HEBAT, PENGACARA RIZIEQ MAU MENUNTUT DI AKHIRAT JIKA TAK DAPAT KEADILAN

Xhardy – Rizieq seharusnya bisa bebas untuk sementara, tapi penahanannya diperpanjang hingga 30 hari lagi. Di satu sisi, banyak yang bernapas lega karena Rizieq tetap ditahan karena orang ini berpotensi berbuat ulah lagi. Tapi bagi kelompok Rizieq, ini adalah ketidakadilan dan kezaliman.

Rizieq tentunya tidak terima dengan keputusan ini. Dia terus melakukan sejumlah upaya peradilan agar bisa terbebas dari penjara. Menurut kabar terbaru, Rizieq mengutus tim pengacaranya untuk mengajukan surat permohonan pembatalan perpanjangan ke MA.

Aziz Yanuar, salah satu tim kuasa hukum Rizieq mengatakan perpanjangan masa hukuman Rizieq yang diputuskan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta bentuk kesewenang-wenangan dalam penegakan hukum. “Bahwa kami tidak bosan-bosan untuk menegaskan dan mengulangi bahwa tindakan penetapan penahanan IB-HRS melalui surat Nomor 1831/Pen.Pid/2021/PT DKI tertanggal 5 Agustus 2021 yang ditandatangani oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta adalah merupakan bentuk kesewenang-wenangan dalam penegakan hukum, cacat prosedur, cacat administrasi dan sangat jauh dari nilai-nilai keadilan,” katanya.

Aziz bahkan menegaskan, jika keadilan secara negara tak didapatkan Rizieq, dia memastikan mereka akan menuntut di akhirat kelak. “Jika upaya-upaya tersebut di atas tidak juga menghasilkan keadilan yang kami dambakan selama ini, maka kami akan menuntut di akhirat kelak para pelaku kezaliman luar biasa ini kepada Allah SWT yang Maha Adil dan Maha Besar perhitungannya kelak,” katanya di MA.

Alamak, akhirat itu domain Tuhan. Tak usah bicara seolah sudah yakin Tuhan akan berpihak kepada mereka.

“Bahwa tidak lupa kami memohon Doa dari segenap masyarakat pecinta keadilan dan juga Umat Islam agar Allah SWT memberikan kemenangan, keistiqomahan, kesehatan dan keselamatan untuk IB-HRS (Imam Besar Habib Rizieq Shihab),” katanya.

Mau menuntut di akhirat? Apakah mereka mau jadi penuntut umum di akhirat? Ada-ada saja mereka ini. Mulutnya begitu mudah bicara surga, neraka, akhirat dan azab.

Justru meraka inilah yang sebenarnya mempermainkan hukum. Kalau hakimnya ketuk palu bikin keputusan sesuai keinginan mereka, maka hakim tersebut akan disanjung setinggi langit. Hakim akan disebut bijaksana karena telah bertindak benar.

Akan tetapi berlaku pula sebaliknya. Jika hakimnya membuat keputusan yang tidak sesuai dengan keinginan mereka, maka hakim tersebut akan dihujat pagi sore siang malam sampai berminggu-minggu. Neraka dan azab akan jadi senjata andalan untuk menakuti. Hakim akan disebut zalim dan diingatkan karena telah menzalimi ulama.

Gaya mereka itu seolah sudah paling benar, seolah surga itu hanya milik mereka sendiri. Padahal, tindakan mereka juga akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Merasa paling benar sekaligus paling arogan. Mereka tak sadar kalau Rizieq juga sudah banyak menzalimi dan merugikan orang lain, sehingga sudah tak terhitung lagi berapa banyak yang menyumpahi Rizieq agar kena batunya. Mereka juga tak segan akan menuntut pertanggungjawaban Rizieq.

Bagi kelompok Rizieq ini adalah ketidakadilan. Bagi mereka, apa sih yang adil? Bikin ulah tapi masih merasa sebagai korban tak bersalah.

Aneh aja Rizieq mempercayakan orang ini sebagai kuasa hukum. Pantesan tidak berdaya dan kalah melulu. Logikanya gak jalan. Nalarnya kacau. Bermodalkan senjata berbau agama untuk membuat pihak lain ketakutan.

Dari cara mereka bicara dan berperilaku, ada kesan kelompok Rizieq ini sebenarnya tidak menghargai hukum. Kebetulan saja mereka saat ini tidak berdaya, makanya tidak bisa berbuat banyak kecuali protes dan marah. Mau nge-gas tapi tanggung dan tak bertenaga. Coba saja kalau mereka di atas angin, mereka bakal kelihatan topeng bobroknya.

Coba korek lagi berita-berita sebelumnya, maka akan didapati bagaimana Rizieq yang membangkang, kuasa hukumnya yang pernah adu mulut dengan hakim, Riizeq yang merendahkan jaksa dengan sebutan dungu dan pandir. Apakah itu menghormati hukum? Kalau mereka merasa di atas angin, tak terbayang segarang apa lagi mereka ini.

Salah saja mereka masih bisa angkuh. Apalagi kalau benar, yang salah bisa diserang habis-habisan. Ini tipikal orang yang emosinya ditaruh paling depan. Maunya ajak ribut terus, tapi ketika diladeni dan dibentak, langsung menciut nyalinya dan play victim.

Bagaimana menurut Anda?

sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *