Xhardy – Penamaan IKN baru dengan nama Nusantara ternyata mengundang banyak perbincangan, bahkan perdebatan. Ada yang oke-oke saja, tidak sedikit pula yang menolak.
Di forum Skyscraper City Indonesia di Facebook, ada beberapa yang juga merasa nama Nusantara kurang cocok. Ada yang lebih menyarankan nama Kertanegara dan beberapa nama lain.
Tapi kalau saya pribadi tidak mempermasalahkan ini. Toh, itu bukan urusan kita. Yang penting namanya bagus, dan punya makna di baliknya. Yang penting tidak diberi nama secara main-main misalnya Wakanda City.
Ibarat orang tua pasti sudah memikirkan matang-matang nama calon anaknya saat lahir kelak. Pemimpin negara juga pasti sudah memikirkan ini jauh-jauh hari. Nama anak aja serius banget dipikirin, apalagi nama buat ibu kota baru.
Tapi kalau saya pribadi, saya lebih cocok dengan nama Soekarno-Hatta City. Penamaan model ini mirip dengan kota di Vietnam yaitu Ho Chi Minh City yang dulunya dikenal dengan nama Saigon. Dia adalah tokoh pergerakan nasional Vietnam. Dia dikenal dengan panggilan Paman Ho. Dia jugalah yang menggelorakan pembebasan Vietnam, dan menjadi simbol kemerdekaan Vietnam.
Kalau kalian pernah jalan-jalan ke Vietnam, pasti tahu kalau uang kertasnya bergambar Ho Chi Minh.
Ibu kota USA saat ini Washington D.C. Namanya diambil dari George Washington yang merupakan founding father Amerika Serikat dan juga presiden pertama di negara itu.
Dengan cara yang sama, makanya saya pribadi memilih ibu kota baru ini dinamai Soekarno-Hatta. Tapi ini preferensi pribadi saya. Nama lain juga sama bagusnya sih. Tapi yang jelas, penamaan ini pasti tidak akan membuat semua orang setuju dan senang. Pasti ada yang protes juga.
Saya juga sempat baca sekilas di forum, penamaan IKN jni juga memancing perdebatan di kalangan warga Malaysia. Sebagian protes dengan kata Nusantara yang mana mereka sebut kata tersebut diklaim secara sepihak. Saya tidak baca terlalu jauh, malas juga sih. Biarlah itu urusan mereka.
Bahkan yang protesnya ngawur juga ada. Namanya Fadli Zon. Setelah sekian lama tidak membuat nyinyiran pedas, orang ini muncul lagi dan bicara soal penamaan IKN.
Menurut Fadli Zon, nama Nusantara kurang cocok jadi nama ibu kota baru. Dia mengusulkan agar nama IKN diambil dari nama Presiden seperti Ibu Kota Kazakhstan. Dia mengusulkan nama Jokowi dipakai sebagai nama IKN.
“Nusantara punya pengertian sendiri sebagai wilayah Indonesia, belum lagi ada ‘Wawasan Nusantara’. Usul saya nama Ibu Kota langsung saja ‘Jokowi’. Sama dengan Ibu kota Kazakhstan Nursultan (dari nama Presiden Nursultan Nazarbayev),” katanya.
Sebenarnya ini kedengaran seperti sindiran halus walaupun tidak ada salahnya juga sih. Tapi ya tolong lah, anggota dewan kok ngomongnya gitu? Kasih solusi yang lebih baik kek. Netizen di forum aja bisa kasih nama-nama alternatif yang menurut mereka lebih logis.
Masa kasih nama ‘Jokowi’?
Meski dukung Jokowi, tapi saya tidak setuju IKN diberi nama Jokowi. Dan saya yakin Jokowi juga tidak akan bersedia namanya jadi nama ibu kota. Jokowi bukan orang yang haus dan lapar politik, apalagi gila hormat dan ketenaran.
Belum lagi kelompok sebelah yang bakal sangat menggelepar seperti kesurupan kalau IKN dinamai Jokowi. Segala macam narasi busuk pasti akan keluar. Mungkin ada demo protes. Eh, tapi di IKN mereka mana bisa demo seenak jidat. Bisa diobrak abrik dalam sekejap, hahaha. Ini Kalimantan, bukan Jawa.
Bagaimana kalau misalnya IKN diberi nama Prabowo aja? Apakah Fadli Zon bakal protes atau bahkan memuji setinggi langit? Kalau protes sih rasanya dia takkan berani. Masa mau kena tegur lagi.
Dan satu lagi yang paling penting. Kelompok sebelah yang sedari awal menolak pemindahan ibu kota, tak pantas lagi ngomel soal nama ibu kota. Dari awal aja udah nolak, ngapain sibuk nyinyirin nama?
Kalau mau hibur diri sendiri, silakan beli lahan di Metaverse, lalu namai lahan atau properti di atasnya dengan nama yang diinginkan. Gak ada yang bakal protes.
Bagaimana menurut Anda?
sumber: seword