KAUM NASIONALIS DI KPK JEBAK KADRUN, UMPAN DIMAKAN, KADRUN BERGELIMPANGAN

Manuel – Wacana pemecatan para kadal gurun lewat tes wawasan kebangsaan berhasil membuat orang-orang pendukung teroris di KPK keluar sarang dan terlebih memamerkan kedunguan mereka. Kena deh. Novel bahkan langsung menyantap jebakan luar biasa keren itu. Firli pun dituding mau pecat Novel.

Playing victim gagal. Justru Novel di tengah bulan Ramadan yang penuh dengan kebaikan, malah suudzon kepada Firli Bahuri. Nggak perlu mata yang lengkap untuk mengetahui keadaan ini. Butuh hati yang bersih untuk tidak suudzon. Malah Novel dan puluhan kadrun lain kena jebakan.

Secara, para kadal gurun yang masih ada di KPK dan yang sudah keluar dari KPK pun langsung merespons keras sekali terkait tes wawasan kebangsaan yang dianggap menjadi ajang untuk merusak, melemahkan dan bahkan membunuh KPK.

Saya melihat bagaimana orang-orang Taliban yang pandangannya hanya setengah mulai menggasak dan mau menghancurkan pimpinan KPK yaitu Irjen Firli Bahuri. Saya melihat bagaimana KPK ini yang ada di bawah pimpinan wadah pegawai KPK yang sangat tidak jelas arah ideologi kebangsaannya, sangat terganggu dengan keberadaan Firli.

Kita tahu bahwa yang bilang ada pemecatan pegawai KPK ini bukan siapa-siapa. Wacana pemecatan ini pun langsung direspons begitu liar dan digoreng habis oleh media-media Tempe busuk. Padahal wacana ini tidak jelas datang dari mana.

Sumber informasinya pun adalah orang dalam KPK sendiri yang sampai sekarang namanya tidak ada. Kita tahu di internal KPK ini terbagi dan terpecah menjadi dua jenis. Kalau bung Neta S Pane pernah mengatakan bahwa tadi KPK ada dua jenis polisi yaitu polisi Taliban dan polisi India, saya mengatakan kedua kelompok yang lain.

Mereka bukan polisi Taliban maupun polisi India. Namun mereka kadal radikal teroris dan garuda nasionalis. Saya yakin ada orang-orang KPK yang masih nasionalis sedang iseng mengeluarkan informasi bahwa gagalnya Novel Baswedan dan kadal lainnya terkait tes wawasan kebangsaan ini membuat mereka terancam dipecat.

Jebakan Batman yang disiapkan oleh orang-orang KPK kubu nasionalis ini menjadi sebuah jebakan yang efektif. Ternyata berhasil menjerat para kadal gurun yang bodoh itu. Mana mungkin gagal tes bisa dipecat?

Dan mereka dengan mudah dan mentah-mentah menelan umpan yang menjadi iseng-iseng tersebut. Dan kelihatannya pada akhirnya memang benar bahwa tidak ada pemecatan melainkan pembinaan lebih jauh lagi. Ngakak! Tapi ketahuan akhirnya siapa yang radikal kan? Cek saja statement kadal itu di media.

Pembinaan kepada orang-orang yang gagal tes termasuk Novel Baswedan untuk setia kepada NKRI dan keluar dari jalan Abdullah Hehamahua yang pernah menjadi pimpinan penasehat di KPK. Internal KPK ini sedang di indoktrinasi agar mereka bisa mendirikan negara khilafah.

Video negara yang dibawa oleh orang-orang radikal seperti Pelig Mobil dan juga Rizieq. Saya melihat bagaimana internal KPK ini memang terbagi menjadi dua. Padahal kita tahu dari ribuan pegawai KPK yang tidak lewat hanya 75.

Namun yang 75 itulah yang menjadi penggiring opini yang paling busuk di dalam sepak terjang KPK. Kalau Novel lulus mereka akan menganggap bahwa teks itu benar adanya dan adil. Tapi kalau Novel dan 75 orang lainnya tidak lulus karena mereka akan menganggap bahwa ujian tersebut adalah upaya melemahkan KPK.

Bahkan kalau mau dilihat, ada seorang admin Twitter milik seorang ulama di Australia tempat Indonesia diinjak-injak oleh Veronica Koman, mengatakan bahwa ini adalah bentuk elite dalam membagi-bagi kekuasaan yang menghalalkan korupsi.

Benar-benar mereka terjebak semua dalam permainan yang dikerjakan oleh orang-orang nasionalis. Candaan yang luar biasa keren sekali kalau mau dikata ya. Saya melihat bagaimana orang-orang KPK yang radikal ini ketakutan karena wadah pegawai KPK ini akan dibubarkan dengan segera dengan cara melakukan nasionalisme dan upaya membangkitkan kebangsaan.

Para kadal gurun itu gerah di dalam dan semak-semak. Ini ibarat Garuda menggebuk Semak, lalu kadal gurun keluar semua. Good job bro. Upaya ini benar-benar efektif untuk membongkar habis siapa orang-orang radikal di balik KPK yang ingin membentuk negara khilafah.

KPK ini bukan lagi komisi pemberantasan korupsi di bawah para kadal gurun ini. KPK ini mungkin menjadi komite pembentukan khilafah di negara Indonesia. Upaya pengambilalihan kepemimpinan ini terlihat dari kantor pers conference KPK yang tidak ada foto presiden Joko Widodo dan wakilnya Kyai Ma’ruf Amin. Dan setelah Firli Bahuri menjabat beberapa lama baru dipasang foto Jokowi dan temannya itu. Sudah paham, yang sayang? Semoga saja NKRI tetap menjadi junjungan tertinggi dari para pimpinan KPK sampai ke pegawai-pegawainya.

Dan ternyata dengar-dengar ada upaya orang-orang KPK menangkap Ahok Loh. Tapi ternyata nama Ahok saat itu lebih besar daripada nama KPK yang dulu dianggap keren. Sekarang jangankan keren, malah KPK isinya orang-orang perampok dan radikalisme. Kena jebakan orang nasionalis yang keren itu loh.

Begitulah keren-keren!

sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *