BERLAGAK NANTANG JOKOWI, ANIES KENA BATUNYA!

Ninanoor – Sejak 2 tahun lalu, bahkan mungkin lebih lama ya, sudah beredar beberapa analisa, bahwa tahun 2022 merupakan tahun yang buruk buat Anies. Karena pada tahun ini jabatan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir. Sementara pemilu baru diadakan pada tahun 2024, baik itu Pilkada maupun Pilpres. Disebut bahwa vakumnya Anies selama 2 tahun tanpa jabatan publik, akan berpengaruh buruk terhadap elektabilitasnya sebagai capres 2024.

Saya tidak mau bilang bodoh ya. Kita anggap saja lucu. Lucunya, selama bertahun-tahun analisa itu muncul, Anies tidak juga memperbaiki kinerjanya. Padahal masih cukup waktu buat Anies untuk menangani banjir dengan normalisasi atau naturalisasi, menyediakan rumah buat warga miskin, menyediakan fasilitas MCK yang banyak, memperbaiki jembatan penyeberangan orang (JPO) di luar kawasan Thamrin-Sudirman, dan banyak lagi. Dianya malah berkeras menggelar ajang balap Formula E. Yang kita semua tahu, modalnya mencapai ratusan miliar hingga di atas 1 triliun rupiah. Duit rakyat semua itu, tapi belum terlihat hasilnya hingga sekarang.

Waktu begitu cepat berlalu. Anies banyak membuang waktu dengan proyek kosmetik dan proyek mercusuar. Proyek-proyek untuk menipu mata. Proyek yang mendukung citranya sebagai tokoh yang mau nyapres. Bukan proyek yang bermanfaat buat rakyat banyak. Gembar gembor kinerja Anies pun hanya dapat dipakai untuk pamer stadion Jakarta International Stadium (JIS). Yang sebenarnya dibangun dengan dana pinjaman dari pemerintah pusat, hehehe… Sumber.

Di sisi lain, untuk mengukuhkan posisinya di dunia politik, Anies pun melakukan manuver tajam. Yakni mengambil langkah yang “menantang” atau melawan Presiden Jokowi. Sudah sangat dipahami bahwa secara politis, posisi Presiden Jokowi teramat sangat kuat dalam menentukan siapa pemenang Pilpres 2024. Didukung oleh tingginya tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden Jokowi, siapa pun yang di-endorse oleh Presiden Jokowi, bisa dipastikan bakal jadi Presiden RI tahun 2024.

Anies bermaksud memanfaatkan kekuatan politik Presiden Jokowi ini buat mengatrol citra dirinya. Sebagai orang yang berani melawan atau menantang Jokowi. Caranya? Dengan menyindir slogan khas Jokowi, “kerja, kerja, kerja”. Di depan para pendukungnya, Anies belagak memamerkan “hasil kerjanya” selama ini. Seperti JPO yang instagramable dan JIS (lagi). Sebagai penutup, Anies pun menyebut agar jangan kerja, kerja, kerja, tanpa gagasan Sumber. Ini tentu saja disampaikan Anies di Makassar, Sulawesi Selatan. Masak disampaikan di Jakarta? Bisa diketawain warga Jakarta tuh, hehehe…

Anies juga memanfaatkan isu yang sedang hangat saat ini, yakni pemindahan ibu kota negara. Dalam sebuah forum talkshow, Anies menyebutkan bahwa pemindahan ibu kota negara tidak akan menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta Sumber. Seakan masalah di Jakarta hanya kemacetan, heloowwww…. Tapi yang penting bagi Anies secara politis, dia sudah ikut bersuara negatif terhadap mega proyek Presiden Jokowi tersebut. Seakan kinerja Presiden Jokowi nggak ada apa-apanya dibanding Anies? Hehehe…

