KENDAL, KOMPAS.com- Widodo, Kepala Desa Kebonagung, Kecamatan Ngampel, Kendal, Jawa Tengah, yang mengamuk saat polisi membubarkan pentas musik akhirnya meminta maaf.
Dia mengaku menyesal atas perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya.
“Kejadian itu, kami jadikan pembelajaran. Saya atas nama pribadi dan masyarakat yang ada di lokasi pentas musik meminta maaf kepada semuanya, termasuk bapak polisi dan petugas Satgas Covid-19,” kata Widodo saat dihubungi, Jumat (20/8/2021).
Sebelumnya diberitakan, video perseteruan antara polisi dengan seseorang saat ada pembubaran pentas musik beredar luas di media sosial.
Belakangan diketahui peristiwa itu terjadi di Desa Kebonagung, Kecamatran Ngampel, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pada Selasa (17/8/2021) malam.
Polisi yang terlibat perseteruan adalah Kepala Kepolisian Sektor Pegandon AKP Zaenal Arifin.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Sedangkan orang yang berhadapan dengan polisi diduga merupakan Kepala Desa Kebonagung.
Kepala Resor Kendal AKBP Yuniar Ariefianto membenarkan adanya perseteruan tersebut.
Dia mengatakan, pentas musik itu dibubarkan karena berlangsung saat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Selain itu, acara tersebut berlangsung tanpa izin dari Satgas Covid-19.
Yuniar menyebutkan, kini sedang berlangsung penyelidikan atas dugaan pelanggaran aturan PPKM dari acara tersebut.
Selain itu, polisi juga akan memeriksa kesehatan orang-orang yang hadir.
“Kami akan melakukan skrining semua warga yang nonton pertunjukan musik,” kata Yuniar, Kamis (19/08/2021).
sumber: kompas