumi. Salah satu yang dipelajarinya adalah alat pemanggil pesawatnya hanya bisa ditemukan oleh Tuhan. Karena itulah dia mencari Tuhan yang dianggapnya menghilang karena tidak kunjung menjawab doanya padahal PK sudah mengikuti ritual dalam berbagai agama. Dia juga menceritakan asal usul nama PK yang merupakan sebutan orang-orang untuknya yang dianggap mabuk karena kelakuannya yang aneh. Peekay dalam bahasa Hindi artinya mabuk sehingga dia disebut PK. Jaggu tidak percaya cerita PK dan menganggapnya sebuah halusinasi saja. PK berhasil menyakinkan Jaggu setelah membuktikan bahwa dia bisa membaca pikiran orang dengan cara memegang tangan orang tersebut. Itulah cara berkomunikasi di dunia asalnya. Jaggu pun berjanji akan membantu PK menemukan alat pemanggil pesawat ruang angkasanya karena PK menyampaikan bahwa alat itu ada di tangan Tapasvi.

Jaggu yang kembali ke New Delhi mendapatkan pekerjaan di stasiun TV. Saat mencari berita, Jaggu bertemu dengan seorang pria unik. Jaggu pun mewawancarai pria itu dan rupanya dia bernama PK. Dalam wawancara itu, PK mengaku sebagai seorang alien yang bertugas untuk meneliti kehidupan manusia di bumi. Karena alat pemanggil pesawatnya dicuri, dia tidak bisa kembali ke dunia asalnya. Dia pun belajar bahasa dan budaya manusia bumi. Salah satu yang dipelajarinya adalah alat pemanggil pesawatnya hanya bisa ditemukan oleh Tuhan. Karena itulah dia mencari Tuhan yang dianggapnya menghilang karena tidak kunjung menjawab doanya padahal PK sudah mengikuti ritual dalam berbagai agama. Dia juga menceritakan asal usul nama PK yang merupakan sebutan orang-orang untuknya yang dianggap mabuk karena kelakuannya yang aneh. Peekay dalam bahasa Hindi artinya mabuk sehingga dia disebut PK. Jaggu tidak percaya cerita PK dan menganggapnya sebuah halusinasi saja. PK berhasil menyakinkan Jaggu setelah membuktikan bahwa dia bisa membaca pikiran orang dengan cara memegang tangan orang tersebut. Itulah cara berkomunikasi di dunia asalnya. Jaggu pun berjanji akan membantu PK menemukan alat pemanggil pesawat ruang angkasanya karena PK menyampaikan bahwa alat itu ada di tangan Tapasvi.

Singkat cerita, Jaggu menemukan cara untuk bisa mendapatkan alat yang diinginkan PK. Mereka pun mulai merancang strategi untuk membuka kedok Tapasvi yang menggunakan agama untuk berjualan dan mencari popularitas. Sedikit demi sedikit upaya mereka berhasil karena Tapasvi tidak mampu menjawab berbagai pertanyaan PK yang tidak terduga. Tapasvi pun menantang PK untuk berdebat langsung di TV nasional untuk membuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah. Di tengah persiapan debat itu, PK mulai jatuh cinta kepada Jaggu. Saat hendak mengungkapkan perasaannya, Jaggu tiba-tiba menangis ketika melihat kartu nama bernama Sarfaraz. PK yang bingung spontan memegang kedua tangan Jaggu dan pada saat itulah PK tahu bahwa Jaggu masih mencintai Sarfaraz. Di saat debat, PK berhasil mematahkan seluruh argumen Tapasvi sekaligus menjelaskan kepada Jaggu bahwa Sarfaraz tidak pernah mengkhianatinya. PK berhasil mendapatkan kembali alat pemanggil pesawat luar angkasanya dan pulang kembali meskipun dengan berat hati. Film ditutup dengan adegan PK yang kembali ke bumi bersama dengan beberapa orang dari dunia asalnya.

Salah satu bagian paling menarik dari film yang dibintangi oleh Aamir Khan ini adalah saat PK berdebat dengan Tapasvi. Momen epik muncul saat PK berkata bahwa di dunia ini tidak hanya ada satu Tuhan tetapi ada dua Tuhan. Tuhan yang pertama adalah Tuhan yang menciptakan kita semua sementara tuhan yang kedua adalah tuhan yang kita ciptakan. Tuhan yang pertama sungguh Maha Kuasa dan tidak bisa dijangkau seluruhnya oleh manusia sementara tuhan yang kedua bersifat seperti para pemuka agama yang licik, picik dan tidak mau melayani orang miskin. Tuhan yang harus disembah adalah Tuhan yang menciptakan kita semua sementara tuhan yang kedua harus dihancurkan.

Bagi saya kalimat tersebut sungguh menginspirasi dalam hidup beragama. Agama muncul karena adanya kerinduan manusia kepada Sang Pencipta. Agama menjadi sarana manusia untuk mendapatkan keselamatan kekal. Tuhan sebagai figur yang dipercaya oleh para pemeluk agama tentu tidak mungkin dipahami seluruhnya oleh manusia. Pemuka agama seharusnya mengarahkan umatnya untuk menemukan Tuhan, Sang Pencipta dan tidak menciptakan tuhan sendiri yang sesuai seleranya. Meskipun film PK berlatar belakang agama Hindu, semua pemuka dan pemeluk berbagai macam agama bisa belajar merenungkan cara beragamanya melalui film ini.
sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.