KOCAK, AMIEN RAIS BERTEMU JOKOWI, BAWA-BAWA NERAKA JAHANAM

Xhardy – TP3 makin hari makin rewel dan ngotot. Tim yang dikomandoi oleh Amien Rais ini bertemu dengan Jokowi. Minta sepeda? Tak mungkin dikasih. Mau memenuhi janji jalan kaki Jakarta ke Yogya? Lebih tidak mungkin lagi.

Tujuannya cuma satu, terus menggoreng kasus penembakan terhadap 6 laskar FPI. Mereka tetap ngotot bahwa itu adalah pelanggaran HAM berat, sesuai versi dan temuan mereka. Sedangkan menurut temuan Komnas HAM ada pelanggaran pidana biasa, bukan pelanggaran HAM berat.

Mereka mengatakan 6 laskar FPI dibunuh secara kejam dan menilai ada extrajudicial killing oleh aparat negara. “Oleh karena itu, kami menganggap kasus ini masih jauh dari penyelesaian yang sesuai dengan asas keadilan dan kemanusiaan sesuai Pancasila dan UUD 1945,” demikian pernyataan sikap TP3.

Demikianlah ngototnya mereka yang selalu mau menang sendiri. Temuan yang diumumkan pihak lain, kalau tidak memuaskan maka mereka akan membuat temuan sendiri yang sesuai dengan keinginan mereka.

Ini yang paling lucu. Si bapak tua satu ini kembali merasa sok suci dan benar. Dia meminta pemerintah menegakkan aturan dengan adil. Amien Rais dkk juga sempat mengingatkan soal ancaman neraka jahanam saat bertemu dengan Presiden Jokowi.

Isi pertemuan tersebut disampaikan Menko Polhukam Mahfud Md. “Pertama, harus ada penegakan hukum sesuai dengan ketentuan hukum, sesuai dengan perintah Tuhan bahwa hukum itu adil dan yang kedua ada ancaman dari Tuhan kalau orang membunuh orang mukmin tanpa hak maka ancamannya neraka jahanam,” kata Mahfud.

Pertemuan tersebut tidak sampai 15 menit. Pembicaraan singkat dan serius. Inti dari apa yang mereka sampaikan adalah adanya pelanggaran HAM berat. Titik.

Kok bawa-bawa neraka sih? Sudah tua masih saja bawa agama dan ancam pakai neraka. Bercerminlah dulu. Tahun 2018 lalu Amien Rais pernah bicara soal partai Allah dan partai setan. Nyatanya partainya dan gerombolannya kalah lagi. Inilah akibat tak tahu malu menyeret Tuhan dan agama ke dalam politik. Apalagi kelompok ini terkenal merasa paling suci, paling diberkati Tuhan, merasa paling direstui ulama. Padahal kenyataannya bobrok sendiri jauh lebih banyak berkali lipat.

Sudah tua tapi masih saja tidak mau bercermin. Sungguh kemunafikan yang tidak ada obatnya. Berkali-kali bikin blunder, tapi masih belum sadar. Entah apa yang ada di benak bapak tua satu ini. Benci yang kelewat batas diperparah dengan sakit hati karena kalah dari kubu Jokowi, dua kali berturut-turut. Salut untuk muka tebal Amien yang masih punya malu menemui presiden yang sudah berulang kali dikritik dan dihujatnya. Cermin mana cermin? Apakah stok cermin sudah habis di dunia ini?

Selain bicara soal neraka, mereka ingin kasus tersebut dibawa ke pengadilan HAM. “Kemudian diurai apa yang terjadi pertama, tujuh orang yang diwakili oleh Pak Amien Rais dan Pak Marwan Batubara tadi menyatakan mereka menyatakan keyakinan telah terjadi pembunuhan terhadap enam laskar FPI dan mereka meminta agar ini dibawa ke pengadilan HAM karena pelanggaran HAM berat, itu yang disampaikan kepada Presiden,” kata Mahfud.

Saya cuma sangat penasaran sekali pake banget, ngapain sih Amien Rais ini diterima untuk ketemu presiden? Gak penting banget. Meski hanya kurang dari 15 menit, menurut saya ini sudah cukup lama kalau berbincang dengan orang seperti Amien Rais. Orang seperti dia tidak perlu sampai ditemui presiden, cukup Moeldoko aja, hehehe. Bila perlu Amien Rais bawa SBY dan AHY ke sana, biar lebih seru. Paling lama pun, cukup 3 menit, sampaikan tujuan dan silakan pulang. Habisin waktu presiden aja. Toh, mereka datang bukan untuk diskusi, juga bukan untuk mendengarkan penjelasan, melainkan ngotot agar pendapat mereka dijadikan sebagai kebenaran. Ngapain harus dengarkan apa yang mereka paksakan?

Lagipula presiden tidak bisa intervensi masalah hukum karena sudah ada institusi yang berwenang yang akan mengusut ini. Memaksa presiden intervensi sama dengan menjebak presiden. Paling gampang, balik lagi deh ke kasus Ahok. Jokowi diancam tidak boleh ikut campur dan intervensi.

Bagaimana menurut Anda?

sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *