HMI MAU DEMO LAGI TANGGAL 13 AGUSTUS, JANGAN MERENGEK KALAU DITINDAK TEGAS

Xhardy – Banyak yang berusaha untuk menggelar aksi demo saat pandemi. Ada yang bermotif politik. Ada yang demo karena merasa pemerintah tak becus menangani pandemi Covid-19. Pokoknya beragam deh. Untung saja gerombolan penjual agama tidak bisa demo lagi sejak imam besarnya diamankan.

Salah satunya adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pimpinan Abdul Muis.

HMI pimpinan Abdul Muis menerbitkan surat instruksi bernomor 144/A/Sek/12/1442 berisi rencana demonstrasi mereka. Mereka menyebut aksi demonstrasinya sebagai #AgustusMerdeka. Hal ini didasari penilaian bahwa pemerintah telah gagal dalam memenuhi hak-hak warga Indonesia dalam pandemi Covid-19 ini.

Instruksi itu berisi perintah untuk mengkaji segala persoalan bangsa akibat kegagalan Jokowi dan Ma’ruf Amin. Instruksi berikutnya adalah melakukan aksi unjuk rasa secara serentak pada tanggal 6, 13, dan aksi puncak pada 16 Agustus 2021.

Start awal cukup mengecewakan.

Aksi demo tanggal 6 Agustus digagalkan polisi karena polisi menyekat jalur di dekat Sekretariat PB HMI, Jl Sultan Agung, Jakarta Selatan. Aksi demo dimulai di kantor Sekretariat PB HMI, Jl Sultan Agung, Jakarta Selatan, pukul 16.00 WIB sore. Awalnya ada 72 orang yang ikut aksi. Ada pula yang berorasi. Selanjutnya polisi bersepeda motor datang dan memblokade jalan. Polisi datang, demonstrasi pun bubar. Tiga orang sempat diamankan polisi sebelum pada akhirnya dipulangkan.

Gagal di aksi demo pertama tidak menyurutkan niat mereka. Mereka rencananya tetap akan menggelar aksi demo di depan Istana Merdeka tanggal 13 Agustus 2021.

“Bagi seluruh kader untuk tetap melakukan aksi sampai pemerintah mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap rakyat. Khususnya dalam penanganan Covis-19,” kata Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda (PTKP) PB HMI Rich Ilman Bimantika.

Pj Ketua Umum Abdul Muis Amirudin memimpin rapat evaluasi aksi pada 6 Agustus kemarin. Ada pembahasan teknis unjuk rasa pada 13 Agustus nanti agar tak lagi dihalangi oleh polisi. “Evaluasi yang terpenting di bahas semalam ialah, tentang strategi gerakannya. Yang jelas, untuk tanggal 13 nanti, kami akan turun aksi unras beda dengan tanggal 6 yang tidak bisa sampai ke istana,” katanya.

Ada dua poin yang ingin saya sampai di artikel ini.

Yang pertama adalah waktu demo. Aksi demo pertama dimulai jam 4 sore? Apa tidak salah? Yang hadir cuma puluhan orang? Ini bukan demo, tapi acara kumpul bareng di jalanan. Lagian buat apa demo sore, di saat warga hampir pulang kerja, malah bikin macet. Demo cuma sebentar, seolah kayak demo tapi tak ada modal. Cuma demo ala kadarnya yang hanya bersifat numpang eksis biar terkenal.

Kalau demo kayak begitu, lebih baik jangan demo. Bikin malu aja. Nampak sekali demo hanya untuk cari perhatian dan disorot media. Jangan nanti kayak Ketua BEM UI itu, yang merasa sudah hebat mengkritik pemerintah, numpang eksis, terkenal, lalu kabar terakhir adalah Najwa Shihab menyebut dia sedang berjuang menyelesaikan skripsinya dan butuh dibantu untuk biaya penunjang pendidikannya.

Poin kedua adalah, demo dilarang di saat pandemi ini. Berpotensi menimbulkan kerumunan. Belum lagi potensi demo disusupi (entah tidak disengaja atau direncanakan) dan terjadi kerusuhan. Dampaknya sangat merugikan. Kasus Covid-19 sudah mulai melandai. Jangan gara-gara ingin lagak sok pahlawan, malah terjadi kluster baru.

Harusnya mereka malu dengan mahasiswa di Jawa Tengah yang sudah membantu pemda dalam menangani pandemi dan terjun ke masyarakat untuk memberikan bantuan. Ini jauh lebih hebat ketimbang sekelompok mahasiswa banyak gaya yang tidak banyak membantu tapi bikin ribut.

Lagipula demo seperti ini tidak akan berhasil. Masyarakat malah tambah kesal dan jijik dengan rencana tersebut. Demo yang tidak didukung rakyat, hanya akan berujung sia-sia.

Hari gini masih turun ke jalan? Mahasiswa macam apa yang masih suka turun ke jalan dan teriak tak jelas, apalagi di saat masih pandemi? Lebih baik bantu masyarakat yang terdampak, atau minimal diam saja di rumah jangan bikin keributan tak jelas, kecuali memang ada udang di balik sushi.

Bagaimana menurut Anda?

sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *