MAYORITAS PASIEN COVID BANGKALAN TAK SAMPAI 24 JAM DIRAWAT

Madura, CNN Indonesia — Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Agus Sugianto Zain, mengatakan mayoritas kondisi pasien Covid-19 di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) Bangkalan, tidak dapat bertahan lama. Tak sampai 24 jam mendapat perawatan, mayoritas pasien meninggal dunia.

Hal tersebut diketahui setelah pemerintah daerah melakukan koordinasi dan evaluasi terhadap manajemen rumah sakit.

“Hitungan jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Bangkalan, dalam sehari 10 banding 15 pasien. Yang 10 pasien ini ketika tiba di rumah sakit, rata-rata tidak sampai bertahan 24 jam, namun sudah meninggal,” kata Agus saat dimintai keterangan CNNIndonesia.com, Minggu (6/6).

Dia mengatakan hal itu menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat terhadap bahaya virus corona masih rendah. Seharusnya, masyarakat langsung merujuk kerabat yang positif ke rumah sakit saat kondisinya belum terlalu parah.

“Jadinya setelah banyak pasien di rumah sakit meninggal, pihak manajemen yang dinilai kurang melayani. Padahal masyarakat sendiri kurang begitu sadar,” tambahnya.

Sedikitnya di RSUD Syamrabu, kata Agus, kamar atau ruangan yang disediakan untuk pasien Covid-19, berjumlah 17 kamar. Dari jumlah ini, pihak manajemen berharap pasien Covid-19 dan non Covid-19, dapat teratasi dengan cepat dan baik

Agus lalu berharap dukungan semua pihak untuk ikut andil dan menyamakan persepsi dalam mengatasi pandemi Covid-19. Sebab, tidak sedikit di lapangan dijumpai banyak persepsi yang berseberangan dengan pemerintah.

Sebelumnya, permintaan manajemen untuk menutup pelayanan RSUD Syamrabu Bangkalan, pasca dua tenaga kesehatan meninggal dunia, tidak diizinkan pemerintah, sebagaimana hasil koordinasi pemerintah daerah dan provinsi, pada Minggu (6/6) sore.

Dalam rapat koordinasi tersebut diputuskan, bila pasien terpapar Covid-19 overload atau melebihi muatan yang ditampung di RSUD Syamrabu Bangkalan, pemerintah provinsi menyediakan 10 rumah sakit di Kota Surabaya untuk jadi rumah sakit rujukan.

Sejauh ini, pemerintah kota Surabaya juga melakukan penyekatan di Jembatan Suramadu. Warga dari Madura yang ingin ke Surabaya harus dites swab antigen mulai hari ini, Minggu (6/6).

Langkah penyekatan itu dilakukan guna mencegah penularan virus corona dari wilayah Madura ke Surabaya. Sejauh ini, ada 70 warga Madura yang positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab antigen.(nrs/bmw)
sumber: cnn

This entry was posted in Berita, Informasi Kesehatan. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *