DENGAN ELEGAN JOKOWI MENJAWAB BEM UI

AntoCahaya – Seperti yang sudah kita ketahui bersama. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia baru-baru ini mengunggah status di akun twitternya mengkritik presiden Jokowi.

Polemik bermula saat BEM UI menuangkan keresahannya lewat media sosial. Unggahan itu menunjukkan foto Jokowi berdiri di sebuah mimbar, mengenakan tahta raja, dan disertai latar belakang bibir.

Tidak hanya itu, dalam foto tersebut juga disematkan keterangan bertuliskan “The King of Lip Service”.

Tak ayal unggahan itu menjadi polemik di tengah masyarakat. Di saat pemerintah dan masyarakat sedang disibukkan dengan kondisi dan situasi pandemi yang kian meninggi. BEM UI tiba-tiba menyeruak mengagetkan semua pihak.

Tak sedikit pro dan kontra ikut memperuncing keadaan Lantas bagaimana tanggapan dari presiden Jokowi sendiri atas kritikan yang ia terima?

Seperri biasa presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi kritikan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang menjulukinya sebagai The King of Lip Service.

Dengan santai dan melepas senyum, Jokowi merespons kritik yang menurutnya merupakan bentuk dari ekspresi berdemokrasi para mahasiswa itu.

“Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi,” kata Jokowi seperti dikutip Suara.com dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi menilai, BEM UI sedang belajar menyampaikan pendapat sehingga ia tak menanggapi secara berlebihan kritikan The King of Lip Service tersebut.

Selain itu, Jokowi juga berpesan agar pihak kampus UI selanjutnya tidak membantasi mahasiswa untuk menyampaikan kritik.

Meskipun demikian, Jokowi mengisyaratkan agar para mahasiswa mengedepankan tata krama dan sopan santun dalam menyampaikan ekspresinya.

“Jadi kritik itu boleh-boleh saja dan universitas tidak perlu menghalangi mahasiwa untuk berekspresi. Tapi juga ingat kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi menegaskan bahwa yang terpenting sekarang ini ialah penanganan pandemi Covid-19.

“Yang penting kita semuanya memang bersama-sama fokus untuk penanganan pandemi Covid-19,” katanya.

Eks Gubernur DKI Jakarta dan eks Wali Kota Surakarta ini juga mengaku tak mempermasalahkan anggapan maupun sebutan masyarakat terhadap dirinya.

Pasalnya, Jokowi merasa berbagai julukan tersebut sudah ada sejak lama. Bahkan ia turut mengungkit sejumlah julukan.

Jokowi mengatakan, setidaknya ada enam julukan atau gelar yang disematkan kepadanya sebagai bagian dari adanya kritik.

Adapun julukan yang diungkit Jokowi tersebut antara lain klemar-klemer, plonga-plongo, otoriter, bebek lumpuh, dan bapak bipang dan sekarang ada tambahan the king of lips service.

Seperti diketahui, kritikan BEM UI di media sosial ternyata berbuntut panjang. Pihak kampus UI bahkan mempermasalahkan dan memanggil sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam BEM UI.

Bahkan seperti yang diberitakan, setelah kritikan tersebut mengaku beberapa akun BEM UI telah diretas.

Sebetulnya kritik anak-anak mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia ini tak perlu dibesar-besarkan. Justru menjadi konsumsi pihak-pihak yang memang tidak menyukai presiden Jokowi

Tak kurang dari para pendukung Jokowi membalas dengan berbagai narasi. Akan tetapi dapat dimengerti mengingat BEU UI selama ini disinyalir sudah terpapar pemikiran orang-orang HTI, yang selama ini memang dikenal sudah masuk ke dunia perguruan tinggi.

Julukan deni julukan selama ini memang diterima oleh presiden Jokowi. Bahkan mungkin presiden Jokowi adalah presiden indonesia yang paling banyak diberi julukan oleh para pengkritiknya. Terutama para lawan politiknya.

Akan tetapi yang mencengangkan ia menjawab kritikan itu dengan elegan yaitu dengan cara bekerja, sama sekali tidak terpengaruh dengan kritikan bahkan nyinyiran apapun.

Justru kritikan, nyinyiran, hinaan bahkan caci maki yang sering dialamatkan ke dirinya menjadikannya sweet revund dengan sebuah pembuktian.

Kiranya dapat kita lihat rekam jejaknya terkait julukan-julukan yang sering ia terima tiidak membuatnya marah. Bahkan yang hinaan dan caci maki pun ditanggapi dengan santai sekali

Sedang mereka yang biasa nyinyir pada presiden Jokowi malah terlihat frustasi sendiri. Ibaratnya sudah memukul dan berharap mendapat balasan dan menjadi blunder presiden Jokowi akan tetapi ia tidak banyak bereaksi.

Memang jika kita mau jujur selama presiden Jokowi memimpin bangsa ini dialah yang paling banyak menerima fitnah panah dari berbagai arah. Tapi selalu dijawab dengan bekerja.

Demikian, salam

sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *