WELEH! PEDAGANG PUNCAK BOGOR ADA YANG GETOK HARGA

Bogor – Puncak, Bogor, Jawa Barat terkenal dengan wisata kuliner mie dan kopi instan juga jagung bakar. Banyak traveler yang mencarinya di dataran tinggi ini disertai hawa dingin.

Namun, permasalahan lawas muncul ketika ada pedagang yang dianggap nakal karena menaikkan harga terlalu tinggi. Mereka menggetok harga makanan-minuman yang dijual. Alhasil banyak wisatawan terutama pemotor yang menghindari makan-makan di Puncak karena harganya dinilai terlalu mahal untuk ukuran mie instan.

Salah salah satu penjual, Jalaludin (61), yang mengamininya. Pedagang asli dari Bima ini mengatakan beberapa pedagang memang menaikkan harga barang dagangannya seperti jagung bakar, mie instan atau jualan lainnya.

“Kalau di sini jagung bakar dijual Rp 10.000 di lapak sebelah sana bahkan ada yang lebih sampai Rp 25.000. Perlakuan seperti itu ke pengunjung bukanlah hal baik secara agama,” kata mantan PNS di salah satu kementerian itu.

“Ada yang menjual nasi pecel ayam dengan harga tinggi tapi kami tidak melakukannya,” imbuh dia saat ditemui tim detikcom di kawasan Masjid Atta’Awun, Puncak, Bogor.

Kata Jalaludin, ia jadi salah satu pedagang yang memulai memberi keterangan harga di lembar menu. Tak hanya itu, ia juga mencetak banner menu berukuran besar dengan keterangan yang sama.

“Tujuannya biar nggak getok harga, ya dengan memasang banner,” tegas Jalaludin.

Keputusannya ini bahkan menimbulkan konflik. Ia pernah dimusuhi atau tak disukai dengan pedagang-pedagang lain di Puncak.

Selanjutnya: Dimusuhi Pedagang Lain di Puncak

Keputusannya ini bahkan menimbulkan konflik. Ia pernah dimusuhi atau tak disukai dengan pedagang-pedagang lain di Puncak.

“Pernah dimusuhin ratusan pedagang karena beri keterangan harga. Ada mungkin 500. Di sini ada perkumpulan pedagang Puncak tapi malah bahas soal dukun,” ketus dia.

Jalaludin sudah tiga tahun berjualan di lokasinya kini. Ia sadar tinggal di kawasan milik Perhutani dan taat bayar pajak agar tak diuber Satpol PP dan bisa mendirikan warung dengan bahan bangunan semi permanen.

Selain di Puncak, travelers juga mengeluhkan tarif yang mahal di Anyer, Serang, Banten. Tarif parkir dan makanan di salah satu tempat wisata andalan Banten itu juga dirasa kemahalan.

Travelers punya pengalaman dapat harga yang mahal saat tengah berwisata di suatu daerah? Silakan kirim pengalaman Anda melalui surat elektronik ke redaksi@detik.travel.(msl/ddn)
sumber: detik

 

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *