‘Brigjen’ Lamek A Taplo menyampaikan tantangan perang lewat YouTube. (Dok. TPNPB-OPM)
Jakarta, Gatra.com– Ketua Umum DPP Persatuan Ahli Terknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), Atna Permana, mengungkapkan bahwa tenaga kesehatan (nakes) bernama Gabriela Meilan yang menjadi korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua beberapa waktu lalu baru bertugas selama tiga bulan saja di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. “Kalau di Kiwirok baru dari Juni 2021,” ujar Atna dalam sebuah webinar yang digelar pada Sabtu, (25/9).
Selain itu, Atna menambahkan bahwa sebetulnya korban dan keluarganya telah lama mendiami tanah Papua. “Bahkan Gabriela tuh dari TK sudah menjadi ‘saudara’ dengan teman-teman di Papua,” ucapnya.
Kemudian, Atna menglarifikasi bahwa Gabriela adalah seorang tenaga laboratorium, bukan perawat. Ia menambahkan bahwa tenaga laboratorium baru diterjunkan ke Papua sejak dijalankannya program Nusantara Sehat oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sejak tahun 2015 silam.
Melansir laman resmi Kemenkes, Nusantara Sehat adalah program yang bertujuan untuk menguatkan layanan kesehatan primer melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK).
Atna mengapresiasi kemauan Gabriela yang ingin terjun langsung ke Kiwirok. Padahal, korban merupakan lulusan tahun 2020. “Gabriela itu kan baru lulusan 2020. Luar biasa sudah bisa pergi ke daerah Kiwirok,” ujarnya.
sumber: gatra