ASAL BICARA, NOVEL BAMUKMIN TUDING PPKM CARA MENUTUPI KEGAGALAN BERANGKATNYA JAMAAH HAJI

Widodo SP – Selalu ada yang seru setiap kali Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin bicara atau mengomentari kebijakan pemerintah.

Bukan karena komentarnya bagus, berisi, atau berkhasiat menaikkan imunitas para pendengar dan pembaca komentarnya sih, melainkan justru karena kerap kali tidak nyambung, terkesan asal bicara tanpa dipikir, tidak sesuai konteks yang dibahas, bahkan tak jarang mengandung tuduhan, kalau tidak bisa disebut fitnah.

Seperti saat dengan bergaya si Novel ini mengomentari soal kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang diterapkan oleh pemerintah sejak 3 hingga 20 Juli 2021, dengan entengnya Novel bicara begini, seolah tanpa saringan dari mulutnya … (eh, memang nggak ada penghalangnya kok, ya?)

“Menutupi kegagalan jemaah haji yang tidak berangkat, disinyalir dananya dipakai,” ujarnya seperti dikutip dari jpnn.com pada Minggu (4/7/21).

Seperti belum puas, Novel lantas berkata lagi:

“(Diduga) ada permainan bisnis yang sangat menguntungkan di bidang kesehatan … Yang terjadi adalah orang sudah divaksin dua kali pun malah terkena virus corona itu sendiri,” ucap Novel yang kita ketahui bersama pernah menjadi jubir gerakan tiga angka 212.

Saya sarankan SEWORD-ers tarik napas dulu, trus diembuskan sebanyak tiga set … kalau perlu yang terakhir dimasukin ke dalam kantong plastik, itung-itung latihan tes Genose seperti yang pernah saya ikuti.

Nggak ding. Itu cuma selingan supaya kita nggak spaneng atau tensi mendadak naik gara-gara omongan si Novel ini. Apalagi sambil lihat mukanya yang segaja saya pilih buat pelengkap artikel ini.

Jangan tanya kenapa saya pilih foto yang ada muka dia. Ya, jelas karena yang dibahas orang itu, masa’ saya pakai foto Luna Maya, Raisa, atau Nikita Mirzani sih?

Kembali ke Novel ….

Kalau dicermati, sebenarnya omongan si ompong itu sudah bisa dikategorikan fitnah, terutama kalau dia tidak bisa buktikan omongan soal tudingan pemakaian dana haji, juga tudingan bahwa pemerintah gagal menyelenggarakan haji untuk rakyat Indonesia.

Poin berikutnya, masih mengandung dugaan yang bisa mengarah pada fitnah kalau Novel tidak bisa membuktikan adanya bisnis di bidang kesehatan yang disebutnya sangat menguntungkan.

Namun, komentar yang terakhir sebaiknya jangan terlalu digubris, karena menunjukkan orang ini seperti minim literasi dan kurang wawasan.

Bagi Novel, orang yang sudah divaksin dua kali seperti diharamkan untuk tetap terkena Covid-19 alias jadi kebal seumur hidupnya. Kan ucapan yang ngawur itu!

Dia jelas minim literasi karena sudah cukup banyak ulasan mengenai hal tersebut. Istilah saya, Novel tinggal sekali klik (cari di Google) sudah keluar banyak informasi mengenai hal itu. Atau mungkin dia sedang habis kuota dan isi dompetnya kebetulan cekak?

Saya nggak tahu persis alasannya kenapa orang ini terus-terusan lontarkan komentar yang meski “nggak ada isinya” tetapi cukup provokatif dan bisa ditelan mentah-mentah oleh kaum yang segolongan dan sekelompok dengan dirinya.

Dalam kepongahannya orang ini seperti lupa bahwa junjungannya sedang (masih) bermalam di balik jeruji besi, begitu pula dengan koleganya Munarman, yang masih kita nantikan proses peradilan dan vonis akhir yang diketok oleh palu para pengadil.

Orang juga mungkin heran dengan kemampuannya menjaga imunitas tubuhnya … atau hanya kebetulan saja sehingga sampai saat ini dia belum terkena Covid-19? Huss … jangan doain jelek buat orang lain, karena Tuhan tidak suka!

Akhirnya, kita tunggu saja bagaimana episode selanjutnya dari kiprah seorang Novel Bamukmin ini di jagat perpolitikan negeri kita. Namun yang jelas, mengingat nama depan orang ini bikin saya ingat sosok lain yang kebetulan bernama depan sama, tapi beda nama belakang, juga beda nasib.

Daaan … sekalipun peluangnya tipis, izinkan saya berharap orang ini bisa lekas tersadar sebelum ada jeratan kasus yang membelitnya karena “kenakalannya” sendiri. Kalau sadar masih di ruang bebas kan lumayan bagus, ya kan? Minimal nasibnya akan lebih baik daripada junjungannya yang sepertinya masih belum sadar juga meski sudah beberapa bulan tidur kepanasan dalam penjara!

Begitulah kura-kura…

sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *