Merdeka.com – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak umat Islam memaknai kemerdekaan Indonesia ke-76 dan Tahun Baru Islam sebagai momentum untuk menuju bangsa yang merdeka dan hijrah dari Coronavirus disease (Covid-19). Untuk bisa mewujudkan itu, maka perlu diawali dengan mengubah perilaku agar lebih baik dan positif.
Hal itu disampaikan Airlangga saat menghadiri acara Indonesia Bersholawat yang digelar Majelis Ahlul Hidayah (Majelis AH) di kediaman Pemimpin Ahbabul Musthofa Habib Syech Abdul Qodir Assegaf, Solo, Sabtu (14/8).
“Sebagai bangsa Indonesia harus mensyukuri anugerah kemerdekaan yang telah menginjak usia 76 tahun. Momentum 1 Muharram tahun baru Islam menjadi penanda, bahwa Nabi Muhammad telah membangun peradaban masyarakat Islam. Telah membawa perubahan yang signifikan. Yakni bangsa yang memasuki babak baru membebaskan umat Islam dari diskriminasi, intimidasi dan penindasan, menuju peradaban Islam yang egaliter, saling gotong royong dan saling bekerja sama,” kata Airlangga dalam sambutan.
Di Madinah, kata Airlangga, Nabi Muhamad telah berhasil membangun tatanan sosial, politik, ekonomi dan kemasyarakatan yang bersendi pada nilai keislaman seperti gotong royong, menjunjung tinggi toleransi dan saling tolong-menolong.
Nabi Muhammad, tutur Airlangga, sebagai pemimpin dalam komunitas masyarakat majemuk berhasil memimpin masyarakat Madinah yang terdiri dari pendatang Makkah, penduduk asli Madinah, Nasrani, Yahudi dan kelompok berbeda suku yang sudah ada sebelumnya.
“Perjanjian yang dikenal Piagam Madinah menjadi dasar kesepakatan bersama membangun kemasyarakat dan kenegaraan,” demikian Airlangga.
Menurut Airlangga, makna hijrah Nabi Muhammad harus dimaknai oleh Bangsa Indonesia tentang pesan rahmatan lil a’lamin. Dalam konteks Hari Ulang Tahun Indonesia (HUT) ke-76, seluruh masyarakat Indonesia memaknai dengan penghargaan pada pahlawan bangsa.
Lebih lanjut, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini mengatakan, cara menghargai pahlawan bangsa seperti ulama, habaib dan santri yang telah berjuang dengan darah dan air mata dengan tekad kuat menjadikan bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya.
Airlangga juga menyampaikan keyakinannya Indonesia akan segera merdeka dari pandemi Covid-19. Sebab, badai pandemi Covid-19 akan bisa dilewati dengan tekad kuat dan kerja keras.
Ia juga menyinggung soal pertumbuhan ekonomi 7 persen menjadi momentum keluar dari krisis Covid-19 dan menuju lompatan kemajuan bangsa. Airlangga mengajak umat Islam Indonesia memaknai hijrah dengan mengubah pola pikir, seperti meningkatkan etos kerja.
“Dengan penuh fleksibilitas dan kecepatan dan penggunaan teknologi perlu dimanfaatkan untuk menuju merdeka dari Covid, hijrah dari Vovid-19,” demikian Airlangga menekankan.
Menutup pidatonya, Airlangga mengingatkan bahwa sebuah bangsa tidak akan terjadi tanpa tekad kuat elemen bangsa mengubah nasibnya.
“Seperti yang difirmankan Allah dalam Surat Al’araf ayat 11 bahwa sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum sebelum kita mengubah sendiri,” pesan Airlangga.
Sementara itu Pimpinan Majelis AH KH Nusron Wahid mengatakan bahwa acara yang digelar bertujuan untuk membumikan selawat di bumi Indonesia.
Nusron juga menjelaskan, sejak didirikan pada 18 Juni 2021 lalu kepengurusan dan perwakilan Majelis AH sudah mencapai 337 cabang dan tersebar 34 provinsi.
“Semoga atas syafaatnya Beliau (Muhammad SAW) pada bulan ini bertepatan dengan bulan Agustus 2021 kita semua memperingati kemerdekaan beserta tahun baru 1443 Hijriyah. Semoga melalui momentum memenangkan pertarungan dengan covid-19 dengan penuh kerja keras,” kata Nusron.
Habib Syech saat mengawali acara selawat menyerukan kepada seluruh bangsa Indonesia menghentikan sikap berburuk sangka dan saling caci maki antar sesama anak bangsa.
“Sekarang ini banyak yang suudzhon caci maki antarsatu yang lainnya. Kita harus bersatu tanpa ada caci maki,” demikian pesan Habib Syech. (mdk/cob)
sumber: merdeka