Jakarta, CNBC Indonesia – Kasus corona India terdeteksi di Prancis. Seorang warga yang kembali dari India terdeteksi membawa strain B.1.617.
“Kami telah mengidentifikasi bahwa itu adalah varian India,” kata Direktur Badan Kesehatan Regional Prancis,. Benoit Elleboode, dikutip dari AFP, Jumat (30/4/2021).
Pernyataan ini mengejutkan karena datang hanya dua hari setelah Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veron menyebut tak menemukan kasus varian corona India di negeri itu. Ini membuat total 18 negara mengonfirmasi masuknya B.1.617 ke negara mereka.
Sebelumnya, merujuk GISAID, platform data influenza global, WHO menyebut ada 17 negara yang telah kemasukan varian ini. Kebanyakan kasus ditemukan di India (791 kasus), Inggris Raya (400 kasus), AS (126 kasus), dan Singapura (83 kasus).
Dari penelurusan CNBC Indonesia di GISAID, platform data influenza global, data ini direvisi memang ada 17 negara dan satu wilayah. Ini merujuk pengujian 1.200 kasus yang diunggah dalam database GISAID.
Negara tersebut antara lain:
1. India
2. Inggris Raya
3. Australia
4. AS
5. Singapura
6. Jerman,
7. Italia
8. Portugal
9. Bahrain
10. Korea Selatan
11. Irlandia
12. Selandia Baru
13. Belgia, Swiss
14. Yunani
15. Belanda
16. Sint Maarten
17. Kamboja.
Selain mereka, varian ini ditemukan di wilayah kepulauan Guadalupe.
WHO sendiri mengelompokkan varian India ini sebagai “varian menarik”. Label ini akan merujuk ke berapa bahayanya varian tersebut dibanding varian asli corona, seperti lebih mudah menular, mematikan dan mampu menghindari perlindungan vaksin
sumber: cnbc