Ya memang begitu, hanya citra yang bisa dijual oleh Anies. Citra memang gampang dijual. Terutama kepada mereka, para kamvrets, para kadrunista, yang memang sudah punya rasa benci terhadap Presiden Jokowi. Benci tapi ikut menikmati hasil kerja Jokowi, nggak malu ya? Hehehe…

Gampangnya menjual citra, sama gampangnya ketika kenyataan buruk terungkap, sehingga menumbangkan citra yang sedang dijual. Anies disebut pemimpin gagah, santun, seiman, punya banyak penghargaan, bla bla bla… Tapi, gubrakkk! Tak perlu Presiden Jokowi capek-capek membalas sindiran Anies. Cukup apa yang terjadi pada warganya, warga gubernur Anies, yang membalas “bualan” Anies.

Citra Anies yang sedang dipamerkan dan dipromosikan pun jatuh terperosok. Seiring dengan kejadian fatal yang menimpa warga Jakarta di bantaran Kali Ciliwung. Seorang warga Jakarta terperosok ketika memakai toilet dan jatuh ke kali Ciliwung Sumber. Peristiwa menghebohkan ini pun jadi santapan media. Disiarkan beberapa kali di berita televisi. Disertai video yang memperlihatkan buruknya kondisi toilet di dalam rumah warga Jakarta.

Anies pun kena telak. Dari posisi menantang Jokowi, Anies mendadak jeblok ke posisi yang terpojok. Anies lebih memilih membangun stadion JIS dengan uang pinjaman triliunan rupiah. Anies lebih memilih menggelar Formula E dengan biaya ratusan miliar hingga triliunan. Tapi Anies tidak sanggup membangun rumah dan toilet yang aman dan bagus buat warganya sendiri. Makjleb jleb jleb!

Keapesan buat Anies belum berhenti di sana. Sudah jatuh “tertimpa” WC, Anies juga seakan “terpeleset” di Ancol. Di tanah berlumpur yang bakal jadi sirkuit Formula E. Momen itu terasa ketika para pembalap MotoGP mulai berdatangan ke Mandalika. Untuk melakukan tes pramusim MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika. Nama-nama yang sangat akrab bagi warga masyarakat Indonesia, seperti Marc Marquez dan Quartararo, mendapatkan ucapan selamat datang dari para netizen Sumber. Bahkan Marquez memamerkan foto dirinya di depan bandara dengan latar tulisan Lombok Sumber.

Para netizen menjadikan momen ini sebagai sarana untuk mengolok-olok Anies. Dengan mempertanyakan apakah yang datang itu adalah pembalap buat Formula E? Sumber. Ada pula netizen yang menyebut bahwa Valentino Rossi, pembalap dengan banyak prestasi di MotoGP yang sudah pensiun, sedang mengetes motornya di Ancol. Lokasi sirkuit Formula E yang entah kapan jadinya Sumber. Netizen lain bertanya apakah Marquez datang untuk cek sound di JIS, sambil tertawa hehehe… Sumber.

Berbagai olok-olok yang sulit dipatahkan oleh para pendukung Anies. Anies juga sih. Modal tipis, berani nantangin Presiden Jokowi. Kita bicara kinerja dan prestasi ya. Mau gagasan sebesar apa, tidak akan berguna jika tidak ada bukti nyata. Sudah lah, Pak Anies, jangan mencoba menaikkan citra elektabilitas dengan cara menantang Presiden Jokowi. Itu mustahil bakal berhasil. Yang ada malah tambah apes pes pes… Seakan Anies kena gelindingan ban sepeda motor pembalap MotoGP hehehe… Jadi tertawaan publik lagi. Bahkan tanpa campur tangan langsung Presiden Jokowi. Alam bawah sadar publik sudah otomatis selalu membandingkan dengan hasil nyata kinerja Presiden Jokowi yang luar biasa. Sesuatu yang tidak akan pernah dapat disaingi oleh Anies Baswedan. Selalu dari kura-kura!
sumber: seword

This entry was posted in Berita, Informasi Kesehatan. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *