USAI MINTA MAAF, PGI DAN UMAT KRISTEN PESANKAN INI KE YAHYA WALONI

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyambut permohonan maaf dari tersangka penista agama Yahya Waloni kepada umat Kristen pada Senin, 27 September 2021 lalu.

Sebagai perwakilan gereja dan umat Kristen di Indonesia, PGI menerima permohonan maaf tersebut dan berharap kasus yang menimpa mantan pendeta tersebut menjadi pelajaran berharga secara pribadi maupun bagi pemuka agama lainnya di Indonesia.

“Ya, jika memang seperti itu, kita maafkan. Dan semoga hal itu menjadi pelajaran buat Yahya Waloni sendiri dan kita semua untuk tidak melakukan hal yang menjelekkan agama atau kepercayaan lainnya,” kata Humas PGI, Philip Situmorang, pada Senin (27/9/2021).

Philips berpesan agar umat beragama dan tokoh agama bisa saling toleransi dan tidak menyakiti penganut keyakinan yang berbeda. Karena pada kenyataannya Indonesia adalah bangsa yang pluralis.

“Bangsa ini adalah bangsa plural, yang berbeda-beda namun kita punya kekuatan yang besar jika yang berbeda-beda itu bisa secara bersama-sama untuk kemajuan bangsa. Tokoh agama apapun hendaknya menyampaikan hal-hal yang sesuai dan tidak menyinggung atau menyakiti kepercayaan orang lain,” ujarnya.

Sementara permohonan maaf Yahya Waloni ini diresponi secara beragam dari umat Kristen. Sebagian diantaranya menerima permohonan maaf tersebut dengan baik. Namun mereka tetap meminta pelaku penistaan agama ini meminta maaf kepada Tuhan.

“Tidak perlu minta maaf sama umat Nasrani, tapi sama Tuhan Yesus lah kamu minta maaf. Karena Dialah yang berhak mengampuni manusia. Tuhan Yesus tolong ampuni Yahya Waloni yang sering menghujat-MU,” tulis Robin Polinus lewat komentar di akun Facebook Jawaban.com.

Netizen lainnya menimpali bahwa umat Kristen sudah lebih dulu memaafkannya. “Sebelum Yahya waloni minta maaf kami umat Kristen terlebih dahulu sudah memaafkan Yahya Waloni…Apalagi menghina dan menjelekkan kitab Injil dan lambang Kristen (salib). Itu sesuatu hal yang sangat melukai seluruh umat Kristen di Indonesia dan kaum Kristen di seluruh negara di dunia,” terang Rebeca Nettypenly.

Kendati telah meminta maaf, netizen tetap berharap proses hukum terus dilanjutkan sesuai aturan yang berlaku dan tidak mendiskreditkan pelaku penistaan agama lainnya yang diberikan sanksi sesuai dengan pasal yang menjeratnya. Sebagaimana kasus yang menimpa mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebelumnya.

“Tuhan yang mengampuni…manusia yang membina sesuai aturan hukum sosial yang berlaku,” ungkap Novita Hutabarat.

Sebagaimana diketahui, sembari meminta maaf Yahya Waloni bahkan mencabut gugatan praperadilannya. Sementara proses hukum masih terus berjalan.

Kita patut menghargai sikap terbuka Yahya Waloni yang mau meminta maaf kepada umat Kristen. Sebagai orang percaya, mari terus mengasihi orang yang sekalipun membenci bahkan melukai kita. Mari menebar kasih sebagaimana Yesus mengasihi mereka yang sudah menyalibkan Dia. Dengan melakukan hal ini dunia akan melihat kasih sejati-Nya melalui hidup kita.

sumber : Jawaban.com

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *