MAHASISWA YANG DEMO, EMAK-EMAK TAK JELAS MALAH IKUTAN SURUH JOKOWI MUNDUR

Xhardy – Demo 21 April kemarin sama sekali tidak berefek apa-apa. Tidak separah demo 11 April lalu. Nyaris tidak ada gangguan beraryi meski ada sedikit gesekan. Melempem. Model begini tidak akan bisa menggulingkan Jokowi. Bahkan menggulingkan kambing jadi kambing guling pun tidak akan bisa.

Tapi demo tersebut kembali diwarnai pemandangan yang sangat tidak elok, bikin sakit mata.

Ini terkait emak-emak yang juga ikut serta dalam demo. Yang demo adalah mahasiswa, kenapa emak-emak juga ikutan bikin semak? Apakah mau cari sensasi atau dilihat para suami sehingga timbul semacam kebanggaan dalam keluarga?

Ada spanduk panjang yang isinya agar Jokowi mundur. Perwakilan dari mereka menyampaikan harapan semoga Presiden Jokowi legowo seperti Soeharto. Mereka menuntut Presiden Jokowi untuk mengundurkan diri dari jabatannya sekarang juga.

“Yang terpenting, Bapak Jokowi semoga legawa seperti Soeharto (Presiden ke-2 RI). Penginnya seperti itu karena udah enggak bener pemerintahan ini. Makin banyak kegaduhan yang ada di pemerintahan,” kata salah satu dari mereka.

Saat ditanya apakah yang dimaksud adalah Jokowi mundur pada tahun 2024 sesuai masa jabatannya, Ki membantah hal tersebut. “Oh, iya, dong sekarang. Masa mau nanti? Mau nanti 2024 gitu, dia (Jokowi) turun? Ya sama juga bohong. Kita menuntut legowo lah Pak Jokowi turun,” katanya.

Inilah emak-emak kurang kerjaan yang mungkin mau ikutan merasakan nikmatnya nasi bungkus gratisan. Peserta demo cuma segitu doang malah berharap mau menurunkan Jokowi. Maaf, jangan terlalu halu dan lebih baik tidur di rumah saja.

Selain itu ada juga seorang pria yang ditangkap karena diduga ingin menjadi provokator saat aksi demo kemarin. Pria itu disebutkan berada di luar barisan massa aksi unjuk rasa mahasiswa berlangsung.

Pria itu melakukan perlawanan saat akan diamankan. Beberapa polisi menahannya dengan cara dipiting. Pria tersebut berteriak saat diamankan aparat. Dia mengaku berhak berbicara di aksi demo mahasiswa itu lantaran negara ini adalah negara demokrasi.

“Woi saya berhak di sini yah. Saya berhak di sini. Woi ini negara demokrasi!” teriaknya.

Saat mau dibawa ke mobil aparat Kepolisian, pria itu juga berteriak bahwa rezim otoriter harus tumbang. “Rezim otoriter harus tumbang,” teriaknya.

Orang stres, tidak ada bedanya dengan emak-emak tadi. Di pikirannya hanya ada harapan agar Jokowi tumbang. Saya sangat penasaran bagaimana cara otaknya bisa dibrainwash seperti itu. Apakah bergabung dengan komplotan kadrun atau memang terlalu banyak konsumsi postingan murahan ala barisan sakit hati yang notabene sangat rentan untuk melemahkan kepintaran otak?

Baru-baru ada foto secarik kertas doa yang berlatar belakang Kabah. Isi doa dalam kertas tersebut adalah permohonan agar Jokowi lengser dari jabatannya sebelum tahun 2024 agar rakyat Indonesia tidak sengsara dan menderita.

Kasihan sekali orang ini. Datang jauh-jauh ke Arab Saudi hanya untuk berdoa agar Jokowi lengser. Lagipula doa buruk seperti itu malah dipamerkan ke publik. Mungkin niat ibadahnya terhalang oleh kebenciannya terhadap pemerintah yang sedemikian besarnya.

Makin ke sini banyak orang yang makin tak jelas karena kebencian berbau politik. Nalar jadi rusak. Bahkan ibadah pun dinodai kesuciannya karena kebencian itu terlalu menumpuk dalam hati. Sampai-sampai doa kepada Tuhan pun sekonyol itu.

Kalian mungkin ingat dengan Neno Warisman yang pernah baca puisi lalu bernada memaksa Tuhan untuk mengabulkan permohonan agar Prabowo menang pilpres. Kalau tidak menang, dikhawatirkan tak ada yang mau menyembah-Nya.

Atau Rizieq yang mendoakan pendukung Ahok dengan kalimat-kalimat yang mengerikan seperti hidup susah, penyakitan, keluarga berantakan dan hancur-hancuran.

Apakah doa demikian bakal dikabulkan? Think about it. Biasanya malah doa seperti ini kena ke diri sendiri. Kualat kalau istilah sehari-hari.

Intinya, komplotan sebelah memang tidak beres. Ada yang tidak beres dengan pemikirannya. Kalau menurut logika Amien Rais, maka mereka perlu memeriksakan diri ke psikolog. Bila perlu periksa kejiwaannya sekalian. Jokowi turun, Jokowi turun. Lebih baik mikir cara cuan duit gede. Jangan cuma teriak suruh presiden turun. Giliran hidup susah malah salahkan pemerintah padahal kerjanya hanya duduk berharap presiden lengser.

Bagaimana menurut Anda?
sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.