Foto: Zona merah di Kelurahan Kerukut, Tamansari, Jakarta, Senin (10/1/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia – World Health Organization (WHO) menyebut sub-varian omicron BA.2 kini mendominasi angka kasus infeksi di seluruh dunia. Covid-19 ini disebut bertanggung jawab atas hampir 86% kasus infeksi dunia.
Omicron BA.2 disebut lebih menular dari pendahulunya dan mampu menghindari keampuhan vaksin Covid-19. Sub-varian ini juga dikenal dengan nama ‘varian siluman’ karena lebih sulit dilacak.
Data Health Security Agency Inggris, perlindungan dipulihkan dengan suntikan booster terutama untuk mencegah rawat inap dan kematian, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (30/3/2022).
Berdasarkan beberapa ahli Omicron BA.2 memiliki gejala yang hampir sama dengan Covid-19 lainnya, termasuk:
1. demam atau kedinginan
2. batuk
3. sesak nafas atau kesulitan bernafas
4. kelelahan
5. nyeri otot atau tubuh
6. sakit kepala
7. kehilangan rasa atau bau
8. sakit tenggorokan
9. hidung tersumbat atau pilek
10. mual atau muntah
11. diare.
Meski begitu ada beberapa gejala khas pada mereka yang terinfeksi omicron BA.2. NBC News melaporakan geja tersebut adalah:
1. batuk
2. kelelahan
3. hidung tersumbat
4. pilek
Ahli kesehatan lainnya mencatat omicron menyebabkan lebih banyak gejala pernafasan bagian atas, tetapi masih terlalu dini untuk mengkaitkannya dengan sub-varian BA.2.
“Saya tidak tahu, apakah ada perbedaan khusus BA.2 dengan BA.1 (omicron). Maksud saya, infeksi tipe pernafasan atas dari infeksi saluran pernafasan bawah yang dapat menyebabkan pneumonia dan komplikasi lebih lanjut dan lebih besar,” ujar Dr. Gregory Huhn dari Cook County Health.(roy/roy)
sumber: cnbc