Manuel – LSM paling cepat soal vaksin untuk segera dihalalkan. LSM ini juga paling cepat soal mengkritisi presiden Joko Widodo soal gerakan-gerakannya. Dan organisasi bentukan di era Soeharto ini juga paling cepat untuk orang-orang tidak mengaitkan antara aksi terorisme bom bunuh diri terkait agama tertentu.
Kalau nggak mau dikaitkan sih urusan kalian, penulis sih iya-iyakan saja deh. Tapi kan faktanya beda. Coba lihat saja potongan kepalanya, bisa diidentifikasi mukanya toh? Dari mukanya, pasti ada pernah terekam KTP. Cek saja agamanya. Pasti akan ketahuan kan?
Ditambah lagi beberapa hari belakangan ini, sebelum-sebelumnya Densus 88 juga menemukan banyak sekali terduga teroris. Terduga teroris itu juga bisa dicek KTP-nya kan? LSM jadi bisa apa kalau memang faktanya, ada keterkaitan antara tindakan terorisme dengan ajaran?
Toh juga kalau bicara deradikalisasi, pendekatan yang digunakan memangnya pendekatan apa? Nasionalisme murni? Ya nggak. Pemahaman agama kan yang harus dirombak? Coba deh LSM tanya saja ke BIN dan BNPT. BNPT ini juga kan tahu cara bagaimana menanggulangi terorisme.
Penanggulangan terorisme itu tidak murni diajarkan nasionalisme Indonesia saja. Bukan saja Pancasila yang jadi penekanan. Tapi pemahaman agama yang benar. Kalau bicara organisasi terorisme, memangnya nggak ada agamanya? Bukankah justru terorisme itu muncul dari tindakan manipulasi agama?
Terorisme tidak pernah muncul out of nowhere. Terorisme paling banyak muncul lewat penyalahgunaan agama. Kalau bicara aksi terorisme, coba dengar saja apa yang mereka katakan sebelum mereka melakukan tindakan tersebut. Pasti tahu lah.
Sekarang ini kita mengetahui bahwa di era Joko Widodo, pemerintah sedang memberantas terorisme sampai ke akar-akarnya. Tidak ada yang ditoleransi dari aksi terorisme ini. Mereka mengoyak-ngoyak dan mengancam persatuan kesatuan bangsa ini.
Apalagi dekat dalam persidangan orang yang dianggap habib, kejadian tersebut berlangsung dengan keji. Sudah lama kita hidup tenteram. Saya bersyukur pemerintah sudah memberantas ormasnya. HTI dan FPI yang memang tidak sejalan dengan Pancasila, sudah bubar.
Namun sekarang sisa-sisanya masih ada. Ormas dibubarkan tidak berarti pengikutnya diam saja. Mereka justru semakin kecewa dan dalam puncaknya, tindakan terorisme lah yang dikerjakan. Ormas yang dibubarkan juga nggak ada agama gitu?
LSM ini sepertinya agak salah. Seharusnya LSM ini menyesalkan dan berbelasungkawa terhadap kejadian yang jelas-jelas merusak NKRI ini. Kok malah suruh kita nggak usah kait-kaitkan ke agama tertentu? Nggak ada faedahnya mas. Terorisme itu muncul karena penyelewengan pemahaman agama.
Masak perlu saya yang ajarkan? Sudah jelas kok mereka bisa dilacak siapa. Bisa dilihat sejarahnya. Polisi pasti bisa melacak siapa si pembom bunuh diri yang badannya berceceran itu. BIN juga pasti punya data. Bisa dilacak ke keluarganya.
KTP itu kan integrasi sama KK. Bisa dicek siapa orang tuanya, istrinya kalau masih idup dan anak-anaknya kalau bereproduksi. Jadi sebenarnya ucapan wakil ketua LSM itu hanya omong-omong basa basi agar agamanya nggak dikait-kaitkan.
Bicara tentang terorisme, mereka punya referensi yakni beberapa kitab-kitab yang disalahartikan dan disalahtafsirkan. Mereka menggunakan buku-buku petunjuk yang mengambil ayat-ayat dari kitab suci. Jadi kalau bicara nggak ada kaitannya sama agama, ya nggak betul juga lah.
Saya berharap justru mereka ini bisa menjadi LSM yang lebih jujur lagi dan lebih terbuka. Kalau bisa, LSM itu berbagian dalam proses deradikalisasi. Ucapan-ucapan wakil ketua LSM itu juga selama ini menunjukkan agamanya kan?
Orang nggak bisa lepas dari agamanya loh. Bukankah jargon ini kalian yang bikin sendiri? Ahok nggak terpilih karena apa? Karena agama kan? Lalu reaksi LSM ngapain saat itu? Terorisme itu lahir dari penyalahgunaan agama. Jadi mau tidak mau, pasti harus dikaitkan sama agama. Dan dobrak dari sana.
Deradikalisasi dari agama. Janji bidadari surga itu dari mana datangnya? Dari mantan anggota LSM itu juga kan? Coba saja perhatikan cuitan-cuitannya. Radikalisme itu kedoknya agama kok. Jelas nggak bisa diperdebatkan lagi. Jadi kalau mau ngomong, ya mikir dulu. Kalian itu harus tanggung jawab.
Itu 6 terduga teroris yang ditembak mati sama polisi, itu agamanya apa? Coba cek saja KTP. Kok masih mau giring opini kalau terorisme nggak dari agama tertentu? Nggak jelas lu.
Begitulah nggak jelas.
sumber: seword