KASUS BARU COVID-19 DI SUMUT 1.020, MENINGGAL 28 ORANG

* Medan, Toba dan Simalungun Zona Merah

Medan (SIB) – Kasus baru Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) masih ditemukan di kalangan masyarakat. Kasus baru pertanggal 25 Agustus 2021, sebanyak 1.020 orang, angka kesembuhan 2.013 orang, meninggal 28 orang, kasus aktif berkurang 1.021 orang.

Sehingga, total kasus mencapai 91.737 orang, angka kesembuhan 65.757 orang, meninggal 2.194 orang dan kasus aktif 23.778 orang. Jumlah ini diperoleh jurnalis harianSIB.com Leo Bukit dari laporan media harian Covid-19 Kemenkes RI, Rabu (25/8).

Kemudian, Sumut peringkat ketiga sebagai daerah penyumbang kasus baru di Indonesia. Peringkat ini diketahui melalui laporan media harian Covid-19 Kemenkes RI, Rabu (25/8).

Data itu juga mencatat peringkat pertama kasus baru diraih Jawa Barat sebanyak 5.464 orang, Jawa Timur peringkat kedua sebanyak 1.619 orang, Sumatera Utara peringkat ketiga sebanyak 1.020 orang.

Sementara, kasus corona di Medan 41.458 orang, sembuh 31.1112 orang, meninggal 790 orang, kasus aktif 9.556 orang, di Deliserdang 14.486 orang, sembuh 11.416 orang, meninggal 380 orang, kasus aktif 2.690 orang.

Kasus di Pematangsiantar 3.391 orang, sembuh 2.176 orang, meninggal 55 orang, kasus aktif 1.168 orang, dan di Simalungun 2.788 orang, sembuh 2.133 orang, meninggal 84 orang, kasus aktif 571 orang.

Berikutnya, jumlah Bed Occupancy Rate (BOR) tempat tidur Covid-19 di Sumut mengalami penurunan 3 %. Jumlah BOR yang terpakai pertanggal 24 Agustus 2021 mencapai 47% dari tempat tidur yang tersedia (total 2.938 tempat tidur terpakai dari 6.202 tempat tidur yang tersedia).

Kondisi BOR di Toba dan Tanjungbalai melebihi ambang batas WHO 60%. Batubara, Gunungsitoli dan Nias Barat tidak ada tempat tidur Covid-19 yang terpakai. Ruangan ICU Covid-19 terisi di Tapanuli Utara, Medan, Karo, Tebingtinggi, Sibolga, Deliserdang, Pematangsiantar, Binjai dan Langkat.

Cakupan vaksinasi tahap I, II, III di Sumut sampai tanggal 25 Agustus 2021 mencapai 3.700.271 dari target 11.419.559 juta jiwa. Jumlah itu diperoleh dari https://covid19.sumutprov.go.id.

Vaksinasi dosis pertama kepada lansia mencapai 232.038 jiwa, disabilitas dan ibu hamil 1.164 jiwa, petugas publik 1.464.044 jiwa, SDM kesehatan 78.398 jiwa, masyarakat umum 528.251 jiwa, remaja 30.917 jiwa. Jumlah vaksinasi dosis pertama mencapai 2.334.812 jiwa.

Vaksinasi dosis kedua kepada lansia mencapai 169.081 jiwa, disabilitas dan ibu hamil 5 jiwa, petugas publik 923.602 jiwa, SDM kesehatan 72.515 jiwa, masyarakat umum 268.073 jiwa, remaja 19.465 jiwa. Jumlah vaksinasi dosis kedua mencapai 1.452.741 jiwa.

Kemudian, dosis ketiga tenaga kesehatan 9.564 jiwa. Total sementara vaksinasi dosis pertama, dosis kedua dan ketiga mencapai 3.797.117 juta jiwa. Daerah tertinggi vaksinasi dosis pertama di Sumut yaitu Pakpak Bharat, disusul Samosir, Sibolga, Humbang Hasundutan, Toba dan lainnya.

Sedangkan daerah tertinggi vaksinasi dosis kedua yaitu Pakpak Bharat, Sibolga, Humbang Hasundutan, Medan, Samosir. Selanjutnya daerah tertinggi dosis ketiga Gunungsitoli, Humbang Hasundutan, Toba dan Batubara.

Dalam kondisi penularan yang sudah meluas di komunitas, maka membatasi mobilitas masyarakat secara signifikan dan lebih ketat perlu dilakukan dengan cara penguatan 3T yaitu testing, tracing, treatment. Percepatan vaksinasi harus terus dilakukan untuk melindungi sebanyak mungkin orang.

Upaya ini dilakukan untuk menurunkan laju penularan serta mengutamakan keselamatan mereka yang rentan untuk meninggal (seperti lansia, orang dengan komorbid) mengingat kapasitas kesehatan yang terbatas dan dampak jangka panjang dari infeksi Covid-19.

Sementara itu, seiring meningkatnya angka kesembuhan pasien Covid-19 di Provinsi Sumut, turut berdampak langsung dengan keberadaan status zonasi risiko yang ada di daerah ini.

Bahkan, menurut data yang disampaikan Satuan Penanganan Covid-19 Pusat melalui website resminya, Rabu (25/8), jumlah zona merah (risiko tinggi) Covid-19 di Sumut turun signifikan dari delapan menjadi tiga daerah yakni Medan, Toba dan Simalungun.

Seperti diketahui sebelumnya, khusus untuk Toba dan Simalungun berada di zona oranye (risiko sedang), namun kali ini statusnya dinaikan ke zona merah.

Sedangkan tujuh kabupaten/kota lainnya, yakni Samosir, Tebingtinggi, Tapanuli Utara, Labuhanbatu, Deliserdang, Asahan dan Pematangsiantar statusnya diturunkan ke zona oranye.

Kabupaten/kota lainnya yang berada di zona oranye adalah Pakpak Bharat, Nias Barat, Tanjungbalai, Mandailing Natal, Serdangbedagai, Batubara, Padanglawas, Padanglawas Utara, Labuhanbatu Selatan, Sibolga, Karo, Humbahas.

Selanjutnya, Labuhanbatu Utara, Binjai, Padangsidimpuan dan juga Langkat, sehingga totalnya menjadi 24 daerah. Untuk zona oranye jumlahnya ada enam daerah, masing-masing Gunungsitoli, Tapanuli Tengah, Nias, Tapanuli Selatan, Nias Utara dan Nias Selatan.

Adapun data ini berdasarkan hasil pembobotan skor dan zonasi risiko daerah dari setiap indikator baik epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan yang diperbaharui pertanggal 22 Agustus 2021. (SS6/f)
sumber: hariansib

This entry was posted in Berita, Informasi Kesehatan. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *