HARGA CABAI ANJLOK JADI RP.4.000 PER KG, PETANI BEBERKAN PENYEBABNYA

Konten ini diproduksi oleh kumparan

Pedagang sayur melayani pembeli di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Rabu (6/1). Foto: Asep Fathulrahman/ANTARA FOTO

Kabar kurang mengenakkan datang dari para petani cabai. Sebab, harga cabai saat ini sedang jeblok hingga menjadi Rp 4.000 per kilogram (kg).

Anjloknya harga tersebut tentu dikeluhkan oleh para petani. Lantas, apa yang menyebabkan harga cabai anjlok?

Berikut ini penjelasan dari petani yang tergabung di Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI):

Ketua AACI, Abdul Hamid, mengungkapkan hingga kini para petani cabai masih mengeluhkan harga cabai yang jeblok hingga menjadi Rp 4 ribu per kilogram (kg). Para petani tak bisa berbuat banyak, mereka takut menanam cabai karena hancurnya harga panen.

Abdul Hamid menjelaskan turunnya harga cabai akibat sepinya pasar. Sehingga, hasil panen yang melimpah tak terserap pembeli seperti restoran, pelaku usaha warteg hingga perkantoran.

“Cabai kriting, cabai merah besar, dan cabai rawit merah sangatlah murah di bawah Rp 9 ribu per kg, dan bahkan di beberapa daerah ada yang sekitar Rp 4 ribu per kg,” kata Hamid, Sabtu (28/8).

Hamid melanjutkan, para pedagang di Pasar Induk Kramat Jati menolak mengambil cabai karena pasokan masih ada. Ia memberikan gambaran, setiap pedagang masih memiliki pasokan sebanyak 20 ton, tetapi kiriman mencapai 60 ton per hari.

Ia juga mengakui secara produksi tidak ada kendala. Artinya sejauh ini cabai rawit maupun cabai besar tak terserap akibat minimnya permintaan.

Sejauh ini pihaknya mengupayakan untuk melakukan sosialisasi inisiatif untuk membeli cabai petani. Ia berharap dengan adanya sosialisasi inisiatif pembelian cabai petani mampu memberikan dampak psikologis yang bagus bagi petani.

“Sekarang ini yang nanam diperbanyak cuma kalau melihat kondisi murah begini orang takut tanam itu harus diberikan pemahaman, hari besar natal tahun baru semakin dekat,” tuturnya.
sumber: kumparan

This entry was posted in Berita, Informasi AgriBisnis. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *