GATOT CUMA PINTAR JUAL ISU KOMUNIS TAHUNAN, JANGAN MIMPI JADI PEMIMPIN

Xhardy – Semakin mendekati akhir bulan, semakin kencang isu PKI atau komunis. Salah satu yang sangat gencar mengembuskan isu ini adalah Gatot Nurmantyo. Orang ini selalu cari perhatian dengan narasi basi tiap tahun. Entah mau cari simpati demi politik atau memang mau membuat kontroversi.

Gatot menjelaskan dirinya mendapat informasi dari utusan yang dikirimnya ke Museum Makostrad. Dia menyebut pada kondisi saat ini diorama di Museum Makostrad yakni patung Soeharto, Sarwo Edhie, dan Nasution beserta 7 pahlawan revolusi sudah hilang.

“Saya mendapat informasi walau bagaimanapun saya mantan Pangkostrad baru akhir akhir ini disampaikan bahwa diorama bukan hanya patung Pak Harto, patung Pak Sarwo Edhie, sama Pak Nasution tapi juga 7 pahlawan revolusi sudah tidak ada di sana, dan khusus id ruangan Pak Harto mencerminkan penumpasan pemberontakan G30SPKI dikendalikan oleh Pak Harto di markasnya. Saya tadinya tidak percaya tapi saya utus seseorang yang tidak bisa saya sebutkan di sana dan memfoto ruangan itu dan dapatkan foto dari video itu yang terakhir sudah kosong,” katanya.

Dia lalu membuat kesimpulan bahwa insiden ini membuktikan adanya kemungkinan sudah berkembangnya paham komunis di tubuh TNI. “Maka saya katakan ini kemungkinan sudah ada penyusupan paham-paham kiri, paham-paham komunis di tubuh TNI,” katanya.

Kesimpulan yang sangat ngawur hanya karena masalah patung. Ini sudah jelas ada upaya untuk memperkeruh situasi.

Kostrad membantah tudingan Gatot. Kostrad tidak pernah membongkar atau menghilangkan patung sejarah (penumpasan G30S/PKI) Museum Dharma Bhakti di Markas Kostrad. Pembongkaran patung-patung tersebut murni permintaan Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution sebagai pembuat ide dan untuk ketenangan lahir dan batin.

Ada permintaan sebelumnya dari Letnan Jenderal TNI Azmyn Yusri Nasution selaku pembuat patung-patung itu. Azmyn meminta langsung kepada Pangkostrad Letjen TNI Dudung untuk menyerahkan patung-patung tersebut kepadanya.

Sudah clear ya?

Gatot sebagai mantan Panglima TNI, harusnya paham kalau ada sesuatu yang dianggap mencurigakan, ditanyai dulu apa alasannya. Tapi yang dia lakukan adalah koar-koar dengan membuat kesimpulan ngawur yang berpotensi bikin keributan. Dan jujur saja, dia lumayan berhasil kali ini.

Sayang sekali, orang seperti dia jadi mirip kayak gerombolan sebelah yang kerjanya hanya bikin ribut bukan meminta keterangan secara baik-baik. Koar-koar ke media dan publik seperti ini menunjukkan kalau Gatot mungkin punya tujuan politik di balik ini. Semua pun rasanya sudah tahu, sejak dia terlibat dalam gerakan KAMI.

Pencitraannya menggelikan dan murahan. Cari muka dengan cara yang sangat tidak etis. Kalau bukan demi pencitraan politik, lantas buat apa?

Tahun lalu, Menko Pulhukam Mahfud MD juga pernah menyindir Gatot. “Pak Gatot, pernah jadi panglima. Mana komunisnya enggak ditangkap. Loh sekarang bicara komunis,” katanya.

Memang benar sekali. Dulu jadi panglima TNI kenapa tidak ditangkap anggota yanh terlibat komunis? Kenapa setelah turun dari jabatan baru sibuk koar-koar soal komunis?

Coba Gatot buktikan di mana keberadaan para anggota komunis, kantor, tempat persembunyian atau apa pun yang terkait dengan komunis. Bisa buktikan gak? Kalau bendera komunis tak dihitung, karena bisa cetak sendiri dan bakar sendiri.

Saya yakin dia tidak akan bisa membuktikan, karena memang dia berniat membuat sensasi basi. Tiap tahun selalu begitu. Mirip dengan negara Vanuatu yang selalu memprovokasi soal Papua di setiap Sidang Umum PBB tahunan.

Buat Pak Gatot, jangan terlalu memaksakan berpolitik dgn narasi yang tidak bisa dibuktikan. Mau cari sensasi buat tahun 2024? Gak laku. Gatot tak punya kelebihan apa-apa selain pintar bikin sensasi. Makin tua, makin tak berlogika. Nanti disindir atau dilaporkan, malah teriak otoriter, mirip kelompok yang ngadu ke Komnas HAM setelah dilaporkan.

Publik sudah tahu tujuan Gatot ini, dan siapa afiliasinya. Tak usah sebut. Kalian pasti tahu.

Jangan lupa, tiap akhir bulan September, itulah momen pencitraan Gatot atau pansos. Pencitraan tiap tahun yang harus dirayakan.

Hanya karena bongkar patung dari museum, Gatot langsung menuduh itu adalah penyusupan paham komunis. Hahaha. Cuma segini kualitas mantan panglima TNI? memalukan. Model begini mau didorong jadi capres atau cawapres? Ihhhhh, geli.

Bagaimana menurut Anda?

sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *